Bingung tak bisa mengambil keputusan, akhirnya Arif telpon kakaknya....
Kakaknya memberi masukan, jika bareng lagi sama Shinta resikonya begini, jika tetap berpisah resikonya begini..
Akhirnya Arif tahu apa yang harus dilakukannya, dia kemudian sms Shinta, agar datang kerumahnya.
Shinta datang dan mereka ngobrol di ruang tamu..
" Pada dasarnya kita hidup sendirian di dunia ini, artinya, semua resiko dari perbuatan kita, kita lah yang akan menanggungnya sendiri.
Usahaku ini juga tidak bisa menjamin akan tetap langgeng, jadi aku ga berani ambil resiko untuk jatuh lagi..
Aku tak akan bertanya, mengapa kau mengambil keputusan itu atau keputusan ini.
Yang jelas dunia kita sudah berbeda.
Jika kita rujuk lagi, orang akan bilang bahwa aku suami yang bodoh sekali, seandainya aku berjalan lagi berdua denganmu dimana saja, kemudian bertemu dengan salah satu pacarmu, mau dibuang kemana mukaku??
Semalam aku berdoa dan tiba2 bisa kulihat dengan jelas siapa dirimu yang sebenarnya...
Jadi, maaf, kita tak bisa bersama lagi.
Jika kamu kangen sama anak2.. datang atau telponlah, aku tak akan menghalangi.."
Arif terdiam, Shinta juga terdiam..
Terbayang oleh Arif, saat dirinya sakit dan tak berdaya, Shinta malahan mencemooh dan menghina dirinya...
dan terbayang pula selama ini dia selalu mengalah terhadap Shinta, namun tahu Arif mengalah, Shinta malah makin kejam...
Shinta kemudian bangkit, dan tanpa permisi meninggalkan Arif....
Itulah terakhir kali mereka bertemu, sesudah itu Arif tak pernah melihatnya lagi sampai bertahun-tahun kemudian, sampai ketiga anaknya meraih gelar S1
Arif kemudian menikah lagi dengan kekasihnya yang seiman..
Keduanya mengelola toko sembako bersama-sama.....
No comments:
Post a Comment