Tuesday, May 5, 2015

YOU'LL BE IN MY HEART [6]
HAL-HAL YANG TAK BISA DIJELASKAN....
" Begini, Boy Bro dan bang Jamaludin....
Tuhan ternyata tidak hanya menciptakan mahluk hidup, manusia, hewan dan tumbuhan saja, tetapi ada juga spirit lain yang hidup dalam dunia yang lain juga..
Mungkin kita pernah dengar cerita-cerita tentang kuntilanak, pocong genderuwo dan lain-lain, percaya ngga percaya, hal-hal yang seperti itu sudah ada dalam kehidupan kita sehari-hari....
Ada 4 tipe manusia tentang hal ini, yaitu
1. Orang yang tidak percaya, dan tidak pernah melihat penampakannya..
2. Orang yang tidak percaya, tapi akhirnya percaya setelah melihat penampakannya dengan mata kepalanya sendiri..
3. Orang yang percaya tapi tidak pernah melihat penampakannya..dan..
4. Orang yang percaya dan melihat penampakannya..
Sayangnya, tidak semua hal bisa dijelaskan secara logika...
Terkadang apa yang dilihat dan didengar oleh seseorang, tidak bisa dilihat dan didengar oleh orang lainnya...
Boy mesti inget waktu kita mau berkunjung ke Pura Luhur Uluwatu, setiba disana, saya mendengar musik gamelan Bali dan ketika saya bertanya pada yang lain, ternyata mereka tidak mendengar musik itu...
Saya tentu tak bisa bilang , 'kok hanya saya yang bisa mendengar ? ',
 
juga bukan berarti saya berbeda dengan yang lainnya, tetapi, hal itu memang tak bisa dijelaskan secara logika, hanya Tuhan saja yang mengetahui rahasia segala sesuatunya...
Dan, kita sebagai manusia, mengetahui hal-hal yang tak bisa dijelaskan secara logika, adalah menakutkan....
Itulah sebabnya, mengapa kalian takut saat bertemu hantu itu, karena penampakan wanita cantik dengan lidah yang sangat panjang menjulur keluar, bertentangan dengan kebiasaan, atau logika yang ada.. " ujarku....
" Tunggu Ton, kepale gw jadi pusing...!
Jelasnya, lu tahu siapa hantu wanita itu, dan mengapa wujudnya begitu..? " tanya Boy, sementara bang Jamal menyimak dengan penuh perhatian....
" Hyaa, aku tahu siapa dia Boy, tapi kuberi tahu ya, dia itu sebenarnya hantu yang baik...!
Dulunya dia pernah hidup sebagai wanita biasa ratusan tahun yang lalu, tapi oleh karena suatu sebab, dia menjadi hantu seperti ini..
Wujud aslinya tidak ada lidahnya yang menjulur begitu, itu hanya dia menginginkan kita melihatnya seperti itu.
Wujud aslinya dia cantik kok..
Boy, kamu mungkin ingat lukisan wanita Bali yang cantik itu, yang dekat lift di Denpasar Hotel..? " jelasku.....
 
Boy mengingat-ingat...
" Oh ya, aku ingat, bukankah itu yang
 Silvia Sally Sung bilang bahwa lukisan itu disuruh pindahin sama dia, tapi besoknya, lukisan itu balik lagi ketempat semula??"
sahut Boy..
" Oh, Anton,maksudmu, hantu yang kita lihat di toilet itu adalah dia??
Mengapa dia mengikuti kita kesini..?? " tanya Boy lagi...
" Yaa, "dia"itulah Boy, karena aku pernah mengenal "dia", aku jadi tidak merasa takut, meski awalnya iyaa....
Sayangnya aku juga tidak bisa menjelaskan, mengapa dia berada disini Boy...
Hanya, dia berjanji padaku untuk tidak menakut-nakuti orang lagi...
Oh ya, gw minta, pembicaraan kita ini hanya kita bertiga saja yang tahu ya.."
Boy dan bang Jamal, akhirnya menarik nafas lega.....
" Oh ya, Ton.....
Kalau kamu bertemu dengan 'dia' lagi, sampaikan salam dari Boy gitu yaa..? "
kata Boy dengan konyol......
Tiba-tiba Bu Rena Juwitasari, datang....
" Anton, aku mau bicara padamu, bisa keruangan konseling sekarang ? " tanya bu Rena...
" Ya bu.." jawabku...
Kemudian aku mengikuti Bu Rena, menuju ruang konseling.
Ruang konseling adalah ruang diskusi yang disediakan oleh fakultas untuk membahas suatu hal antara dosen dengan mahasiswanya, ruang konseling diharapkan dapat menghilangkan kendala-kendala yang terjadi antara dosen, mahasiswa dan bidang studinya.....
" Silahkan duduk Anton " kata Bu Rena, dengan suara kaku....
Aku duduk didepannya...
" Oke.." katanya.....
" Bu
 Susanti banyak bercerita tentang dirimu dan segudang prestasi yang telah kamu raih, baik di fakultas maupun didepan umum..."
" Ah, itu hanya kebetulan saja bu.." jawabku merendah....
" Well, aku tak akan ambil pusing dengan semuanya itu....!
Dan aku bukan Susanti...
Hanya aku juga minta dihargai saat aku sedang memberikan kuliah..
Karena, terus terang, dulu aku tidak bersikap seperti ini..
Sampai para mahasiswa itu serombongan, menghina dan menganggap aku jadi bahan lelucon yang tak lucu.." kata Bu Rena lagi..
" Maaf, bu, itu terjadi disini atau di universitas lain..? " tanyaku....
" Yaa, itu memang terjadi di universitas lain, sebelum ibu pindah kesini.." jawabnya
" Ya, bu, saya mengerti....
Jika ada sikap saya yang kurang berkenan, saya mohon maaf.." kataku...
Bu Rena menatapku, aku balas menatap matanya dengan sopan....
Dan sekilas, hanya sekilas saja, aku melihat mata Bu Rena berbinar...
Tapi setelah itu, sinar matanya menjadi biasa lagi..
" Oke Anton, cukup sekian dulu yaa.." katanya... 
" Yaa bu " jawabku, kemudian aku pamit....
Balik lagi kekantin, ternyata ada Silvia....
" Hey, Silvia, belum pulang..? " tanyaku...
" Belum.." jawabnya, kulihat masih ada kesedihan pada raut wajahnya....
" Sudah makan belum..? " tanyaku...
" Belum.." jawabnya....
Aku pesan 2 gado-gado kepada mbak Ros......
Kulihat wajah mbak Ros menunjukkan rasa kasihan pada Silvia...
Gado-gado datang, aku makan dengan lahap, sementara Silvia makan sambil melamun.....
Aku mengambil telur dari piringku dan kupindahkan ke piring Silvia..
Silvia memandangku tak mengerti....
" Buatmu.." bisikku....
Silvia mengunyah gado-gadonya tanpa semangat...
Akhirnya, kubantu dengan menyuapinya...
" Anton..!! ' Silvia protes...
" Makanlah yang banyak dek, mesti dari pagi kamu belum makan kan..? " kataku..
" Mengapa kamu masih peduli padaku..oo Anton..? " tanya Silvia....
" Karena aku kakakmu, dan jika kamu sedih, aku akan lebih sedih lagi.." sahutku..
Silvia diam saja, tapi tak menolak saat aku suapi....
Mbak Ros melihat kami dengan perasaan haru.....
Akhirnya gado-gado itu habis dimakan Slvia...
Aku mengambil segelas teh manis dan kuberikan pada Silvia...
Silvia meminumnya....
Tak terasa, tiba-tiba Sivlia antub [teurab, bhs Sundanya] dengan suara nyaring.... 
Hal itu membuat aku dan mbak Ros tersenyum...
Silvia tersipu malu...
" Kenyang..." katanya dengan manja...
Aku dan mbak Ros tersenyum.....
" Anton...?" kata Silvia....
" Yaa.." jawabku....
" Apakah kamu..akan tetap sayang padaku..? " tanya Silvia...
" Hyaa, kamu jadi adikku sekarang, aku tentu sayang padamu..." jawabku..
" Selamanya..? " tanyanya...
" Selamanya...." kataku serius...
Kuangkat dua jariku tanda aku bersumpah.....
Silvia tersenyum, baru kulihat dia tersenyum lagi....
" Makasih, kakak Anton.." katanya....
" Hiya dek.." jawabku....

Mbak Ros tersenyum saat melihat kami tersenyum....

Wednesday, April 22, 2015

YOU'LL BE IN MY HEART [5]
HANTU KAMPUS [2]
Dari rumah Silvia Sally Sung, aku langsung pulang dengan badan dan pikiran lelah.
Papa Yap Sin dan Xian Li menyambutku dengan ceria...
Seketika, hilanglah lelahku...
" Papa, moy...! " sapaku....
Anton, istrimu bikinin bakpau nii, enak banget.." kata papa...
" Oh, iya moy..? " tanyaku...
Xian Li mengangguk sambil tersenyum, diambilnya tasku...
Wow, enaknya sudah punya istri, pikirku......!
Begitu masuk ruang tengah, sudah tercium aroma bakpau yang lezat...!
Begitu kubuka tutup nasi, wah, beberapa buah bakpau yang masih mengepulkan asap hangat, menggoda seleraku...
Kuambil sebuah dan kumakan....
Xian Li melihat ulahku sambil tersenyum....!
Kuacungkan jempolku padanya, karena mulutku penuh.....
Papa tertawa melihatku...!!
Oh, sungguh, kehadiran Xian Li menambah indahnya hidup yang aku jalani bersama papa.....
Setelah makan siang dan bercengkrama bersama, akupun tidur..
Pikiranku melayang pada Silvia..
Ah, kuharap dia baik-baik saja pikirku....
Sorenya, Boy dan Pak Jamaludin, main kerumah, terlihatnya serius...
Kupersilahkan mereka masuk....
" Ton, neeh bang Jamal juga melihat hantu wanita itu, gw engga bohong ! "
kata Boy...
" Bener den Anton, ceritanya tadi siang itu, setelah para mahasiswa dan dosen pade pulang, ane kebelet pipis, jadi ane ke toilet kampus....
Nah, pas udah selesai, tiba-tiba saje, ade cewek liwat didepan ane, terus ane tegor, kirain mahasiswi juga yang belum pulang...
Eh, waktu die noleh den, amit-amit, itu mukanya muka cewek, tapi lidahnya den, ngelet panjang banget, sampai ada hampir setengah meter....!!
Ane ga sempet bilang ape-ape den, langsung ngaciirr...!!
Nah, bini ane, bu Ros, sampe ketakutan juge..
Untungnya bu Ros nyimpen nopene Boy, jadi ane tadi telpon Boy...!! "
jelas bang Jamal dengan muka pucat...
Aku termenung, hantu siapa atau apa yang bikin ulah..??
Akhirnya aku berkata :" Oke deh, besok saya bantu urus deh....."
Kemudian Boy dan bang Jamal pulang...
" Ada apa keke..? " tanya Xian Li...
" Ga apa-apa moy..." jawabku.....
-----------------------------------------------------
Besok paginya, aku sengaja berangkat kuliah pagi sekali.
Jam 07.00 aku sudah nyampe kampus, suasana masih sepi.....
Kuberanikan diriku pergi ketoilet, kemudian aku pipis....
Sesaat, aku melirik keluar.....!!
Serrr, nampak ada seorang wanita berpakaian serba merah melintas, kukira itu
Red Rose atau Bu Susanti....
Aku keluar...." Bu..!" panggilku....
Sesosok tubuh itu menoleh, dan jantungku hampir copot, manakala ia menoleh, tampak wajah wanita cantik, tapi lidahnya sangat panjang dan berwarna merah darah, menjulur sampai kedadanya, dan bergoyang-goyang......!!!
Hampir aku menjerit ketakutan..!!!
Tapi waktu kulihat sinar matanya, serasa aku mengenalnya.....
" Ratna..? " panggilku......
Seketika lidah yang panjang dan merah itu lenyap, berganti dengan senyum seorang gadis cantik.....
" Anton..!! Bagaimana kamu bisa mengenali aku ? " tanyanya...
Aku tersenyum, hilang sudah rasa takutku.....!!
" Oh, jadi kamu yang nakut-nakutin Boy sama bang Jamal ya..? " kataku..
Ratna tertawa..." Hihihik, sengaja biar kamu muncul Anton.....
Antonku..." mendadak sikap Ratna menjadi manja, dia memeluk aku...
[ baca SHE ALWAYS IN MY HEART 30 ]
Sejenak, aku membiarkannya....
Kemudian.....
" Ratna, aku sudah menikah..." kataku....
Ratna tersenyum.. " Yaa, aku tahu...." katanya..
" Aku hanya kangen padamu Anton....
Bagaimana kamu bisa mengenali aku..? " ...
" Sinar matamu begitu kukenal.." jawabku....
" Ohh... " kata Ratna.....
" Kata bunda, akan ada peristiwa-peristiwa penting yang melibatkan kita Anton.." katanya..
" Apa itu..?" tanyaku....
" Bunda tak mau bicara mendahului takdir, Anton...." jawab Ratna...
Aku jadi teringat, siapa yang pernah bicara seperti itu yaa..??
" Oke..tapi kuharap kau tidak menakut-nakuti lagi teman-temanku ya..? "
pintaku....
" Oke.." kata Ratna...
Dia menghampiri aku, mencium kedua pipiku, sesaat kemudian Ratna sudah menghilang......
Dengan tenang, aku berjalan menuju kantin.....
Bang Jamal dan mbak Ros sudah memperhatikan aku dari jauh.....
" Den...ngga ada apa-apa..? " tanyanya...
Aku menggeleng....
Keduanya saling pandang.....
Siangnya, kuajak bang Jamal dan Boy bicara bertiga saja....
" Aku sudah bertemu dengan hantu wanita itu, dan sudah kuminta agar dia tidak mengganggu kita lagi.." kataku....
" Oh ya..?
Tapi Ton, bagaimana kamu bisa..? " tanya Boy dan bang Jamal....
" Ceritanya panjang, tapi kuharap pembicaraan ini hanya diketahui oleh kita bertiga saja, oke..?." kataku...
Keduanya mengangguk.....
[to be continued]
YOU'LL BE IN MY HEART [4]
HANTU KAMPUS.....
Bu Rena Juwitasari diam saja, meski bu Susanti menyalami aku dengan ramah..
Mereka kemudian memesan makanan....
Tiba-tiba, Boy Bro, yang baru pulang dari toilet, mukanya pucat....
Gank-ku heran....
" Boy, ada apa ? kok kaya baru ngelihat setan..? " tanya Eric..
" Hyaa, gw emang....! Lu ngga bakal percaya....!
Di toilet tadi...." Boy tak bisa meneruskan ucapannya, mukanya pucat..
Aku segera memberinya segelas air putih....
Boy meminumnya sampai habis..
" Tenang Boy...coba ceritain pelan-pelan..." kata Susan Sinaga...
" Iyaa...tadi, pas aku habis pipis.....
Ada cewek lewat depan toilet, gw kira elu Grace Widowati Pulih P, mangkenye gw panggil, tapi ntu cewek diem saja, terus gw susul, gw tepuk pundaknya, n waktu noleh, tahu ngga..? hiiy, ntuu lidahnya panjaang banget, sampe ke dadenya...
Hampir pingsan gw, terus gw lari aje kesini..." Boy ngos-ngosan, terus kuberi air putih segelas lagi yang langsung diminum sama Boy...
Gank-ku jadi senyap....
Akhirnya Julianto Martin Chow, nyeletuk..:
" Masa siang-siang ada setan..?
Johan, kita tengok yuukk...? " ajak Martin...
" Ihh, aku ogah ketemu yang gituan..ntar ga bisa makan lagii.." jawabJohan Lim
" Kok jadi pade takut lu pade..? Yuuk Martin, same gw.." kata Eric....
Keduanya kemudian pergi ke toilet....
Toilet kampus memang letaknya agak jauh dibelakang, toilet cowok dan cewek letaknya berjejeran....
Tapi, selama ini tak ada kejadian yang aneh-aneh...
Kalau cerita bahwa setiap kampus ada penunggunya memang ada,
tapi kalau sampai ada penampakan seperti cerita Boy, belum pernah....
Tapi, apa Boy berbohong? atau berhalusinasi..?
Tak lama kemudian, Eric dan Martin datang...
" Allah Boy, bikin senasi eh, sensasi, orang ga ade ape-ape kok..! " kata Eric..
" Hiyaa. ..payah deh Boy..." ujar Martin......
Boy menghela nafas... :
" Kalo lu emang ga percaya ame gw, ya sudeh, asal lu tahu aje ye,
gw ga bakalan pipis di ntuu toilet lagi...! " kata Boy...
Para cewek jadi merinding.....
" Ihh atuut... " kata Grace.......
" Tenang say, aku disini.." ujar Johan, sambil cengengesan.....
Martin langsung melotot sama Johan...
Wah, pikirku, kompetisi memperebutkan hati Grace ternyata belum berakhir...!
[ Grace diperebutkan 4 cowok : Martin, Johan, Eric dan Boy ]
" Ton, ntar aku antar pulang yaa, tadi aku berangkat naik taxi.." kata Silvia Sally Sung....
" Boleh.." sahutku...
Aku mengantar Silvia pulang....
Silvia diam saja di mobil.....
Akhirnya aku berkata :
" Silvia, aku mau minta maaf ya, kemarin itu memang niatku hanya melamar, tapi engkongnya Xian Li yang menghendaki pernikahan segera.." ...
" Hyaa, ngga apa-apa Ton, mungkin jodohmu memang dia.." sahut Silvia..
Entah mengapa, kurasakan ada kesedihan dalam suaranya...
Aku meminggirkan mobilku, kebetulan pas jalanan sepi....
" Silvia, kalau kamu tidak keberatan, maukah kamu jadi adik angkatku..? " kataku.
Silvia menunduk, jari-jarinya mengusap-ngusap tasnya...
Oh my God !, aku tahu sikap itu, tanda hati Silvia sedang kacau.....
Yaah, akhirnya...dua tetes air matanya jatuh....
Kurangkul kepala Silvia, Silvia menangis dalam dadaku...
Kubiarkan saja dia menuntaskan tangisnya, itu akan lebih baik, pikirku....
Kuambil tissu dan kuberikan padanya....
Silvia mengusap air matanya, namun tetesan baru keluar lagi.....
Akhirnya kudiamkan saja dirinya....
Setelah agak lama.....
" Ton....pulang yuu.." katanya.....
Kemudian mobil kuhidupkan lagi......
Sampai depan rumah Silvia...
Silvia turun.....
" Silvia, aku langsung pulang yaa.. ? " ujarku..
" Ngga mampir dulu Ton..? " tanya Silvia...
" Aku capek sekali...
Besok saja yaa..? " kataku....
" Oke.." jawab Silvia.....
Dalam perjalanan pulang, ada sedikit perasaan bersalah dalam hatiku pada Silvia, namun dibalik itu, aku mengagumi ketegaran sikapnya yang pasrah....
Dalam hati aku berdoa :
'Oh Tuhan...
Berkatilah Silvia...
Berikan jodoh yang baik baginya....'
[to be continued]
YOU'LL BE IN MY HEART [3]
BACK TO YELLOW JACKETS
Hari Senin, aku mulai masuk kuliah lagi, kupikir, pasti tugas-tugas sudah menumpuk, dan aku harus ngebut, agar SKS-ku mencapai target semester ini, meski fak sastra tidak ngetop seperti fak kedokteran, namun sebagai mahasiswa, tentunya aku dan cs ku harus tetap semangat, memang sih, lulusan sastra paling jadi dosen atau staf ahli, namun dengan jumlah media yang sangat beragam, peluang untuk hidup cukup besar...
Kupakai jaket kuning kebanggaanku, dan aku berangkat memakai avanza hadiah ultahku...
Kukecup kening istriku Xian Li, dan kubilang agar baik-baik di rumah.
Xian Li tersenyum manis.....
" Keke, ngga sarapan dulu..? " tanyanya..
Tadi pagi istriku nawarin aku makan pagi, tapi kutolak dengan alasan masih kenyang.....
Sampai di kampus, ternyata aku kepagian, baru pkl.07.30. sedang kuliah baru dimulai pkl.08.00, jadi aku jalan-jalan dulu ke kantin....
" Hey den Anton, kapan pulang..? " sapa bu Ros dengan ramah...
" Rabu kemarin bu, gimana, sehat-sehat saja..? " tanyaku...
" Alhamdullilah den, waras.." jawab bu Ros
Seorang pria tampak menemani bu Ros..
" Bapak ini siapa bu ? " tanyaku lagi..
" Oh, ini bapaknya anak-anak den Pak Jamaludin, kenalin, kemarin kerja, ikut proyek, jadi ga pernah kesini, sekarang lagi off, jadi bantuin ibu.." jelas bu Ros..
Pak Jamal mengulurkan tangannya sambil tersenyum, aku menjabatnya :
" Jamal den.."
" Anton.. " jawabku....
" Den Anton, kemarin pergi, katanya lamaran ya..? " canda bu Ros sambil senyum-senyum penuh arti.....
" Iya bu, " jawabku, sambil ngambil gorengan diatas meja...
" Minta tehnya ya pak.." kataku, biar pak Jamal ikut dalam suasana akrab..
" Iyaa den.." jawab pak Jamal...
" Adduh den !, maaf ya !..kirain ibu teh, den Anton sama non Silvia Sally Sung, hihi !, maaf yaa..? " kata bu Ros lagi....
Aku tertawa :" Ya, ngga apa-apa bu....!
Wong, namanya jodoh, kita kadang ga bisa ngerti..!" sahutku sambil menikmati tahu gorengnya bu Ros yang menjadi favorit di kampusku.....
" Iyaa, bener den, kaya bapak niih !, dulu itu, yang naksir bapak tuhh Sophia Latjuba den, eeh malah jadinya sama Rosalinda penjual gorengan..!! " canda pak Jamal dengan lucu..
Aku mendadak pengen ketawa mendengarnya, wah, klop nii suami istri, suka humor semua...pikirku...!
" Oalah, bapak ini, coba kalau bapak dulu tidak merayu-rayu ibu..huh..!
Mana ibu mau...?
Sophia Latjuba.? Ih...Supiyah kaleee..." bu Ros rupanya ga mau kalah sama suaminya....
Keduanya tertawa terpingkal-pingkal.....
Kemudian, aku membayar teh sama gorengan, baru ke kampus....
" Anton..!! welcome back....!! " gank-ku menyambut dengan gembira....
Kusalami mereka semua....
Tak lama kemudian, dosen baru masuk, namanya bu Rena Juwitasari, dia mengajar mata kuliah Sastra Indonesia dan Perkembangannya dengan Iptek..
Orangnya tinggi semampai, berbusana kantor, dengan celana panjang warna abu-abu yang modis, dipadu dengan blouse dengan warna yang sama, rambutnya pendek, jika sepintas, terlihat mirip Sarach Sehan, itu presenter TV yang cantik itu.
Waduh, kok dosen sastra tahun ini cakep-cakep yaa, pikirku, ini bakalan betah mahasiswanya kuliah...
" Ok, guys, hari ini saya akan melanjutkan kuliah yang kemarin ya, tentang perkembangan sastra Indonesia di medsos, khususnya di fb...
Ternyata, masih minim sekali grup-grup yang membahas perkembangan sastra, khususnya karya tulis, berupa puisi, cerpen dan cerbung....."
Entah mengapa, kantuk kembali menyerangku setiap dengar kuliah, apa suara para dosen itu bagaikan lagu nina bobo yaa ?
Aku celingukan, oo, rupanya aku baru sadar, Silvia diam saja dari tadi...
Aku menyentuh tangannya..." Sil..." bisikku....
Silvia mengerti...dia mengulurkan beberapa permen herbal, agar aku tidak ngantukkk....
" Dasarr sleepy-head..!" bisiknya sambil tersenyum....
Aku dan Silvia ngemut permen sambil mendengarkan kuliah bu Rena...
" Anton...!!! " tiba-tiba bu Rena memanggilku..
" Ya, bu..? "
" Saya lihat kamu mengantuk tadi, atau kamu merasa sudah pintar dan tidak perlu mendengarkan kuliah lagii..?? " kata bu Rena dengan ketus
" Maaf bu.." kataku....
" Ya sudah, cuci muka sana..!!
Perhatian buat semuanya yaa !! saya tidak suka ada mahasiswa yang mengantuk disaat saya memberikan kuliah, jika terjadi lagi, lebih baik yang bersangkutan keluar saja..!! " timpal bu Rena dengan garang......
Mendadak para mahasiswa diam semua, Silvia memuntahkan permennya...
Rupanya ini juga terlihat oleh mata elang Bu Rena :
" Silvia..!! Ambil muntahan permenmu dan buang keluar...!!!
Ini juga perhatian buat semua yaa..!!
Saya tidak mau, ulangi, tidak mau ada mahasiswa yang ngemut permen, disaat jam kuliah saya..
Jika masih ada lagi, slahkan diluar saja, tidak usah ikut kuliah....!!
Emangnya gw dagelan apa ketoprak..!! " kata bu Rena lagi....
Aku bangkit dan langsung ke toilet untuk cuci muka, sedang Silvia mengambil muntahan permen dan membuangnya keluar.....
Siangnya, di kantin, dosen Rena yang ternyata sudah dijuluki dosen Killer, oleh para mahasiswa, menjadi gunjingan yang tak sedap......
" Busyyeet tuh dosen..!! Galak bingits yaa..?? '" kataku....
" Ton, baru tahu yaa..??
Kemarin tuh si Eric sama si Boy juga diusir, gara-gara bercanda..! " kataJohan Lim
" Bercanda gimana...? " tanyaku...
" Iya, ngecandain dosen Rena....
Si Boy tanya, bu Rena umurnya berapa? Sedang Eric nanya, bu Rena sudah punya pacar belum? " kata Johan....
" Iyaa tuh dosen, dasar perawan *** " sahut Silvia.....
" Eh...die kesini tuh.." kata Martin.....
Gank-ku mendadak senyap......
Bu Rena, masuk kantin bareng bu Susanti
" Hey Ton..! gimana kabarnya..? Selamat yaa..! " kata bu Susanti sambil mengulurkan tangan...
Kujabat tangannya :" Baik, bu, makasih " jawabku....
[to be continued]
YOU'LL BE IN MY HEART [2]
JAKARTA MOON
" Nah, bener itu Ton, sebengal-bengalnya kite, kudu jaga moral..!!
Iye ngga..??
Semua perbuatan kite niich, harus sesuai etika, norma sama agama....
Besok neeh, kita bakal punya anak..!
Lhaa, kalo moral kite baik, tuh anak kite ngikutin..
Tapi kalo moral kite jelek...!!
Tuh, anak kite juga bencii ame kitee ..!! " sahut Boy Pansel...
" Iyee, kita harus jaga kelakuan kite..." timpal Erich Iwong
Kemudian aku pesen nasi padang via telpon, buat makan semuanya....
" Ton, mo masuk kuliah hari ape..?? " tanya Silvia Sally Sung
" Bentar, sekarang hari Rabu yaa, aku besok lusa mo ngajak jalan-jalan Xian Li, paling aku masuk hari Senin deh, tolong kasih tahu Pak Gery sama Bu Susanti ya..? "
jawabku..
" Oke boss " jawab gank-ku....
Nasi padang datang, kami makan bersama-sama....
Selesai makan, teman2ku pamitan semuanya.....
Karena masih lelah, aku dan Xian Li segera beristirahat....
Untungnya, kamarku dan kamar Papa sudah dilengkapi AC, jadinya Xian Li tidak kepanasan, maklum di Shanghai kan seperti Eropa, ada 4 musim....
Aku memeluk Xian LI, setelah married, kesukaanku adalah tidur sambil memeluknya, awalnya Xian Li risih, tapi lama-lama terbiasa juga, maklum aku kadang-kadang manja padanya...
" Moy..." bisikku...
" Yaa.. ? "
" Keloni keke.." kataku manja....
" Ihh, keke..kaya bayi.." sahutnya...
" Latihan moy, ntar juga punya bayi..." bisikku, sudah agak ngantuk..
Xian Li berbalik, menghadapi aku, didekapnya kepalaku dalam dadanya...
Oh..nikmatnya, harum tubuhnya, lembutnya, bikin aku terlena...
Akupun tertidur pulas, seperti bayi...
Pkl. 01.30 aku terjaga, kulihat Xian Li sudah pulas, tangannya masih memeluk tubuhku..
Gantian aku yag mengeloni dirinya..
Kubetulkan posisi tidurku, agak lebih tinggi dari posisi Xian Li, dan kudekap kepalanya dalam dadaku, sambil kunikmati kecantikan alami wajahnya yang tanpa make-up...
Aku berdoa :
'Oh Tuhan...
Aku bersyukur pada-Mu...
Kau beri aku berkat yang melimpah...
Jagalah istriku, papaku, teman2ku..
Jauhkan mereka dari percobaan...
Kuserahkan semuanya dalam tangan-Mu...
Amin..'
------------------------------------------------------
PKl. 09.30 baru aku terbangun.....
Xian Li masuk, sambil membawa secangkir white coffe kesukaanku..
Wow, dia sudah mandi...harumnya....
Setelah minum kopi, badanku merasa segar, aku langsung mandi...
Kemudian sarapan bersama papa Yap Sin dan tante Nancy..
Ruko papa belum buka, hari ini papa mau mengantar mama Nancy pulang ke Bekasi..jadi aku tunggu rumah bersama Xian Li...
Setelah papa dan mama pergi, aku dan Xian Li nonton TV...Trans-7
Tiba-tiba Xian Li berteriak :
" Hey keke, kita ada di TV..! "
Kaget aku.." Ah masa..?? "
Terlihatlah adegan dimana aku dan Xian Li sedang mendatangi gereja MRII dan terlihat prosesi pernikahan aku dengan Xian Li, beritanya begini...
" PASANGAN2 TERROMANTIS SAAT PERNIKAHAN "
" Dua minggu yang lalu, gereja MRII kedatangan serombongan orang yang ternyata mengantar sepasang pengantin yang mau menikah secara mendadak, dst........."
Kulihat juga wajah Pak Paulus yang bengong ketika papa Yap Sin berkata :
" Kalau bisa, sekarang saja Pak Pendeta..!! "
Klihat juga saat aku dan Xian Li mengucapkan janji pernikahan, saat aku memasang cincin, dan saat Xian Li melempar buqet...
Entah siapa yang membikin dan mengirim video ini..??
[ baru kuketahui seminggu kemudian, mama Nancylah yang punya ulah !,
buat surprise, katanya]
Seharian itu, aku dan Xian Li hanya beristirahat saja, maklum habis perjalanan jauh, badan seperti remuk rasanya....
Siangnya papa Yap Sin pulang, dan kami beristirahat lagi.....
Baru besoknya, aku dan Xian Li jalan2 ke Kuningan, PLaza Festival dan
Bundaran HI...
Malamnya, aku dan Xian Li duduk berdua di teras samping ruko..
Sementara papa sudah masuk kamar...
Bulan purnama bersinar dengan indahnya......
" Moy...." kataku....
" Ya keke...? "
" Inget dulu waktu kita masih pacaran yaa, di rumahmu..?" kataku..
" HIyaa.." jawabnya...
" Kim Hwa sama Ahwan gimana..? "
" Tahun depan, katanya married.."
" Oh, syukurlah.." kataku....
" Moy..." kataku lagi...
" Ya..keke.." jawabnya...
" KIta mau punya anak berapa yaa..? " tanyaku..
" Terserah keke.." jawab Xian Li...
" 5..? "
" Banyak amat...."
" Oke, 3 yaa ? " tanyaku..
" 2 " jawabnya.....
Aku tersenyum, Xian Li tersenyum....
Tiba-tiba aku gemas padanya, kugelitik pinggangnya...
Xian LI tertawa sambil menggelinjang dan lari kedalam...
Aku segera mengunci pintu, dan menyusulnya kekamar....
Sementara itu, bulan purnama tersenyum ceria......
YOU'LL BE IN MY HEART [1]

FROM SHANGHAI WITH LOVE

Semenjak aku melewati malam pertama bersama Xi Xian Lie, istriku yang syah, semenjak itulah aku sudah merasa sebagai pria dewasa yang seutuhnya..
Kini aku bisa melihat hal-hal yang selama ini tak bisa kulihat, dan bisa mengerti tentang hal-hal yang tak bisa dikatakan....
Kala esok paginya Xian Lie dengan malu, mengangkat sprei yang telah ternoda darah olehnya, aku bantu mengangkatnya, dan saat mata kami bertemu, kulihat kasih yang begitu besar dalam tatapannya...
Juga saat kami makan pagi bersama seluruh keluarga, saat Papa Yap Sin, dan Papa Kian An, serta Memey tersenyum padaku, kurasakan tulusnya mereka mengasihiku...
Tradisi pengantin baru di China adalah selama 10 hari tidak boleh keluar rumah, atau boleh jika untuk honey-moon...
Tapi, karena bagiku Shanghai sudah cukup indah, maka kami memilih di rumah saja..
Aku juga mulai belajar bahasa Mandarin dengan lebih baik....
Setelah lewat 10 hari, barulah aku, Xian Lie dan Memey jalan-jalan ke taman kota...
Taman kota ini, baik, siang atau sore, selalu dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai usia...
Untung Memey membawa bola, jadi kami bisa bermain bola di taman itu....
Esoknya, kami mengunjungi beberapa famili di sekitar Shanghai..
Malamnya, kubuka laptopku, dan menuju fb, ternyata banyak inbox yang masuk, dari rekan2ku dan dari .......Silvia Sally Sung.....!
Kubalas bahwa aku masih banyak keperluan.....
" Keke..." Xian Li memanggilku...
Segera kututup laptopku...
" Ya, moy..." kataku...
" Lili ingin ikut ke Jakarta.." katanya...
" Boleh, " kataku...
" Tabunganku masih cukup kok.."
" Keke, Lili ikut ngga apa-apa..? " tanyanya..
" Ya engga lah...
Kamu kan istriku sekarang, dimana ada aku, disitu ada kamu..
Tapi kuliahmu gimana..?" kataku
" Lili sudah izin cuti selama 6 bulan " kata Xian Li...
" Wow bagus.....! " kataku...
Aku memeluknya....Xian LI balas memeluk aku....
Begitulah aku dan Xian Li berkasih-kasihan setiap hari, berbulan madu di rumahnya.
Tiada duka, tiada nestapa, yang ada hanya cinta, saling mengasihi....
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku, Xian Li, Papa Yap Sin dan Mama Nancy, berangkat dari Shanghai, menuju Jakarta....
Baru saja kami datang ke rumah, Johan Lim dan Julianto Martin Chowsudah nongol, langsung kusuruh mereka masuk...
Begitu melihat Xian Li, mereka langsung menyalami, karena sudah kenal, dulu waktu ada pertukaran mahasiswa di Shanghai...
" Wah, ngga ada kamu, kampus jadi sepi Ton..! " kata Johan...
" Ah masa..? " candaku..
" Gimana Pak Gery..? masih semangat..? "
" Oh, masih..masih....!
Ada juga dua dosen baru Ton, tapi judes-judes...! " jawab Martin...
Tak lama kemudian, Silvia nongol, yang bikin kaget, Silvia datang bersama
Liu Sin Kai, alias Akai....
" Hallo sleepy head..!" sapanya.....sambil mengulurkan tangannya..
Kujabat erat tangan Silvia, sambil memanggil Xian Li...
' Moy, niih ada Silvia sama Akai...! " panggilku..
Xian Li keluar dan menjabat tangan Akai dan Silvia...
Kemudian kami ngobrol bersama...
" Kai, sudah lama di Jakarta..? " tanyaku....
" Baru seminggu.." jawabnya.....
[ Akai ini teman kuliah Xian Li yang suka sama Silvia...]
Tak kusngka, kabar kedatanganku begitu cepat menyebar, tak lama kemudian, Boy Pansel, Erich IwongSusan Sinaga dan Grace Widowati Pulih P datang berbarengan..
Komplit sudah gank-ku pada ngumpul lagi....
Akhirnya kuceritakan saja terus terang "musibah, membawa berkah" yang terjadi selama aku di Shanghai, bahwa aku tadinya memang hanya berniat untuk melamar, tetapi karena kakeknya Xian Li yang minta agar langsung menikah secara adat Kong Hu Cu, akhirnya besoknya kami menikah secara adat di Kelenteng Low Tek Bio Shanghai....
Kuceritakan juga bahwa tadinya aku bermaksud menunda malam pertama sampai wisuda saja biar plong semua,
" Tapi, mana tahan setiap malam satu ranjang sama gadis cantik yang dicintai ngga ngapa-ngapain! " kataku...
GRRR...!!!
Gank-ku pada riuh tertawa, sementara Xian Li hanya tersenyum sambil pipinya merona merah, menambah cantik parasnya....
" Terus, gimana Ton?..lu kuat berapa malam diemnye? " tanya Johan..
"Malam ketiga broww, gw masih kuat, tapi die niich [aku menunjuk Xian Li], bilang mungkin gw impoten, katenye, lha, mana tahan gw dibilang gitu..!! " kataku...
GRRR...!!! lagi...
" Jadi besoknya , gw tanya, disini ada gereja ngga?, eh ternyata ada tuh,
Gereja MRII, pendetanya Pak Paulus, orang Indonesia lagi..
Jadi, kite langsung pake tuxedo ame gaun pengantin...
Eh moy, tuh gaun pengantin siapa yang bawain?
Perasaan kemarennye ngga ade..? " tanyaku pada Xian Li...
" Kim Hwa " jawab Xian Li.." sekalian itu, sama sewa tuxedonya Keke.."
" Oh, pantes.....
Nah, kite rombongan sudah nyampe neeh di gereja, Pak Paulus bingung, dikira kita mau demo...!! " kataku...
GRRR...!!! gank-ku pada ngakak.....
" Akhirnya kujelasin kedatangan kite tuh, mau diadakan prosesi pernikahan..
Terus Pak Paulus tanya, untuk hari apa..?
Nah kate papa Yap Sin, sekarang Pak Pendeta....!!
Pak Paulus bingung lagi..." Haah ?" katenye....
GRRR...!!! lagi....
" Akhirnya gw di test dulu, yah, ditanyain soal agama Kristenlah pokoknya, tapi memang ada pertanyaan pamungkas yang penting.." kataku..
" Apa itu Ton..? " tanya Boy...
" Hyaa, Pak Paulus nanya tahu ngga arti ayat :
' Jagalah kekudusan perkawinanmu..! '
Aku jawab bahwa kedua mempelai tidak boleh melakukan hubungan suami-istri kalau belum disyahkan dihadapan Tuhan....
Nah jawaban itu yang meyakinkan Pak Paulus, akhirnya mau menikahkan kami..."
jawabku...
[to be continued]

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search