Wednesday, April 22, 2015

YOU'LL BE IN MY HEART [5]
HANTU KAMPUS [2]
Dari rumah Silvia Sally Sung, aku langsung pulang dengan badan dan pikiran lelah.
Papa Yap Sin dan Xian Li menyambutku dengan ceria...
Seketika, hilanglah lelahku...
" Papa, moy...! " sapaku....
Anton, istrimu bikinin bakpau nii, enak banget.." kata papa...
" Oh, iya moy..? " tanyaku...
Xian Li mengangguk sambil tersenyum, diambilnya tasku...
Wow, enaknya sudah punya istri, pikirku......!
Begitu masuk ruang tengah, sudah tercium aroma bakpau yang lezat...!
Begitu kubuka tutup nasi, wah, beberapa buah bakpau yang masih mengepulkan asap hangat, menggoda seleraku...
Kuambil sebuah dan kumakan....
Xian Li melihat ulahku sambil tersenyum....!
Kuacungkan jempolku padanya, karena mulutku penuh.....
Papa tertawa melihatku...!!
Oh, sungguh, kehadiran Xian Li menambah indahnya hidup yang aku jalani bersama papa.....
Setelah makan siang dan bercengkrama bersama, akupun tidur..
Pikiranku melayang pada Silvia..
Ah, kuharap dia baik-baik saja pikirku....
Sorenya, Boy dan Pak Jamaludin, main kerumah, terlihatnya serius...
Kupersilahkan mereka masuk....
" Ton, neeh bang Jamal juga melihat hantu wanita itu, gw engga bohong ! "
kata Boy...
" Bener den Anton, ceritanya tadi siang itu, setelah para mahasiswa dan dosen pade pulang, ane kebelet pipis, jadi ane ke toilet kampus....
Nah, pas udah selesai, tiba-tiba saje, ade cewek liwat didepan ane, terus ane tegor, kirain mahasiswi juga yang belum pulang...
Eh, waktu die noleh den, amit-amit, itu mukanya muka cewek, tapi lidahnya den, ngelet panjang banget, sampai ada hampir setengah meter....!!
Ane ga sempet bilang ape-ape den, langsung ngaciirr...!!
Nah, bini ane, bu Ros, sampe ketakutan juge..
Untungnya bu Ros nyimpen nopene Boy, jadi ane tadi telpon Boy...!! "
jelas bang Jamal dengan muka pucat...
Aku termenung, hantu siapa atau apa yang bikin ulah..??
Akhirnya aku berkata :" Oke deh, besok saya bantu urus deh....."
Kemudian Boy dan bang Jamal pulang...
" Ada apa keke..? " tanya Xian Li...
" Ga apa-apa moy..." jawabku.....
-----------------------------------------------------
Besok paginya, aku sengaja berangkat kuliah pagi sekali.
Jam 07.00 aku sudah nyampe kampus, suasana masih sepi.....
Kuberanikan diriku pergi ketoilet, kemudian aku pipis....
Sesaat, aku melirik keluar.....!!
Serrr, nampak ada seorang wanita berpakaian serba merah melintas, kukira itu
Red Rose atau Bu Susanti....
Aku keluar...." Bu..!" panggilku....
Sesosok tubuh itu menoleh, dan jantungku hampir copot, manakala ia menoleh, tampak wajah wanita cantik, tapi lidahnya sangat panjang dan berwarna merah darah, menjulur sampai kedadanya, dan bergoyang-goyang......!!!
Hampir aku menjerit ketakutan..!!!
Tapi waktu kulihat sinar matanya, serasa aku mengenalnya.....
" Ratna..? " panggilku......
Seketika lidah yang panjang dan merah itu lenyap, berganti dengan senyum seorang gadis cantik.....
" Anton..!! Bagaimana kamu bisa mengenali aku ? " tanyanya...
Aku tersenyum, hilang sudah rasa takutku.....!!
" Oh, jadi kamu yang nakut-nakutin Boy sama bang Jamal ya..? " kataku..
Ratna tertawa..." Hihihik, sengaja biar kamu muncul Anton.....
Antonku..." mendadak sikap Ratna menjadi manja, dia memeluk aku...
[ baca SHE ALWAYS IN MY HEART 30 ]
Sejenak, aku membiarkannya....
Kemudian.....
" Ratna, aku sudah menikah..." kataku....
Ratna tersenyum.. " Yaa, aku tahu...." katanya..
" Aku hanya kangen padamu Anton....
Bagaimana kamu bisa mengenali aku..? " ...
" Sinar matamu begitu kukenal.." jawabku....
" Ohh... " kata Ratna.....
" Kata bunda, akan ada peristiwa-peristiwa penting yang melibatkan kita Anton.." katanya..
" Apa itu..?" tanyaku....
" Bunda tak mau bicara mendahului takdir, Anton...." jawab Ratna...
Aku jadi teringat, siapa yang pernah bicara seperti itu yaa..??
" Oke..tapi kuharap kau tidak menakut-nakuti lagi teman-temanku ya..? "
pintaku....
" Oke.." kata Ratna...
Dia menghampiri aku, mencium kedua pipiku, sesaat kemudian Ratna sudah menghilang......
Dengan tenang, aku berjalan menuju kantin.....
Bang Jamal dan mbak Ros sudah memperhatikan aku dari jauh.....
" Den...ngga ada apa-apa..? " tanyanya...
Aku menggeleng....
Keduanya saling pandang.....
Siangnya, kuajak bang Jamal dan Boy bicara bertiga saja....
" Aku sudah bertemu dengan hantu wanita itu, dan sudah kuminta agar dia tidak mengganggu kita lagi.." kataku....
" Oh ya..?
Tapi Ton, bagaimana kamu bisa..? " tanya Boy dan bang Jamal....
" Ceritanya panjang, tapi kuharap pembicaraan ini hanya diketahui oleh kita bertiga saja, oke..?." kataku...
Keduanya mengangguk.....
[to be continued]
YOU'LL BE IN MY HEART [4]
HANTU KAMPUS.....
Bu Rena Juwitasari diam saja, meski bu Susanti menyalami aku dengan ramah..
Mereka kemudian memesan makanan....
Tiba-tiba, Boy Bro, yang baru pulang dari toilet, mukanya pucat....
Gank-ku heran....
" Boy, ada apa ? kok kaya baru ngelihat setan..? " tanya Eric..
" Hyaa, gw emang....! Lu ngga bakal percaya....!
Di toilet tadi...." Boy tak bisa meneruskan ucapannya, mukanya pucat..
Aku segera memberinya segelas air putih....
Boy meminumnya sampai habis..
" Tenang Boy...coba ceritain pelan-pelan..." kata Susan Sinaga...
" Iyaa...tadi, pas aku habis pipis.....
Ada cewek lewat depan toilet, gw kira elu Grace Widowati Pulih P, mangkenye gw panggil, tapi ntu cewek diem saja, terus gw susul, gw tepuk pundaknya, n waktu noleh, tahu ngga..? hiiy, ntuu lidahnya panjaang banget, sampe ke dadenya...
Hampir pingsan gw, terus gw lari aje kesini..." Boy ngos-ngosan, terus kuberi air putih segelas lagi yang langsung diminum sama Boy...
Gank-ku jadi senyap....
Akhirnya Julianto Martin Chow, nyeletuk..:
" Masa siang-siang ada setan..?
Johan, kita tengok yuukk...? " ajak Martin...
" Ihh, aku ogah ketemu yang gituan..ntar ga bisa makan lagii.." jawabJohan Lim
" Kok jadi pade takut lu pade..? Yuuk Martin, same gw.." kata Eric....
Keduanya kemudian pergi ke toilet....
Toilet kampus memang letaknya agak jauh dibelakang, toilet cowok dan cewek letaknya berjejeran....
Tapi, selama ini tak ada kejadian yang aneh-aneh...
Kalau cerita bahwa setiap kampus ada penunggunya memang ada,
tapi kalau sampai ada penampakan seperti cerita Boy, belum pernah....
Tapi, apa Boy berbohong? atau berhalusinasi..?
Tak lama kemudian, Eric dan Martin datang...
" Allah Boy, bikin senasi eh, sensasi, orang ga ade ape-ape kok..! " kata Eric..
" Hiyaa. ..payah deh Boy..." ujar Martin......
Boy menghela nafas... :
" Kalo lu emang ga percaya ame gw, ya sudeh, asal lu tahu aje ye,
gw ga bakalan pipis di ntuu toilet lagi...! " kata Boy...
Para cewek jadi merinding.....
" Ihh atuut... " kata Grace.......
" Tenang say, aku disini.." ujar Johan, sambil cengengesan.....
Martin langsung melotot sama Johan...
Wah, pikirku, kompetisi memperebutkan hati Grace ternyata belum berakhir...!
[ Grace diperebutkan 4 cowok : Martin, Johan, Eric dan Boy ]
" Ton, ntar aku antar pulang yaa, tadi aku berangkat naik taxi.." kata Silvia Sally Sung....
" Boleh.." sahutku...
Aku mengantar Silvia pulang....
Silvia diam saja di mobil.....
Akhirnya aku berkata :
" Silvia, aku mau minta maaf ya, kemarin itu memang niatku hanya melamar, tapi engkongnya Xian Li yang menghendaki pernikahan segera.." ...
" Hyaa, ngga apa-apa Ton, mungkin jodohmu memang dia.." sahut Silvia..
Entah mengapa, kurasakan ada kesedihan dalam suaranya...
Aku meminggirkan mobilku, kebetulan pas jalanan sepi....
" Silvia, kalau kamu tidak keberatan, maukah kamu jadi adik angkatku..? " kataku.
Silvia menunduk, jari-jarinya mengusap-ngusap tasnya...
Oh my God !, aku tahu sikap itu, tanda hati Silvia sedang kacau.....
Yaah, akhirnya...dua tetes air matanya jatuh....
Kurangkul kepala Silvia, Silvia menangis dalam dadaku...
Kubiarkan saja dia menuntaskan tangisnya, itu akan lebih baik, pikirku....
Kuambil tissu dan kuberikan padanya....
Silvia mengusap air matanya, namun tetesan baru keluar lagi.....
Akhirnya kudiamkan saja dirinya....
Setelah agak lama.....
" Ton....pulang yuu.." katanya.....
Kemudian mobil kuhidupkan lagi......
Sampai depan rumah Silvia...
Silvia turun.....
" Silvia, aku langsung pulang yaa.. ? " ujarku..
" Ngga mampir dulu Ton..? " tanya Silvia...
" Aku capek sekali...
Besok saja yaa..? " kataku....
" Oke.." jawab Silvia.....
Dalam perjalanan pulang, ada sedikit perasaan bersalah dalam hatiku pada Silvia, namun dibalik itu, aku mengagumi ketegaran sikapnya yang pasrah....
Dalam hati aku berdoa :
'Oh Tuhan...
Berkatilah Silvia...
Berikan jodoh yang baik baginya....'
[to be continued]
YOU'LL BE IN MY HEART [3]
BACK TO YELLOW JACKETS
Hari Senin, aku mulai masuk kuliah lagi, kupikir, pasti tugas-tugas sudah menumpuk, dan aku harus ngebut, agar SKS-ku mencapai target semester ini, meski fak sastra tidak ngetop seperti fak kedokteran, namun sebagai mahasiswa, tentunya aku dan cs ku harus tetap semangat, memang sih, lulusan sastra paling jadi dosen atau staf ahli, namun dengan jumlah media yang sangat beragam, peluang untuk hidup cukup besar...
Kupakai jaket kuning kebanggaanku, dan aku berangkat memakai avanza hadiah ultahku...
Kukecup kening istriku Xian Li, dan kubilang agar baik-baik di rumah.
Xian Li tersenyum manis.....
" Keke, ngga sarapan dulu..? " tanyanya..
Tadi pagi istriku nawarin aku makan pagi, tapi kutolak dengan alasan masih kenyang.....
Sampai di kampus, ternyata aku kepagian, baru pkl.07.30. sedang kuliah baru dimulai pkl.08.00, jadi aku jalan-jalan dulu ke kantin....
" Hey den Anton, kapan pulang..? " sapa bu Ros dengan ramah...
" Rabu kemarin bu, gimana, sehat-sehat saja..? " tanyaku...
" Alhamdullilah den, waras.." jawab bu Ros
Seorang pria tampak menemani bu Ros..
" Bapak ini siapa bu ? " tanyaku lagi..
" Oh, ini bapaknya anak-anak den Pak Jamaludin, kenalin, kemarin kerja, ikut proyek, jadi ga pernah kesini, sekarang lagi off, jadi bantuin ibu.." jelas bu Ros..
Pak Jamal mengulurkan tangannya sambil tersenyum, aku menjabatnya :
" Jamal den.."
" Anton.. " jawabku....
" Den Anton, kemarin pergi, katanya lamaran ya..? " canda bu Ros sambil senyum-senyum penuh arti.....
" Iya bu, " jawabku, sambil ngambil gorengan diatas meja...
" Minta tehnya ya pak.." kataku, biar pak Jamal ikut dalam suasana akrab..
" Iyaa den.." jawab pak Jamal...
" Adduh den !, maaf ya !..kirain ibu teh, den Anton sama non Silvia Sally Sung, hihi !, maaf yaa..? " kata bu Ros lagi....
Aku tertawa :" Ya, ngga apa-apa bu....!
Wong, namanya jodoh, kita kadang ga bisa ngerti..!" sahutku sambil menikmati tahu gorengnya bu Ros yang menjadi favorit di kampusku.....
" Iyaa, bener den, kaya bapak niih !, dulu itu, yang naksir bapak tuhh Sophia Latjuba den, eeh malah jadinya sama Rosalinda penjual gorengan..!! " canda pak Jamal dengan lucu..
Aku mendadak pengen ketawa mendengarnya, wah, klop nii suami istri, suka humor semua...pikirku...!
" Oalah, bapak ini, coba kalau bapak dulu tidak merayu-rayu ibu..huh..!
Mana ibu mau...?
Sophia Latjuba.? Ih...Supiyah kaleee..." bu Ros rupanya ga mau kalah sama suaminya....
Keduanya tertawa terpingkal-pingkal.....
Kemudian, aku membayar teh sama gorengan, baru ke kampus....
" Anton..!! welcome back....!! " gank-ku menyambut dengan gembira....
Kusalami mereka semua....
Tak lama kemudian, dosen baru masuk, namanya bu Rena Juwitasari, dia mengajar mata kuliah Sastra Indonesia dan Perkembangannya dengan Iptek..
Orangnya tinggi semampai, berbusana kantor, dengan celana panjang warna abu-abu yang modis, dipadu dengan blouse dengan warna yang sama, rambutnya pendek, jika sepintas, terlihat mirip Sarach Sehan, itu presenter TV yang cantik itu.
Waduh, kok dosen sastra tahun ini cakep-cakep yaa, pikirku, ini bakalan betah mahasiswanya kuliah...
" Ok, guys, hari ini saya akan melanjutkan kuliah yang kemarin ya, tentang perkembangan sastra Indonesia di medsos, khususnya di fb...
Ternyata, masih minim sekali grup-grup yang membahas perkembangan sastra, khususnya karya tulis, berupa puisi, cerpen dan cerbung....."
Entah mengapa, kantuk kembali menyerangku setiap dengar kuliah, apa suara para dosen itu bagaikan lagu nina bobo yaa ?
Aku celingukan, oo, rupanya aku baru sadar, Silvia diam saja dari tadi...
Aku menyentuh tangannya..." Sil..." bisikku....
Silvia mengerti...dia mengulurkan beberapa permen herbal, agar aku tidak ngantukkk....
" Dasarr sleepy-head..!" bisiknya sambil tersenyum....
Aku dan Silvia ngemut permen sambil mendengarkan kuliah bu Rena...
" Anton...!!! " tiba-tiba bu Rena memanggilku..
" Ya, bu..? "
" Saya lihat kamu mengantuk tadi, atau kamu merasa sudah pintar dan tidak perlu mendengarkan kuliah lagii..?? " kata bu Rena dengan ketus
" Maaf bu.." kataku....
" Ya sudah, cuci muka sana..!!
Perhatian buat semuanya yaa !! saya tidak suka ada mahasiswa yang mengantuk disaat saya memberikan kuliah, jika terjadi lagi, lebih baik yang bersangkutan keluar saja..!! " timpal bu Rena dengan garang......
Mendadak para mahasiswa diam semua, Silvia memuntahkan permennya...
Rupanya ini juga terlihat oleh mata elang Bu Rena :
" Silvia..!! Ambil muntahan permenmu dan buang keluar...!!!
Ini juga perhatian buat semua yaa..!!
Saya tidak mau, ulangi, tidak mau ada mahasiswa yang ngemut permen, disaat jam kuliah saya..
Jika masih ada lagi, slahkan diluar saja, tidak usah ikut kuliah....!!
Emangnya gw dagelan apa ketoprak..!! " kata bu Rena lagi....
Aku bangkit dan langsung ke toilet untuk cuci muka, sedang Silvia mengambil muntahan permen dan membuangnya keluar.....
Siangnya, di kantin, dosen Rena yang ternyata sudah dijuluki dosen Killer, oleh para mahasiswa, menjadi gunjingan yang tak sedap......
" Busyyeet tuh dosen..!! Galak bingits yaa..?? '" kataku....
" Ton, baru tahu yaa..??
Kemarin tuh si Eric sama si Boy juga diusir, gara-gara bercanda..! " kataJohan Lim
" Bercanda gimana...? " tanyaku...
" Iya, ngecandain dosen Rena....
Si Boy tanya, bu Rena umurnya berapa? Sedang Eric nanya, bu Rena sudah punya pacar belum? " kata Johan....
" Iyaa tuh dosen, dasar perawan *** " sahut Silvia.....
" Eh...die kesini tuh.." kata Martin.....
Gank-ku mendadak senyap......
Bu Rena, masuk kantin bareng bu Susanti
" Hey Ton..! gimana kabarnya..? Selamat yaa..! " kata bu Susanti sambil mengulurkan tangan...
Kujabat tangannya :" Baik, bu, makasih " jawabku....
[to be continued]
YOU'LL BE IN MY HEART [2]
JAKARTA MOON
" Nah, bener itu Ton, sebengal-bengalnya kite, kudu jaga moral..!!
Iye ngga..??
Semua perbuatan kite niich, harus sesuai etika, norma sama agama....
Besok neeh, kita bakal punya anak..!
Lhaa, kalo moral kite baik, tuh anak kite ngikutin..
Tapi kalo moral kite jelek...!!
Tuh, anak kite juga bencii ame kitee ..!! " sahut Boy Pansel...
" Iyee, kita harus jaga kelakuan kite..." timpal Erich Iwong
Kemudian aku pesen nasi padang via telpon, buat makan semuanya....
" Ton, mo masuk kuliah hari ape..?? " tanya Silvia Sally Sung
" Bentar, sekarang hari Rabu yaa, aku besok lusa mo ngajak jalan-jalan Xian Li, paling aku masuk hari Senin deh, tolong kasih tahu Pak Gery sama Bu Susanti ya..? "
jawabku..
" Oke boss " jawab gank-ku....
Nasi padang datang, kami makan bersama-sama....
Selesai makan, teman2ku pamitan semuanya.....
Karena masih lelah, aku dan Xian Li segera beristirahat....
Untungnya, kamarku dan kamar Papa sudah dilengkapi AC, jadinya Xian Li tidak kepanasan, maklum di Shanghai kan seperti Eropa, ada 4 musim....
Aku memeluk Xian LI, setelah married, kesukaanku adalah tidur sambil memeluknya, awalnya Xian Li risih, tapi lama-lama terbiasa juga, maklum aku kadang-kadang manja padanya...
" Moy..." bisikku...
" Yaa.. ? "
" Keloni keke.." kataku manja....
" Ihh, keke..kaya bayi.." sahutnya...
" Latihan moy, ntar juga punya bayi..." bisikku, sudah agak ngantuk..
Xian Li berbalik, menghadapi aku, didekapnya kepalaku dalam dadanya...
Oh..nikmatnya, harum tubuhnya, lembutnya, bikin aku terlena...
Akupun tertidur pulas, seperti bayi...
Pkl. 01.30 aku terjaga, kulihat Xian Li sudah pulas, tangannya masih memeluk tubuhku..
Gantian aku yag mengeloni dirinya..
Kubetulkan posisi tidurku, agak lebih tinggi dari posisi Xian Li, dan kudekap kepalanya dalam dadaku, sambil kunikmati kecantikan alami wajahnya yang tanpa make-up...
Aku berdoa :
'Oh Tuhan...
Aku bersyukur pada-Mu...
Kau beri aku berkat yang melimpah...
Jagalah istriku, papaku, teman2ku..
Jauhkan mereka dari percobaan...
Kuserahkan semuanya dalam tangan-Mu...
Amin..'
------------------------------------------------------
PKl. 09.30 baru aku terbangun.....
Xian Li masuk, sambil membawa secangkir white coffe kesukaanku..
Wow, dia sudah mandi...harumnya....
Setelah minum kopi, badanku merasa segar, aku langsung mandi...
Kemudian sarapan bersama papa Yap Sin dan tante Nancy..
Ruko papa belum buka, hari ini papa mau mengantar mama Nancy pulang ke Bekasi..jadi aku tunggu rumah bersama Xian Li...
Setelah papa dan mama pergi, aku dan Xian Li nonton TV...Trans-7
Tiba-tiba Xian Li berteriak :
" Hey keke, kita ada di TV..! "
Kaget aku.." Ah masa..?? "
Terlihatlah adegan dimana aku dan Xian Li sedang mendatangi gereja MRII dan terlihat prosesi pernikahan aku dengan Xian Li, beritanya begini...
" PASANGAN2 TERROMANTIS SAAT PERNIKAHAN "
" Dua minggu yang lalu, gereja MRII kedatangan serombongan orang yang ternyata mengantar sepasang pengantin yang mau menikah secara mendadak, dst........."
Kulihat juga wajah Pak Paulus yang bengong ketika papa Yap Sin berkata :
" Kalau bisa, sekarang saja Pak Pendeta..!! "
Klihat juga saat aku dan Xian Li mengucapkan janji pernikahan, saat aku memasang cincin, dan saat Xian Li melempar buqet...
Entah siapa yang membikin dan mengirim video ini..??
[ baru kuketahui seminggu kemudian, mama Nancylah yang punya ulah !,
buat surprise, katanya]
Seharian itu, aku dan Xian Li hanya beristirahat saja, maklum habis perjalanan jauh, badan seperti remuk rasanya....
Siangnya papa Yap Sin pulang, dan kami beristirahat lagi.....
Baru besoknya, aku dan Xian Li jalan2 ke Kuningan, PLaza Festival dan
Bundaran HI...
Malamnya, aku dan Xian Li duduk berdua di teras samping ruko..
Sementara papa sudah masuk kamar...
Bulan purnama bersinar dengan indahnya......
" Moy...." kataku....
" Ya keke...? "
" Inget dulu waktu kita masih pacaran yaa, di rumahmu..?" kataku..
" HIyaa.." jawabnya...
" Kim Hwa sama Ahwan gimana..? "
" Tahun depan, katanya married.."
" Oh, syukurlah.." kataku....
" Moy..." kataku lagi...
" Ya..keke.." jawabnya...
" KIta mau punya anak berapa yaa..? " tanyaku..
" Terserah keke.." jawab Xian Li...
" 5..? "
" Banyak amat...."
" Oke, 3 yaa ? " tanyaku..
" 2 " jawabnya.....
Aku tersenyum, Xian Li tersenyum....
Tiba-tiba aku gemas padanya, kugelitik pinggangnya...
Xian LI tertawa sambil menggelinjang dan lari kedalam...
Aku segera mengunci pintu, dan menyusulnya kekamar....
Sementara itu, bulan purnama tersenyum ceria......
YOU'LL BE IN MY HEART [1]

FROM SHANGHAI WITH LOVE

Semenjak aku melewati malam pertama bersama Xi Xian Lie, istriku yang syah, semenjak itulah aku sudah merasa sebagai pria dewasa yang seutuhnya..
Kini aku bisa melihat hal-hal yang selama ini tak bisa kulihat, dan bisa mengerti tentang hal-hal yang tak bisa dikatakan....
Kala esok paginya Xian Lie dengan malu, mengangkat sprei yang telah ternoda darah olehnya, aku bantu mengangkatnya, dan saat mata kami bertemu, kulihat kasih yang begitu besar dalam tatapannya...
Juga saat kami makan pagi bersama seluruh keluarga, saat Papa Yap Sin, dan Papa Kian An, serta Memey tersenyum padaku, kurasakan tulusnya mereka mengasihiku...
Tradisi pengantin baru di China adalah selama 10 hari tidak boleh keluar rumah, atau boleh jika untuk honey-moon...
Tapi, karena bagiku Shanghai sudah cukup indah, maka kami memilih di rumah saja..
Aku juga mulai belajar bahasa Mandarin dengan lebih baik....
Setelah lewat 10 hari, barulah aku, Xian Lie dan Memey jalan-jalan ke taman kota...
Taman kota ini, baik, siang atau sore, selalu dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai usia...
Untung Memey membawa bola, jadi kami bisa bermain bola di taman itu....
Esoknya, kami mengunjungi beberapa famili di sekitar Shanghai..
Malamnya, kubuka laptopku, dan menuju fb, ternyata banyak inbox yang masuk, dari rekan2ku dan dari .......Silvia Sally Sung.....!
Kubalas bahwa aku masih banyak keperluan.....
" Keke..." Xian Li memanggilku...
Segera kututup laptopku...
" Ya, moy..." kataku...
" Lili ingin ikut ke Jakarta.." katanya...
" Boleh, " kataku...
" Tabunganku masih cukup kok.."
" Keke, Lili ikut ngga apa-apa..? " tanyanya..
" Ya engga lah...
Kamu kan istriku sekarang, dimana ada aku, disitu ada kamu..
Tapi kuliahmu gimana..?" kataku
" Lili sudah izin cuti selama 6 bulan " kata Xian Li...
" Wow bagus.....! " kataku...
Aku memeluknya....Xian LI balas memeluk aku....
Begitulah aku dan Xian Li berkasih-kasihan setiap hari, berbulan madu di rumahnya.
Tiada duka, tiada nestapa, yang ada hanya cinta, saling mengasihi....
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku, Xian Li, Papa Yap Sin dan Mama Nancy, berangkat dari Shanghai, menuju Jakarta....
Baru saja kami datang ke rumah, Johan Lim dan Julianto Martin Chowsudah nongol, langsung kusuruh mereka masuk...
Begitu melihat Xian Li, mereka langsung menyalami, karena sudah kenal, dulu waktu ada pertukaran mahasiswa di Shanghai...
" Wah, ngga ada kamu, kampus jadi sepi Ton..! " kata Johan...
" Ah masa..? " candaku..
" Gimana Pak Gery..? masih semangat..? "
" Oh, masih..masih....!
Ada juga dua dosen baru Ton, tapi judes-judes...! " jawab Martin...
Tak lama kemudian, Silvia nongol, yang bikin kaget, Silvia datang bersama
Liu Sin Kai, alias Akai....
" Hallo sleepy head..!" sapanya.....sambil mengulurkan tangannya..
Kujabat erat tangan Silvia, sambil memanggil Xian Li...
' Moy, niih ada Silvia sama Akai...! " panggilku..
Xian Li keluar dan menjabat tangan Akai dan Silvia...
Kemudian kami ngobrol bersama...
" Kai, sudah lama di Jakarta..? " tanyaku....
" Baru seminggu.." jawabnya.....
[ Akai ini teman kuliah Xian Li yang suka sama Silvia...]
Tak kusngka, kabar kedatanganku begitu cepat menyebar, tak lama kemudian, Boy Pansel, Erich IwongSusan Sinaga dan Grace Widowati Pulih P datang berbarengan..
Komplit sudah gank-ku pada ngumpul lagi....
Akhirnya kuceritakan saja terus terang "musibah, membawa berkah" yang terjadi selama aku di Shanghai, bahwa aku tadinya memang hanya berniat untuk melamar, tetapi karena kakeknya Xian Li yang minta agar langsung menikah secara adat Kong Hu Cu, akhirnya besoknya kami menikah secara adat di Kelenteng Low Tek Bio Shanghai....
Kuceritakan juga bahwa tadinya aku bermaksud menunda malam pertama sampai wisuda saja biar plong semua,
" Tapi, mana tahan setiap malam satu ranjang sama gadis cantik yang dicintai ngga ngapa-ngapain! " kataku...
GRRR...!!!
Gank-ku pada riuh tertawa, sementara Xian Li hanya tersenyum sambil pipinya merona merah, menambah cantik parasnya....
" Terus, gimana Ton?..lu kuat berapa malam diemnye? " tanya Johan..
"Malam ketiga broww, gw masih kuat, tapi die niich [aku menunjuk Xian Li], bilang mungkin gw impoten, katenye, lha, mana tahan gw dibilang gitu..!! " kataku...
GRRR...!!! lagi...
" Jadi besoknya , gw tanya, disini ada gereja ngga?, eh ternyata ada tuh,
Gereja MRII, pendetanya Pak Paulus, orang Indonesia lagi..
Jadi, kite langsung pake tuxedo ame gaun pengantin...
Eh moy, tuh gaun pengantin siapa yang bawain?
Perasaan kemarennye ngga ade..? " tanyaku pada Xian Li...
" Kim Hwa " jawab Xian Li.." sekalian itu, sama sewa tuxedonya Keke.."
" Oh, pantes.....
Nah, kite rombongan sudah nyampe neeh di gereja, Pak Paulus bingung, dikira kita mau demo...!! " kataku...
GRRR...!!! gank-ku pada ngakak.....
" Akhirnya kujelasin kedatangan kite tuh, mau diadakan prosesi pernikahan..
Terus Pak Paulus tanya, untuk hari apa..?
Nah kate papa Yap Sin, sekarang Pak Pendeta....!!
Pak Paulus bingung lagi..." Haah ?" katenye....
GRRR...!!! lagi....
" Akhirnya gw di test dulu, yah, ditanyain soal agama Kristenlah pokoknya, tapi memang ada pertanyaan pamungkas yang penting.." kataku..
" Apa itu Ton..? " tanya Boy...
" Hyaa, Pak Paulus nanya tahu ngga arti ayat :
' Jagalah kekudusan perkawinanmu..! '
Aku jawab bahwa kedua mempelai tidak boleh melakukan hubungan suami-istri kalau belum disyahkan dihadapan Tuhan....
Nah jawaban itu yang meyakinkan Pak Paulus, akhirnya mau menikahkan kami..."
jawabku...
[to be continued]
SHE ALWAYS IN MY HEART [39]
YOU ALWAYS IN MY HEART....
Saat situasi semakin panas, dan kesadaran semakin sirna, tiba-tiba aku tersentak akan pemikiranku sendiri, aku pamit sama rekan2ku hanya untuk melamar Xian Li, dan berjanji akan menikahinya setelah wisuda...!
Kemudian aku duduk diatas springbed, Xian Li yang rupanya sudah "on" juga, heran dengan sikapku, dia ikut duduk disampingku, dibenahinya bagian tubuh atasnya yang telah telanjang..
" Keke.." katanya perlahan....
" Moy-moy.." kataku, aku harus mencari kata-kata yang tepat, agar Xian Li mengerti
" Betapa keke ingin sekali, namun ada hal2 yang harus kita perhitungkan sayang..
Secara adat, kita sudah syah sebagai suami istri, tapi kita harus memperhitungkan, jika moy hamil nanti, kuatir kita tak bisa konsentrasi kuliah, selain itu, tahunya teman2 keke, kita baru lamaran.
Bagaimana kalau kita bersandiwara dahulu sampai kita diwisuda besok, baru kita berbulan madu..?? " tanyaku...
Xian Li menatapku tak mengerti...
Akhirnya aku mengulangi perkataanku, barulah Xian Li mengerti...
" Jadi kalau besok pagi, keluarga nanya sesuatu, jawab saja iya gitu yaa..
Oke..? "
" Oke.." jawab Xian Li..
Kemudian, kami berciuman kembali...
Besoknya, saat sekeluarga makan pagi, para ortu pada senyum-senyum semua, pikir mereka..' Ah, perjakanya anton sudah terbang...! '
Aku bersikap lebih mesra pada Xian Li, hal ini menguatkan dugaan bahwa kami telah tidur bersama sebagai suami istri, yang tepatnya sebenarnya tidak tidur itu...
Tapi, aku meyakinkan Xian Li bahwa aku benar-benar serius padanya..
Maaf, tak bisa aku ceritakan semuanya, karena besok malamnya, Xian Li mengira aku impoten.....
Akhirnya, pada hari ketiga aku tak tahan, aku minta agar diadakan prosesi pernikahan sekali lagi di gereja setempat, ternyata di Shanghai ada gereja Kristen berbahasa Indonesia yaitu Gereja MRII.....
Maka, esoknya, aku dan Xian Li, Om Yap Sin,Tante Nancy, dan ortu Xian Li beramai-ramai mengunjungi gerja itu....
Untunglah, entah gaun pengantin punya siapa, tahu-tahu Xian Li sudah memakainya, dan akupun disuruh memakai jas dan setelan hem dan tuxedo warna putih....
Kami bertemu dengan Pendeta Paulus yang ternyata asli Indonesia, kemudian kami mengutarakan maksud kami...
Hal yang lucu terjadi lagi, Pak Paulus tanya kapan kira-kira pemberkatan gerejanya, dijawab oleh Om Yap Sin :
" Kalau bisa sekarang saja Pak Pendeta...!! "
" Haah..?? " Pak Paulus bengong...
Lantas Pak Paulus mentest aku, dengan pertanyaan2 seputar agama Kristen, semisal, apa tujuan Yesus lahir kedunia? Apa missi2nya,
Apa hukum yang paling mendasar, yang kujawab semuanya dengan tepat..
dan yang terakhir Pak Paulus menyebut apa arti :
" Kuduskanlah perkawinanmu..?? "
Kujawab bahwa, sepasang mempelai tidak dibenarkan berhubungan suami istri sebelum keduanya disyahkan dihadapan Tuhan.....!
Mendengar semua jawaban2ku...serentak Pak Paulus berseru :
" Halleluyah,!! Tuhan memberkatimu Anton..!! "
Maka, disiapkanlah prosesi pernikahan kembali secara Kristen, saat itu juga...
Setelah semuanya berdoa, tibalah saat-saat yang aku nantikan seumur hidupku..
Pak Paulus mengangkat Bible diatas kepalaku.....
" Anton Syumanjaya, Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus !
Bersediakah engkau, mengambil Xie Xian Li, sebagai istrimu, menyayanginya dengan sepenuh hati, berbagi suka dan duka, sampai akhir hayatmu..?? "
" Aku bersedia...!! " jawabku.....
Giliran Xian Li... :
" Xie Xian Li, Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus...!
Bersediakah engkau mengambil Anton Syumanjaya sebagai suamimu, menyayanginya dengan sepenuh hati, berbagi suka da duka, sampai akhir hayatmu? " tanya Pak Paulus...
" Aku bersedia...! " jawab Xian Li....
Kemudian Pak Paulus berkata :" Silahkan dipasang cincinnya...."
Aku melepaskan sarung tangan linen putih pada tangan Xian Li, kemudian kupasangkan cincin pernikahan pada jari manis tangan kanannya..
Xian Li-pun melakukan hal yang sama..
Sekarang di jari manis tangan kanan kami, sudah terpasang cincin pernikahan..
Seketika, para famili Xian Li yang ternyata menyusul ke gereja turut bersorak...!!
" Anton.....Silahkan cium istrimu sekarang.." kata Pak Paulus....
Akupun mencium bibir Xian Li dengan mesra....
Para pengunjung kembali bertepuk tangan....!!
Xian Li melemparkan buqet kembang kebelakang, dan tebak, siapa yang beruntung bisa menangkapnya..??
Hyaa benar...!! ternyata KIm Hwa....!!
Terjadi kejutan lagi, ketika Om Yap Sin berbisik pada Pak Paulus...
Kemudian beliau memanggilku
" Anton, sudah lama hal ini Om pikirkan, Om menyadari, tak mungkin bisa menggantikan posisi papamu, tapi mulai saat ini, kamu om angkat sebagai anak angkat, Tuhan dan Pak Paulus yang menjadi saksinya...
Apakah kamu mau..? " tanya Om Yap Sin sambil tersenyum...
Aku terkejut, sekaligus bahagia mendengar hal itu...
" Tentu aku mau, siapakah yang begitu peduli tentang aku jika bukan Om Yap Sin.." kataku...
Aku dan Xian Li bersujud pada Papa Yap Sin...
" Papa.." panggilku...
Papa Yap Sin tersenyum bahagia.....
" Dan Xian Li, resmi menjadi menantuku.." ujarnya....
Setelah acara prosesi pernikahan di gereja selesai, legalah sudah hatiku, sekarang Xian Li sudah resmi menjadi istriku,secara agamaku, agamanya dan secara adat..
Saat tiba di rumah Xian Li lagi, kulihat ada sepeda nganggur, yang ternyata punya papa Xian Li, maka kupinjam, kubonceng Xian Li keliling kota Shanghai dengan masih memakai pakaian pengantin, tak kupedulikan tatapan orang-orang yang tersenyum, bahkan tertawa senang melihat kami..
Pokoknya, hari itu aku dan Xian Li bahagia sekali....!!
Malamnya, barulah aku bisa membuktikan pada Xian Li, bahwa aku tidak impoten..!
Oh My God.....!!
Kulihat Xian Li yang tertidur pulas disampingku....
Setengah tubuhnya masih telanjang...
Bibirnya tersenyum...
Kuangkat selimut, dan kututupi tubuh kami berdua...
Kugenggam tangannya, dan kukecup keningnya dengan lembut.....
' I love you ' bisikku....
'You always in my heart..'
------------- THE END -------------
SHE ALWAYS IN MY HEART [38]
JANJI YANG DIGENAPI.....
Hari-hari berlalu bagai lukisan, akhirnya bulan Juli-pun datang, aku minta izin sama para dosen selama 3 minggu, untuk melamar Xian Li.karena perjalanan jauh..
Oom Yap Sin sudah telpon Om San Yu untuk mewakili keluargaku dan menyediakan segala sesuatunya, untuk acara seserahan secara adat China Daratan..
Tgl 5 Juli, kami bertolak ke Shanghai, aku, Om Yap Sin dan Tante Nancy, adik Om Yap Sin yang nantinya akan mewakili sebagai ganti mama-papaku.....
Aku juga sudah telpon Xian Li dan Kim Hwa rencanaku ini, dan mereka sudah oke banget....
Sehari sebelum berangkat, aku mohon maaf sama rekan2ku karena tak bisa mengajak mereka semua, tapi aku berjanji, pada acara pernikahan tahun depan, akan diadakan di Jakarta...
Semua menyalami aku, termasuk Silvia Sally Sung, Bu Susanti, Pak Gery,Julianto Martin ChowErich Iwong, Boy Pansel, Grace Widowati Pulih P,Johan Lim, dan Susan Sinaga.....
Dalam perjalanan, om dan tanteku tak banyak berbicara, hanya dari raut wajah mereka, terlihat ceria dan bahagia, aku juga ikut berdebar-debar, setelah sekian lam tak bertemu Xian Li, apakah dia makin cantik..? pikirku...
Sore hari, rombongan kecil kami tiba di bandara Shanghai, pihak Kim Hwa dan Xian Li rupanya sudah menyiapkan penyambutan...
Begitu melihat kami, mereka langsung melambaikan tangannya...
Setelah dekat, hatiku berdebar tak karuan, kulihat Xian Li sangat cantik sekali, Tuhan....aku berbisik dalam hati,
Engkau berikan aku yang terbaik....!
Xian Li-pun seperti terpesona melihatku...
Dia mengenakan leontin emas berbentuk hati pemberianku, dan aku mengenakan sweater coklat pemberiannya....
" Moy..." sapaku dengan suara tercekat...
" Keke..." jawabnya....dengan suara yang sama gugupnya...
Akhirnya, aku berlari...kupeluk tubuhnya dengan kerinduan yang luar biasa..
Xian Li tertawa bahagia....dia membalas pelukanku....
Tiba-tiba saja keluargaku dan keluarga Xian Li bersorak dan bertepuk tangan dengan meriahnya........
Kim Hwa menghampiri dan memeluk aku, aku tersenyum bahagia...
Tadinya rencana kami mau menginap di hotel, biar tidak merepotkan keluarga sana, tapi Om San Yu melarang :" Sudah dirumahku saja, biar kami semua ikut merasakan kebahagiaan yang lebih lagi.. " katanya...
Kemudian kami berangkat kerumah Om San Yu....
---------------------------------------
Malamnya, di rumah dua keluarga, diadakan pesta kecil, para rekan-rekan mahasiswa Kim Hwa dan Xian Li banyak yang hadir....
Keluarga Xian Li juga mengadakan pesta itu dirumahnya...
Saat para famili dan rekan sudah pada pulang, terjadi kejutan yang tak disangka-sangka..datang dari perwakilan keluarga Xian Li....
Bahwa, engkongnya Xian Li dari pihak papanya, meminta agar besok langsung diadakan pernikahan adat saja, mengingat tempat tinggalku yang jauh, dan usia engkong [kakeknya] yang sudah uzur dan ingin sekali lagi berbahagia menyaksikan cucu kesayangannya menikah....
Kemudian Om Yap Sin dan Tante Nancy berunding denganku..
Karena kupikir juga lamaran itu kan sudah setengah menikah dan keinginan membahagiakan kakek Xian Li, maka keinginannya kuturuti....
Keluarga Xian Li terus pulang dengan membawa berita bahagia itu.....
---------------------------------------------------------
Besoknya, semua pakaian adat untuk upacara pernikahan telah disiapkan, semua serba merah, rumah Om San Yu telah dihias oleh pernak-pernik pernikahan, tulisan-tulisan double happines nampak terlihat dimana-mana....
Terlihat juga bermacam-macam barang, syarat2 seserahan yang menyatu dengan pernikahan adat sudah siap semua, termasuk buah-buahan dan kue-kue..
Kemudian, rombongan berangkat menuju rumah Xian Li....
Aku sudah memakai pakaian mempelai pria berwarna merah cerah, sulaman bungamawar yang besar juga menempel didadaku, tanda kebahagiaan abadi...
Setelah dekat dengan rumah Xian Li, tampak rumahnya juga telah dihias dengan meriah, para tetangga dan famili tampak bergerombol, memenuhi pelataran ..
Tampak juga Kim Hwa dan para sahabatnya menjadi pager-ayu dengan busana merah meriah semuanya.....
Aku berjalan menuju pintu rumah, dengan dibimbing om dan tanteku, sementara Xian Li yang juga mengenakan pakaian pengantin serba merah, dan memakai cadar, dia menyambutku dipintu masuk, setelah memberi salam dan hormat antar besan, dan aku pada mertuaku, aku memberikan selendang warna merah yang dipegang oleh Xian Li, terus aku membimbing Xian Li meninjau kamarnya..
Disini, Xian LI memberikan secawan teh untuk kuminum, dan selanjutnya aku membuka cadar Xian Li, diiringi sorakan dan tepuk tangan....
Selanjutnya rombongan kedua mempelai berangkat ke kelenteng yang kebetulan dekat dengan rumah Xian Li, disini prosesi pernikahan dilakukan menurut dat istiadat setempat....
Sempat terjadi kejadian2 yang lucu, setelah prosesi keagamaan selesai, saat MC meminta aku membuka kembali cadar yang menutupi wajah Xian Li [dalam perjalanan ke kelenteng, Xian Li disuruh memakai cadar kembali], aku malah bingung karena MC mengatakannya dalam bahasa Mandarin totok, sampai akhirnya Xian Li yang berbisik :' Keke, cadarnya dibuka'
Akhirnya, aku mengerti, kemudian cadarnya kubuka lagi untuk yang kedua kalinya, diiringi sorakan dan tepuk tagan para undangan..
Setelah prosesi pernikahan di kelenteng itu selesai, maka aku dan Xian Li sudah syah dinyataka sebagai suami istri.......
Acara selanjutnya memberi hormat pada para orang tua, sebagai mempelai yang menempuh hidup baru, dengan memberikan secawan teh dan bersoja, terjadi keharuan kala aku dan Xian Li bersujud memohon restu orang tua masing-masing,kulihat papa dan mama Xian Li berulang kali mengusap air matanya, juga waktu aku bersujud pada om Yap Sin dan Tante Nancy, kulihat mata om dan tanteku basah,
hal ini membuat aku dan Xian Li turut meneteskan air mata.......
Setelah itu, aku dan Xian Li duduk di kursi pelaminan yang telah disediakan...
Beberapa penari cilik unjuk kebolehan dengan menari didepan kami dan para tamu, setelah selesai,
aku dan Xian Li memberinya angpau yang telah disediakan....
Acara makan siang juga sangat meriah, beberapa moment kuingat, sebagian lagi lupa, sorenya, aku dan Xian Li berganti busana, dan pesta berlanjut sampai malam hari....
-------------------------------------------------------
Pkl. 21.00 aku dan Xian Li pamitan pada para tamu, karena kondisi sudah lelah sekali...
Xian Li masuk kamar lebih dulu, aku menyusulnya....
Dia duduk ditepi springbed, kulihat ada perasaan malu dan gugup pada wajahnya.
Kucopot busana pengantin ini dan kuganti baju piyama yang telah disediakan...
" Moy..kok belum ganti baju..? " kataku...
Xian Li hanya tersenyum, mukanya merah merona..
Aku duduk disampingnya....
Xian Li malah bangkit, kemudian berganti piyama juga....
Dia kemudian duduk disampingku....
Aku tersenyum...Xian Li juga tersenyum....
Kulihat wajahnya, cantik dan teduh....
Oh, man!...
Cowok manapun pasti mau berbuat apa saja untuk mendapatkan cintanya......
Aku merangkul pundaknya, Xian Li bersandar kedadaku...
Oh, harum rambutnya yang kurindukan selama ini....
Aku menciumnya dengan lembut...
Xian Li terengah, muka kami sangat dekat dan secara adat, kami telah menjadi suami-istri...
Kukecup bibirnya...XIan Li membalasnya.......
[to be continued]

Wednesday, April 15, 2015

SHE ALWAYS IN MY HEART [37]
DAY BY DAY AGAIN....
Kembali kedunia sehari-hari lagi, kuliah, kirim artikel atau cerpen kekoran atau majalah, semua berjalan normal...
Silvia Sally Sung masih kerap bersamaku, Susan Sinaga masih rukun-rukun saja dengan Andi YuGrace Widowati Pulih P masih jadi rebutanJulianto Martin ChowBoy PanselErich Iwong dan Johan Lim...
Pak Gery atau White Port masih rajin mengawal Red Rose atau BuSusanti yang cantik, dan Bu Susanti masih suka mengajakku berdiskusi tentang segala hal...
Tusuk konde emas pemberian Ratna masih tersimpan dalam tas ranselku, kadang-kadang aku memegang dan memandanginya, dan ingatan tentang Ratna kembali memenuhi pikiranku, tapi tak ada hal-hal yang aneh dengan semuanya itu.....
Ikatan persaudaraan dengan rekan2ku juga semakin kuat, kadang kami berdiskusi bersama di rumah Silvia yang besar dan asri...
Kedua ortu Silvia-pun tidak berkeberatan, bahkan yang paling menggembirakan, gank-ku membuat novel bersama-sama dan bekerja sama dengan penerbit kepunyaan ayahanda Silvia sendiri, rencananya juga mau bikin tabloid, bulettin dan majalah...
Siang itu, Bu Susanti mengajak aku berdiskusi di ruangannya..
Anton, kudengar kamu dan rekan2mu mau bikin novel, bulettin, majalah dan tabloid ya..? " tanyanya....
" Iya bu, ini juga didukung dan disponsori oleh Pak Barata, ayahanda Silvia.." jawabku....
" Ya, syukurlah, semoga saja maju dan bisa menghidupi semuanya..." kata Bu Susanti....
" Anton, kudengar kamu mau melamar Xian Li bulan Juli tahun ini yaa? " tanya Bu Susanti lagi....
Aku gelagepan....dari siapa Bu Susanti tahu?
Perasaan aku belum pernah bilang, kecuali pada Xian Li dan om Yap Sin?
Oh, tiba-tiba aku teringat...
Waktu di Bali, di Tanah Lot, saat itu Xian Li telpon, dan saat itulah aku bilang dalam bahasa Inggris, bahwa aku akan melamar Xian Li, bulan Juli tahun ini,
waktu itu kukira aku hanya sendirian, tapi baru kusadari bahwa dibelakangku ada Silvia, Martin dan Johan.....!!
Dan kabar itu cepat beredar diantara para rekanku, dan sampai ketelinga Bu Susanti juga rupanya...
Tapi bagiku tak menjadi masalah, tokh mereka juga akan tahu pada akhirnya bukan??
" Anton...! " Susanti memanggilku lagi...
" Iya bu..." jawabku...." Eh Santi...."
{ Bu Susanti pernah berpesan padaku, jika hanya ada dia dan aku saja, tidak usah memanggil Bu....}
" Hihihik..!, Kamu terlihat nervous sekali.....
It's oke kalau dia memang pilihan hatimu....
Cepat atau lambat, kita harus memilih, dan mengambil keputusan bukan..? "
" Benar Santi.." jawabku...
" Kamu pria baik Anton, dan kudoakan juga hal-hal yang terbaik untukmu..."
" Makasih Santi...."......
Aku pamit dan bergegas kekantin, Silvia pasti telah menungguku.....
Benar saja, gank-ku sudah menunggu...
Aku segera memesan gado-gado kesukaanku..
Kutanya siapa yang belum makan?
Ternyata Silvia, Grace dan Johan belum, jadi kupesankan sekalian buat mereka...
" Entar aku saja yang bayar yaa.." kataku...
" Sleepy head, bu Susanti ngorol apa saja..? " tanya Silvia....
" BIasa....masalah kita sehari-hari.." jawabku....
---------------------------------------------------------------------------------------
Sorenya, Silvia mengajak aku ke Ancol....
Kami duduk ditempat biasa, sambil memandang kearah matahari terbenam....
" Anton, kudengar.. bulan Juli......?" tanya Silvia.....
" Yah..., aku sudah berjanji...." jawabku....
" Aku ikut berbahagia, kalau itu pilihan hatimu.." kata SIlvia..
Aku merengkuh Silvia kedalam pelukanku, Silvia balas memeluk aku..
" Aku tak tahu sebenarnya yang telah terjadi..
Waktu di Shanghai...aku sudah jadian dengannya...
Dan aku sudah berjanji...
Dan janji adalah hutang....
Ia akan terus mengejarmu, sampai kau memenuhi jani itu...." ujarku..
" Yahh, aku tahu...." kata Silvia....
Aku tahu, Silvia berusaha sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tumpah..
" JIka kamu merasa bahagia, akupun akan berbahagia....
Kebahagiaanmu, adalah kebahagiaanku juga...." Silvia berkata perlahan...
" BIarkan aku memelukmu sepuasku Anton, selagi bisa.." ujarnya..
Aku mendekap erat tubuh Silvia...Silvia juga makin erat memeluk diriku...
Akhirnya bendungan air mata itu jebol juga...
Silvia terisak-isak didadaku...
Oh My God, apa yang telah kulakukan..?
Mengapa selalu ada hati yang terluka, disaat orang-orang seharusnya merasa bahagia..?
Aku jadi kembali teringat ramalan Mama Linda Lie....
Mungkin dia benar, aku akan tewas karena kecelakaan...
Semua orang akan menangisi aku, termasuk Ratna...
Lantas, apa lagi yang tersisa..??
[to be continued]

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search