Tuesday, March 31, 2015



SHE ALWAYS IN MY HEART [13]
你永远在我心上
ME AND MY GANK.......

Baru seminggu berpisah dengan Xian Li, hatiku dilanda kangen berat, akan senyumnya, tatapan matanya, harum rambutnya...
Ahh, pokoknya semuanya...
[besoknya, Xian Li bilang bahwa dia juga punya perasaan yang sama...]

Hiburanku hanya bercanda dengan rekan2 dekatku, Martin, Johan, Grace, Boy, Eric dan Susan Sinaga, yang mengetahui kisah cintaku dengan Xian Li....hanya mereka yang bisa mengobati kerinduanku terhadap Xian Li...
Pagi itu, gank-ku sudah berkumpul di ruang kuliah, meski dosen belum masuk..Boy Bro, Eric, Susan dan Grace, Johan dan Martin....
Jangan dikira kalau mahasiswa sastra itu berambut cepak dan berkaca-mata tebal, nyatanya penampilan rekanku keren2 bingits, mirip boy-band beneran, hehehe...!!
" Duuh yang lagi kangeen neeh, si boss..!! " Johan menyambutku saat aku duduk dekat mereka..
" BIasa saja kalee..." jawabku..
" Tenang Ton, Johan tuhh, baru ditolak cintanya, sama anak Ekonomi, namanya Meiske..!! " kata Eric....
" Bener tuuh..!! soalnya sewaktu Johan ditanya, punya kartu kredit engga?, eeh, Johan malah ngasih KTP..!!! " timpal Martin..
GRRR..!!! anak2 pada ketawa, riuh banget...
" Ehh, gw ditaksir sama anak Tehnik, Andri namanya..
Terus gw tantang dia suruh bikinin puisi...
Tahu ngga puisinya gimana..?? " kata Susan...
" Engga..., gimana San..?? " tanya anak2...
" Begini niih puisinya...
Matamu indah bagaikan mata Phytagoras....
Senyummu menawan bagai lengkungan busur derajat
dan caramu berjalan bagaikan jalan yang bergelombang..."
Susan berhenti bicara...
" Jalan yang bergelombang..?? " kata Boy...
" Ndul...ndul...ndul..." katanya menirukan motor yang jumbul2...
GRRR..!!! lagi....
Silvia masuk, dan langsung duduk disebelah Grace, matanya sekilas melirik kearahku, aku diam saja, pura2 tak melihatnya....
Gank-ku mendadak diam semua...
Tak lama kemudian,Bu Susanti masuk ruangan, anak2 langsung klep kelekep.......!!
Hari itu kuliah tentang pengaruh sastra di media sosial....
" Banyak sekali grup2 di fb, tapi yang berbasis sastra hanya sedikit, boleh dibilang tidak ada, kebanyakan hanya untuk fun saja...
Tentunya kalian juga punya akun fb kan??
Cobalah bikin grup yang berbasis sastra, tampunglah orang2 yang berbakat, sebenarnya banyak penulis juga di fb lhoo..." kata bu Susanti...
Ditengah jam kuliah, bu Susanti memberi tahu..
" Guys, ini ada lomba novel mini di harian Kompas...
Tentunya sebagai orang sastra, kalian harus peka juga, Ibu harapkan kalian mengikutinya, jangan kalah sama universitas lain..
Dan ada hadiahnya, lumayan lhoo....
Gimana Martin, Anton, Johan, Grace, Silvia..?? "
" Kami akan coba buu.." jawabku, bersama yang lain...
Selesai kuliah, tak disangka, Silvia menghampiriku..
" Ton, kekantin yuuk..? " ajaknya..
Aku mengangguk...
Kami berjalan dengan kaku....
Sampai di kantin Silvia memesan dua gado2....
Bu Ros tersenyum-senyum melihat aku bareng sama Silvia lagi..
Aku dan Silvia hanya terdiam

" Semalam Akai telpon.." kata Silvia..
" Bagus.." kataku...
" Dia mau berkunjung ke Jakarta, menemui aku, papa dan mama.." lanjutnya...
" Akai orang baik..." kataku...
" Kurasa kamu tak akan menyesal bersanding dengannya.."

" Aku..aku masih bingung...." Silvia menghela nafas...
" Aku mengerti perasaanmu Silvia...
Jika aku yang jadi suamimu kelak, orang2 akan menilai bahwa aku matre, hanya melihat kekayaan papimu, dan kita tak bisa menghindar dari stampede itu...
Dan itu akan menjadi beban bagiku, bagimu dan bagi ortumu....
Tapi, jika kamu bersanding dengan Akai, keluarga kalian punya kedudukan ekonomi yang seimbang, kamu disini terkenal sebagai mahasiswi "the have" dan Akai disana terkenal sebagai mahasiswa
"the have", ibarat sang putri bertemu dengan pangerannya.." kataku..

Silvia terdiam, dia seperti berfikir, tangannya memainkan sendoknya....
" Oke...aku akan menuruti kemauanmu...." katanya...
" JIka suatu hari kamu menyesalinya..
ingatlah, ini semua keputusanmu..!!".....
Silvia mengusap air matanya , memanggil bu Ros, membayar gado2 nya, dan meninggalkan aku yang termangu-mangu.....
Sejenak aku berfikir, benarkah apa yang aku katakan..??
Selama ini, aku selalu rukun dengan Silvia, kemana-mana bersama, tapi mengapa begitu bertemu dengan Xian Li, aku tak bisa melupakan Xian Li..??
" Jika suatu hari, kamu menyesalinya...
Ingatlah, ini semua keputusanmu..!!! " Silvia berkata begitu sambil menangis....kata2 itu terus membayang di kepalaku, membuat aku merasa bersalah sekali...

Oom Yap Sin terlihat bingung, melihat mukaku yang kusut saat pulang..
Dia menanyaiku, sudah makan belum..??
Kujawab sudah tadi, sama teman.........
Aku membaringkan tubuhku yang lelah dikamar, dan tertidur sampai sore hari....
-----------------------------------------------------------
Malamnya, baru saja aku selesai makan malam bersama Oom Yap Sin, Xian Li menelponku...
" Hallo.." katanya riang....
" Moy..." jawabku...
Aku mau bicara, eh Xian Li juga bicara, jadinya tubrukan..
Aku tertawa, Xian Li juga tertawa..
Akhirnya aku mengalah...
" Lagi apa..? " tanyanya...
" Lagi mikirin..kamu.." jawabku...
" Bo'ong.. " katanya.....
" Su'err.." kataku...
" Mana sumpahnya..?? " katanya lagi..
" NIih, keke lagi bersumpah " jawabku...
Xian Li tertawa lagi, aku tertawa juga...
Oom Yap Sin tersenyum-senyum....
" Moy.." kataku.....
" Iyaa..?? "
" ini Oom Yap Sin mau bicara...."
" Ooh, oke.." jawab Xian Li...
Kuberikan hpku pada Oom Yap Sin, dia menerimanya dengan gembira..
" Xian Li, ni hau ma..?? " kata Oom Yap Sin...
Terus kudengar mereka bicara dalam bahasa mandarin yang hanya sedikit kumengerti..
Beberapa kali Oom Yap Sin tertawa tergelak-gelak, entah Xian Li bicara apa...[baru kutahu bahwa Xian Li tanya, aku suka nakal ngga..??
Terus Xian Li bilang kalau aku nakal, jewer saja kupingnya....
Oom Yap Sin malah bilang, tak tega menjewer kupingku, katanya, sukanya memukul pantatku, katanya, itu yang mebuat keduanya tertawa ga habis-habis.....]



[to be continued]

Monday, March 30, 2015



SHE ALWAYS IN MY HEART [12]

A LONG ROAD TO HEAVEN......

Besok pagi, aku dan rombongan akan pulang kembali ke Jakarta, jadi malam ini kupergunakan untuk berkumpul bersama Sian Li dan keluarganya.
Rupanya oom Xie Tian An dan tante Song Giok Lie merestui aku, sebagai calon mantunya, mereka sangat ramah, sehingga aku merasa berada di kelurga sendiri...
Malam itu, aku dan SIan Li duduk berdua di teras, cahaya bulan nampak lembut dan membawa suasana syahdu, namun, aku dan Sian Li tak banyak berkata-kata...
Kini Sian LI yang bermanja-manja, dia menyenderkan tubuhnya kedadaku, hingga aku bisa merasakan detak jantungnya, kupeluk tubuhnya, sambil hidungku menikmati aroma khas rambutnya yang harum...

" Keke..." Sian Li berkata pelan...
" Hyaa, moy..?? " jawabku....
" Keke benar sayang sama Lili..? "
" Sure.." kataku...
" Tak ada gadis lain, yang lebih cantik..?? " tanyanya lagi...
" Tak ada.." jawabku..
" Suerr..." aku mengangkat dua jariku, telunjuk dan jari tengah, tanda bersumpah..  
Sian LI menatap mataku, seolah meminta kepastian....
Aku membalas menatap matanya...
Sekilas kulihat kecemasan dalam matanya...
Dua tetes air matanya turun ...ohh..tidak, batinku..jangan ada air mata lagi...
Kurengkuh kepalanya kedadaku dan kubelai rambutnya....
" LIhat bulan itu...." kataku dengan lembut...
" Dialah saksi cinta kita..." 
Sian Li memeluk tubuhku dengan erat, seakan tak mau terpisahkan...
Kubiarkan dia menumpahkan perasaannya..
Kubelai rambut dan punggungnya... 

" Moy..." kataku, setelah dia agak tenang..
" Yes..." jawabnya.....
" Jangan suka nangis..." kataku...
Sian Li menatap mataku lagi, kali ini dia tersenyum...
" Kalau Lili sedih, keke juga sedih..? " tanyanya..
" Yes..." jawabku....
" Kalau gitu, Lili tak akan sedih lagi..." katanya...

Aku menarik nafas panjang...
" That is my girl..." kataku....
Kudekap lagi Sian Li, dia tertawa, kugelitik pinggangnya...
Tawany makin keras, sampai terkekeh-kekeh...
Kemudian kucium mulutnya yang menggemaskan.....

--------------------------------------------------

Besok sorenya, aku dan rekan2ku sudah kembali ke Jakarta, entah mengapa, jarak Shanghai - Jakarta serasa dekat, besoknya lagi kuliah libur sehari, buat istirahat..
Oom Yap Sin menyambut kedatanganku dengan gembira, kubelikan dia oleh2 khas Shanghai, berikut bakpaow dan lainnya.
Kuceritakan juga aku sudah punya kekasih, gadis Shanghai, dari keluarga baik2...
Oom Yap Sin melongo...
" Lhoo, bukannya pacarmu itu..Silvia yang sering bersamamu..?? " tanyanya....
" Bukan oom, dia hanya teman dekat..sudah seperti adek sendiri " kataku...
Kemudian kuceritakan bagaimana aku bertemu dengan Sian Li, bahwa dia adalah sepupunya Kim Hwa, anak oom San Yu, teman baik oom Yap Sin sendiri.....
" Ohh, gitu yaa, wah bgus kalo gitu, jadi keponakkannya San Yu malah..? yaa syukurlah..
Kangen juga sama San Yu, lama ngga ketemu seeh..." kata oom Yap Sin...
"Oom, Anton mau nabung lagi, ntar kalau sudah cukup, besok kita berangkat kesana, melamar Sian Li.." kataku...
Oom Yap Sin tertawa :" Boleh2, jangan kuatir Anton, ntar oom bantu..." katanya....
Oom Yap Sin memeluk aku dengan rasa haru......

-------------------------------------------------------

Pertama masuk kuliah lagi, ada rasa jenuh, apalagi Silvia sudah berubah, tak mau lagi dekat denganku, tapi bagiku tak masalah, pikirku, mungkin sudah seharusnya Silvia menyadari, cinta memang tak bisa dipaksakan, betapapun kita bersikap baik terhadap seseorang, jika dia kecewa, bukankah lebih baik kita menghindar dulu..?? demikian pikiranku...
Pulang kuliah, aku kekantin, sendirian, Silvia sudah tak terlihat...
Aku pesan gado2 pada bu Ros...
" Tumben sendirian den..?? " tanya bu Ros..." Neng Silvia mana..?? "
" Lagi ada perlu bu.." jawabku....

Seorang gadis manis mendekatiku....
" Anton...lagi sibuk ngga..?? mana Silvia..?? " tanyanya, dialah Grace, teman kuliahku juga..
 " Silvia lagi sibuk Grace, kamu sudah makan belum??
Kupesenin gado2 ya..? " kataku..kemudian aku pesen gado2 satu lagi...
Ternyata Grace tak menolak, kemudian kami makan sambil mengobrol
 " Kenapa sama Silvia Ton, kulihat dia pulang sendiri tadi.." kata Grace...
" Biarin aja Grace, lagi sensi dia.." kataku....
Grace hanya tersenyum....
Tak lama, Martin dan dua orang rekanku datang, wah, genk ku pada ngumpul....
" Ton, ada salam...! " kata Martin, menggodaku....
" Dari ntu..tuuh..yang di Shanghai......!! 
Yang tiap pagi main kekamar kita..." kata Martin, disambung tawa yang lain...
Aku hanya tersenyum saja..rupanya rekanku sudah tahu semuanya....
Melihat aku tersipu malu, rekan2ku makin gila, serempak mereka bernyanyi bagaikan koor..:

" Antara Shanghai dan Jakarta, aku jatuh cinta..
kisah cinta dua minggu, jadinya tiga bulan...
Antara Shanghai.......dan Jakarta........!!! 
Kita jatuh cin...taaaaaaaaaa....!!!" 

Rekan2ku  bersorak riuh, apalagi Martin dan Johan menari tango bak sepasang kekasih......  
Aku dan Grace jadi tertawa terpingkal-pingkal.......
Oh, teman2 terbaikku....

[kelak saat aku cerita pada Sian Li moment ini, dia tersenyum bahagia...]

" Eeh, ada apa ini, ribut2...?? " tiba2 Bu Susanti muncul, bersama Bpk Gery, dosen juga...
" Ini bu, ada yang baru jadian..!! " kata Johan nyinyir...
" Siapa..?? Kamu Johan..? " tanya bu Susanti...
" Bukan bu..Anton...." jawab Johan....

" Ooo Anton...ya gapapa..asal jangan cinlok saja.....ya ton..? "
" Iya buu.." jawabku....
Melihat situsi sudah berubah, aku segera pamit, kuajak Grace buat menemani....
Sampai didepan gerbang, aku berpisah dengan Grace dan pulang sendiri.....


THE EXECUTORS [4]
THE CLONING
NEW BATAVIA 2205
Brad Johnson didakwa membunuh saingan bisnisnya Sid Butler dengan
12 X tembakan senjata genggam, bukti2 sangat kuat, karena itu Brad ditangkap, diadili dan divonis penjara seumur hidup..
2 bulan kemudian, seseorang dengan ciri2 mirip Brad, disinyalir melakukan perampokan berantai di beberapa bank di kota2 besar..
Ketika sidik jari yang tertinggal dicocokan dengan sidik jari Brad, ternyata match..!!
Brad diinterogasi secara seksama, tapi ia mengaku tak pernah meninggalkan lapasnya di Banceuy.
Kemudian, pengawasan terhadap Brad diperketat, kamera CCTV ditambah , Brad dipantau atau diawasi selama 24 jam...!!!
Sebulan kemudian, terjadi lagi perampokan yang tergolong sadis di sebuah bank di Jl Asia Afrika Bandung, seorang satpam tewas tertembak, dan uang sebanyak 300 juta digondol oleh dua orang perampok..
Saat proses identifikasi TKP selesai, terjadi keanehan,sidik jari salah satu perampok match dengan Brad Johnson..!!!
Kepolisian dibuat bingung dengan fenomena aneh ini.., mana mungkin dua orang bisa berada pada tempat dan waktu yang berbeda....??
Keanehan ini sampai juga ketelinga Ketum BIN Steve Lou, maka dia memerintahkan pada beberapa Executors untuk menyelidikinya, kembaliHeriwidodo Budisetiawan disuruh memimpin 4 orang teamnya untuk menyelidiki masalah ini...
Heri mengajak 4 orang Executor untuk bergabung, mereka adalahCristiana TienChen XinyiBetrix Pratama dan Nata Lie ..
Setelah berunding, mereka memutuskan untuk menunggu aksi berikutnya, yang terjadi antara 1- 2 bulan sekali, sisa team 20 Executors juga diminta monitor bank2 yang diperkirakan menjadi "target' Brad Johnson berikutnya....
1,5 bulan kemudian, datang info perampokan di sebuah bank di jl HZ Mustofa Tasikmalaya...dengan sigap, Heri cs segera meluncur ke lokasi..
3 orang perampok baru saja melarikan diri dengan membawa sekarung uang tunai 400 jutaan, mereka membawa Avanza warna hitam dan lari kearah Bandung....
Team Executors segera melakukan pengejaran dengan heli...
Terlihat avanza perampok melaju dengan kencang, berusaha menyusup dikeramaian jalan raya Tasik- Bandung.
Heli makin mendekati mobil target, dan pada jarak yang cukup dekat, Heri segera melompat......
Trapp..!! tubuhnya mendarat dengan ringan diatas kap avanza, tapi, rupanya pengemudi dan dua penumpangnya tahu ada penyusup diatas kap mobil, mereka memberondongnya dengan senapan otomatis...
" DREDEDEDEDED...!!!! " atap mobil jadi berlubang banyak akibat ditembus peluru..
Heri berjumpalitan diatas kap mobil menghindari hjan peluru..
Namun, karena hujan peluru semakin deras, Heri memberi kode pada heli agar merapat, Heri kemudian melompat pada tali heli dan terbang menjauh...mereka membayangi avanza itu dari kejauhan....
Memasuki daerah Malangbong, avanza itu berbelok kearah kiri, ada sebuah jalan kecil yang berujung pada sebuah gudang penggilingan padi yang besar...
Mobil berhenti diluar gerbang pintu, dari gudang seseorang keluar, membuka pintu, mobil masuk dan pintu tertutup kembali..
3 perampok keluar dari mobil, mereka mengawasi sekitarnya, setelah merasa aman, keempatnya duduk diatas sebuah tikar, karung uang diletakkan ditengah mereka, sepertinya mereka akan membagi uang itu.
" Tok...tok...tok...!!! " terdengar pintu gudang diketuk...
Keempatnya saling pandang, senjata disiapkan...
Salah satunya mengintip keluar sambil membawa pistol....
Tak terlihat siapa2, diluar cuaca cerah...
Tiba2 ada yang menarik krah baju perampok 1, terdengar suara pukulan dan teriakan orang mengaduh...
Tiga perampok yang didalam segera memberondong kearah pintu, tak perduli ada satu teman mereka diluar...
" DREDEDEDEDED...!!! " pintu gudang jadi bolong2..
Terdengar suara tubuh ambruk, ketiganya berpikir kali ini si penyusup yang roboh, mereka membuka pintu gudang...tampak seseorang sudah tergeletak menjadi mayat...
Namun, kembali para perampok itu terkejut, karena mayat itu adalah...teman mereka sendiri...!!!
" Ckckck...!!! " terdengar suara orang berdecak, berasal dari dalam, kini ketiganya berlari kedalam, tampaklah Heri sudah berada diatas tikar, didepan karung uang rampokan mereka..
Tanpa basa basi lagi, ketiganya segera memberondong Heri...
" DREDEDEDEDED...!!! "
Tapi, Heri sudah menghilang lagi, tak tahunya dia melompat keatas, sambil bersalto, Heri balas menembak dengan pistol berlasernya..
" CIZZ...!! CIZZ...!! CIZZ...!! " tiga kali pistolnya menyalak, dan ....
3 senapan oto yang dipegang perampok-pun terlontar ke udara..
3 bandit itu berbalik, berusaha kabur, namun, dari arah depan sudah masuk 4 orang cewek memegang senjata....
Ketiganya segera diborgol, Heri menelpon polisi, dan salah satu dari ketiga perampok itu adalah : Brad Johnson...!!!
Brad Johnson segera dibawa ke LIPI Bogor dengan pengawalan ketat, sementara " Brad Johnson " yang satunya, dijemput dari Banceuy..
Stephen BarnabasBunda Susilowati Sushe dan Sheila Huang sudah menunggu....akhirnya dua " Brad Johnson " di konfrontasikan didepan mereka...
Dua orang itu sangat mirip sekali, bahkan kembar identikpun kalah..
Petugas segera mengambil sampel darah keduanya..
Tak dapat dipercaya, semuanya match..!!
Stephen :" Tak bisa dipercaya, ini seperti sebuah sel yang membelah diri menjadi dua bagian yang sama persis.."
Bunda : " Hanya satu jawabnya, salah satunya adalah kloningan..!!
Seseorang yang ahli dibidang genetik, telah mengambil sampel darah Brad Johnson, kemudian struktur DNA-nya dirangsang sehingga membentuk tubuh yang baru, mirip inang/nduknya.."
Akhirnya dua Brad Johnson, diadili menurut pelanggarannya masing2, yang satu sudah divonis seumur hidup, karena kasus pembunuhan, yang satunya lagi dihukum seumur hidup juga karena perampokan...
Masalahnya sekarang, siapa oknum yang telah mengkloningkan Brad Johnson menjadi 2 orang..??
Dan apa tujuannya..??

Sunday, March 29, 2015



SHE ALWAYS IN MY HEART [11]

SHANGHAI...FULL OF LOVER

Dua hari lagi mahasiswa Indonesia akan pulang, meninggalkan Shanghai nan indah mempesona, kesempatan itu dipergunakan oleh para mahasiswa untuk bertukar nomor hp, alamat, berfoto bersama, berdoa bersama.
Akhirnya 20 mahasiswa Indonesia maju satu persatu, menceritakan kesan yang mereka dapatkan selama sebulan bersama disini, aku mendapat giliran pertama memberikan sambutan...
BU Susanti mempersilahkan aku untuk maju, terdengar tepuk tangan membahana saat aku melangkah naik keatas podium...kulihat wajah2 ceria, dan wajah penuh cinta dari Sian Li..

Aku tersenyum, kupandangi lagi para rekanku yang tercinta...

" NI HAU MA....???!!! " kataku dengan keras...

GRR !!! dan applaus dari semuanya....

" Tiga bulan yang lalu, para dekan, dosen yang terhormat dan rekan2ku sekalian, aku berkunjung kesini, sendirian, dana dari hasil tulisanku di berbagai koran dan majalah..
" Tiga bulan yang lalu....aku bertanya-tanya..dimanakah dahulu kakek buyutku tinggal??
apa kesibukannya sehari-hari..??dan bagaiman kehidupan sehari-hari penduduk Shanghai, yang katanya kakek-buyutku juga berasal dari sini....??
Dan saat aku mencoba menarik rickshaw, saat aku berjalan menyusuri jalan2 di kota ini...
Aku telah jatuh cinta..pada Shanghai.......!!! "

Tepuk tangan kembali membahana...... !!!

Dan, saat aku pulang, kembali ke Jakarta...hatiku masih berada disini.....
Namun kemudian aku sadari....
Kehidupan di Jakarta juga sama, penduduknya juga sama2 mengais rejeki setiap hari...
Jadi, dimanapun kita berada, jika kita mencintai kota kita, kita akan hidup dan bahagia didalamnya...!!

Sekian..dan terima kasih..." kataku mengakhiri sambutanku...

Tepuk tagan kembali bergema.....

Bu Susanti menyalamiku.....
" Bravo Anton, sambutanmu pendek, tetapi sangat bermakna..!! " katanya...
" Makasih bu.." jawabku....

Giliran rekan2 lainnya yang maju, disambut grr-grr-an juga, kebanyakan salah mengerti dalam berbahasa yang akhirnya melahirkan peristiwa2 yang lucu...

Siangnya aku jalan2 berdua saja dengan Sian Li ke taman kota...
Kugandeng tangannya sambil berjalan pelan, beberapa lansia tersenyum manis melihat kami, kadang aku melirik ke arah Sian Li, yang juga kerap mencuri pandang kearahku.....
Ditepi kolam, kami duduk bersanding...
Tampak juga muda-mudi yang berduaan...
" Taman yang bagus...." kataku...
" Hiyaa.." kata Sian Li....
" Hee lihatlah, banyak pasangan kekasih...." kataku..
" He'eh...." jawab Sian Li.....
" Mereka pacaran..?? " tanyaku....
" Maybe..." jawab Sian Li....
" Lhaa..kalau kita...?? " tanyaku....
" I don't know...." jawabnya...

Dengan manja, kubaringkan kepalaku kepangkuan Sian Li, Sian Li diam saja, tangannya membelai rambutku
" Kamu cantik, moymoy..." kataku merayu...
" Ahh keke..." jawabnya " Aku biasa saja.."...
Kupejamkan mataku, jadi teringat lagunya pop Indonesia...
Serasa..nikmat dan sejuknya
bila kekasih, tidur dipelukan...
membentang, cahaya alam...

tanpa terasa, aku tertidur pulas....
[esoknya dia bilang aku tertidur pulas seperti bayi dalam pelukannya.....]

Satu jam kemudian, aku terbangun, yang pertama-tama kuihat adalah wajah cantik Sian Li..
Aku segera duduk.." Maaf moy.. aku ketiduran.."
" Gapapa keke...." sahutnya....
Beberapa anak kecil bermain bola plastik, tiba2 akupun kepingin.....
Aku menghambur bersama anak2 itu, rupanya mereka senang juga..
Kulihat Sian Li juga sedang memandangi aku...
Aku mendekatinya, kutarik tangannya dan kami bermain bola, bersama anak2 itu....

Tanpa terasa, hari sudah sore, aku berjalan lagi dengannya, kembali kugandeng tangannya..
Kurasakan kelembutan da halusnya jemari SIan Li dalam genggamanku...
Kali ini akulah yang mengantar Sian Li pulang kerumahnya...
Aku mampir sebentar....Memey menyambutku dengan riang..
" Keke Anton.." katanya....
Papa dan mama Sian Li menyambutku juga, kusalami Oom Tian An dan Tante Song dengan ramah, mereka rupanya sudah tahu aku pacar anaknya, tak henti2nya Tante Song menggenggam tanganku, seolah-olah berpesan : ' Jangan sia2kan anakku yaa..'
Beberapa saat kami mengobrol, Oom Tian An mendoakan agar aku bisa cepat2 lulus, demikian juga dengan tante Song, sementara Sian Li, menunduk dengan malu2 di kursinya..
Setelah agak lama berbincang, akupun pamit pulang.....

----------------------------------------

Malamnya, Silvia datang menemui aku, kuajak ngobrol di teras, ga enak sama Martin, teman sekamarku..

Silvia duduk dan diam , kucoba mencairkan suasana..
" Hey, gimana kabarmu..?? "
" Baik.." katanya...
" Akai, mau melamarku..." katanya....
" Baguslah..." kataku.....
" Aku...masih ragu..." ujarnya lagi..." Baru sebulan berkenalan..."
Aku dulu, sewaktu kecil, punya teman baik, cewek, tetangga, cantik..." kataku
" Dan besar bersama-sama, kukira aku mencintainya...." kataku.....

" Terus...?? " tanya Silvia....
" Ternyata tidak, karena kenal terlalu dekat, akhirnya aku hanya menganggapnya sebagai sahabat atau keluarga, tapi bukan kekasih...." lanjutku...
" Jadi itukah anggapanmu padaku, karena kita setiap hari bertemu, akhirnya kau tak bisa mencintai aku lagi, dan hanya menganggap aku temanmu, begitu...?? " tanya Silvia...

" Bukan.." kataku " Kamu adalah hal yang bebeda, yaa...dulu aku pernah bermimpi jadi kekasihmu...
dan aku cemburu pada setiap pria yang mendekatimu, tapi seiring berjalannya waktu, tiba2 sayangku berubah menjadi sayang seorang kakak terhadap adiknya, aku tak mau kamu disakiti oleh siapapun, juga aku tak mau menyakitimu, tapi kamu harus tahu juga, cinta memang tak bisa dipaksakan..
Demikian juga saat aku bertemu dengan Sian Li, aku tak sengaja hendak memburunya, semua terjadi begitu saja, bagai air yang mengalir........." 

" Hyaa, aku tahu, bukan dirimu yang memilih....hatimu lah yang memilih....!!

Jangan kuatir sleepy head.....!!
Aku akan menerima lamaran Akai....
Semoga kamu berbahagia...!! " Silvia berkata agak ketus.......

Kemudian dia bangkit, dan meninggalkan aku sendiri......



[to be continued]


THE CHAOS [6]
KEEP IN PEACE.........!!!
Juni 2020
Semua pemberontakan berhasil ditumpas oleh pemerintah, sisanya menyerahkan diri, karena sudah tak ada lagi tempat untuk bersembunyi, Pulau Sumba, Sumbawa dan Flores berhasil diamankan dan personel petugas karantina diganti dengan orang2 yang lebih berkompeten.
Test darah tetap dilakukan 6 bulan sekali oleh pemerintah, dan jika ada warga yang terinfeksi, langsung masuk karantina, tapi diperlakukan dengan baik.
Import makanan kaleng dan buah2an dari luar diseleksi lagi lebih ketat, dan semua PSK dan Waria dilarang keras beroperasi dengan sanksi hukuman kurungan yang lebih berat...
Kini masyarakat bisa menarik nafas lega, perlahan-lahan chaos 2020 mulai terlupakan berganti harapan akan masa depan yang lebih cerah..
Dr Steven Sim alias Popeye tetap bekerja di LIPI dengan tugas utama mencari formula atau senyawa yang bisa menumpas Virus HIV, dibantu oleh Ronald HanafiAguan David dan Agus Sugiono..
David Lienar tetap menjadi Wakil Ketum BIN Fransiska NingsihWanda Margaretakembali aktif sebagai Paspampres.
Semua team " Catch Of The Rainbow " mendapat penghargaan dan bintang jasa dari pemerntah, termasuk dua personelnya yang gugur ditembak GPK, pangkat mereka naik semua satu tingkat.
Ronald dan Aguan David diizinkan membantu Popeye karena chemistry mereka yang kuat dan merupakan bukti dari pemerintah yang berempati terhadap warga yang telah terkontaminasi oleh Virus HIV
Ada hal yang menarik sebelum Wanda menerima hadiah penghargaan dari Presiden, F, Wakil ketua DPR potes, " Kok desertir malah dapat penghargaan, gimana citra TNI nanti..?? "
Presiden menjawab protes ini dengan perumpamaan :
" Wanda Margareta itu ibarat sopir dari sebuah minibus, suatu saat, didepannya, dari arah yang berlawanan, ada sebuah truk yang bannya meletus dan tak bisa dikendalikan lagi lajunya, dan akan menabrak minibus yang dikemudikan oleh Wanda, disebelah kiri Wanda ada pagar bambu rumah penduduk, jika Wanda tidak mengambil keputusan yang tepat, akan banyak korban berjatuhan, jadi Wanda membelokkan minibusnya kearah kiri dan menabrak pagar bambu tadi, mobilnya rusak, tapi penumpangnya selamat...
Itulah yang dilakukan Wanda saat ia harus memilih, berdiam diri, tetap bertugas mengawal saya, atau membantu ayahnya menolong Dr Steven Sim dan akhirnya menyelamatkan kakaknya dikamp Sumbawa..
Dan dia memilih yang kedua, dia berani mengorbankan jabatannya, demi baktinya pada seorang dokter yang pernah "bernyanyi" bakal ada wabah aids di tahun 2019, dan demi bakti pada ayah dan saudaranya dan demi bangsanya...
Lantas Sdr F, dimana anda saat rakyat butuh pertolongan..??
Bukankah anda wakilnya..??? "
Seketika muka F pucat dan diam seribu bahasa...
-------------------------------------------------------------
Sore itu Wanda baru saja turun dari mobilnya setelah bertugas kembali di istana, Wanda merasa ada seseorang yang menguntit dirinya...
Saat wanda akan membuka pintu apartemennya, tiba2 saja ada seseorang menyergapnya dari belakang dan membekap mulutnya.
Dengn sigap Wanda membanting orang tersebut kedepan, tapi orang itu cepat bangkit lagi dengan gesit, tangannya mencabut sebuah pistol.
Namun tak kalah sigapnya, Wanda menendang pistol itu ke udara,, kaki Wanda yang satunya menyerampang kaki lawannya hingga jatuh terjengkang, tangan kanan Wanda menangkap pistol yang jatuh dan langsung menodong kepala penyerangnya yang memakai topeng...
Sipenyerang tampak tak berdaya, Wanda menyingkap topeng itu...dan...
" Tidak lucu Dr Steven Sim...!! " katanya....
Dr Steven Sim alias Popeye, tertawa...
" Hahaha, hey, bagamana kamu tahu itu aku, cantik..?? "
Wanda tersenyum dibilang cantik, mukanya jadi memerah
" Baumu sudah tercium dari jarak 5 km ! " jawab Wanda sambil tersenyum.....
" Oh ya..?? " jawab Popeye..kemudian mereka duduk di teras...
" Well, aku punya hadiah untukmu...
Bagaimana kalau sebuah makan malam yang romantis, dengan dua buah lilin yang besar, anggur merah, mawar merah dan masakan Prancis yang menawan..?? " rayu Popeye
" Wow..! " jawab Wanda..." Aku tersanjung..kapan itu say...? "
" Ohh, malam ini pasti, dan dua buah cincin tanda ikatan..?? " goda Popeye lagi....
" Owh, aku akan berdandan, secantik mungkin..!! " jawab Wanda sambil tersenyum manis......
the end............

Acara besok pagi adalah jalan2 ke museum, taman kota [People's Park] dan Shanghai Aquarium.
Silvia menddak berubah sikapnya, menjauhi aku, tapi aku biasa saja, aku memaklumi perasaannya, kuharap Akai bisa mengambil hatinya, malah aku merasa bebas, bisa berduaan dengan Sian Li tanpa rasa sungkan lagi, rupanya Silvia juga bisa menerima kahadiran Akai, kulihat kerap mereka berduaan.
Memasuki museum Shanghai, serasa memasuki peradaban Tiongkok kuno, ribuan guci dan porselein China yang terkenal dari zaman dinasti Tang, Ming dan Qing, tampak berjejeran menghiasi ruangan dalam museum, juga berbagai patung dan kaligrafi , serta mata uang tail/perak zaman dulu tersimpan rapi dalam auditorium2 berkaca tebal, sengaja aku pura2 bertanya ini dan itu pada Sian Li, agar dia tetap disampingku, Sian Li dengan sabar meladeni aku yang mendadak cerewet...hehehe...
[ Kelak dia mengenang masa2 indah ini samil tersenyum, dikala letih ..]
Kulihat juga Silvia asyik berbincang dengan Akai, hatiku jadi lega...
Menjelang siang, kami makan di pusat kota Shanghai, masakan bersifat internasional, dan ada yang tidak mengandung babi, kuatur nafsu makanku dan hanya menyantap sayuran saja, demikian juga engan Sian Li.

Setelah itu, barulah kami bersantai di taman kota, sungguh suasananya segar, banyak pepohonan rindang, dan bebas dari polusi, anganku melayang, kapan Jakarta punya taman kota seperti ini..?? 
Kemudian, kami mengunjungi Shanghai Aquarium [mirip Sea World nya Ancol], bagus sekali menyaksikan aneka ikan laut dalam bingkai kaca yang tebal...
Menjelang sore, kami menonton air mancur "ajaib" yang bisa menimbulkan seperti gejala alam aurora, beberap teman mengabadikan foto bersama...

Larut malam, setelah makan malam, kamipun pulang ke mess dengan perasaan senang campur letih... 
Besok pagi acara libur sehari, buat persiapan kami membuat klipping...

----------------------------

Jam 09.00 pagi, kamarku diketuk orang, ternyata Sian Li..
" Morning.." katanya riang...
"Morning too honey.." kataku..
Teman sekamarku, Martin, sudah pergi bersama temannya, jadi aku sendirian di kamar, kutarik Sian Li masuk kedalam, dan aku menciumnya dengan hangat...
Sian Li gelagapan..." Keke.." katanya..tapi dia membiarkan aku menciuminya...
" Kangen...moymoy..." bisikku..
"Ihh...keke nakal...mandi dulu sana...nih, Lili bawa sarapan..!!" Sian Li mendorongku...
Aku tertawa dan bergegas ke kamar mandi.....
Selesai mandi, aku tercengang, Sian Li membereskan kamarku sampai rapih semua, padahal tahu sendiri, kamar bujangan biasanya berantakan, kaya kapal pecah, hehehe....
Kemudian kami sarapan bersama, pintu kubiarkan terbuka, habis, takut ada yang salah sangka seeh..
Berkali-kali aku mencuri pandang pada bidadari disampingku sambil tersenyum..
Sian Li hanya menunduk saja...

Selesai sarapan, Silvia dan Akai datang, kulihat pandangan Silvia selalu menghindar dari tatapan mataku, aku membiarkannya saja...
Mereka mengajak jalan2 kembali kataman kota, aku menolak dengan alasan mau membuat klipping dengan dibantu Sian Li, akhirnya Akai pergi berdua dengan Silvia...
Aku mulai membuat klippingku, dari awal perjalanan, sampai kuliah dan perkenalan dua buaya, ada beberapa hal yang kutanyakan, dan Sia LI amat membantu...
AKu teringat masa SMA dulu, waktu aku buat klipping waktu study tour ke Jogja, adik kelasku sangt terkesan dengn klipping yang kubuat....

Siangnya, setelah capek buat klipping, aku dan Sian Li jalan2 ke rumah Kim Hwa, sepupu Sian Li.
Oom San Yu sekeluarga menyambutku dengan ramah, juga Kim Hwa, mereka sudah tahu aku pacaran sama Sian Li, dan mereka merasa gembira...
Aku jadi terkenang saat pertama kali kesini....
Oom dan Tante San Yu berbisik-bisik, terus Kim Hwa berbisik pada Sian Li, seketika wajah Sian Li memerah..aku jadi melongo...
Barulah Kim Hwa memberitahu, kapan aku dan Sian Li akan menikah ?? Oom dan Tante San Yu tanya..
Seketika mukaku ikut menjadi merah, kukuatkan pikiranku dan kukatakan, setelah kami lulus tahun depan..

Tk disangka, Oom dan Tante San Yu bersorak dan bertepuk tangan, Kim Hwa jadi ikut2an, membuatku merasa jengah, tapi melihat kegembiraan mereka, aku jadi terharu, tanpa terasa, aku merangkul Sian Li, sambil menatap matanya...
Sin Li balas menatap mataku, dia tersenyum menenangkan hatiku....
Kim Hwa mendekat dan memeluk kami berdua.....
Kutatap lagi mata Sian Li, dan kulihat samudra cinta  yang sangat menyejukkan,..
Kini aku tahu, tak ada lagi yang bisa memisahkan kami.... 




[to be continued]   

Saturday, March 28, 2015

THE CHAOS [5]

RUN LIKE HELL

Mereka berjalan beriringan, Steven Sim alias Popeye, menangkap bahaya lain jika tidak segera beraksi, demikian juga dengan Wanda dan Ronald, dalam hitungan sepersekian detik, ketiganya menubruk GPK yang berada paling dekat dengan mereka, melmpuhkannya, dan merebut senjatanya, dan serempak lari secepatnya ke berbagai arah, Ronald lari bersama anaknya Aguan David, sementara Wanda dan Popeye lari sendiri2 ke dua arah...
Para GPK ricuh, berondongan peluru bagai hujan menyirami keempatnya, untunglah suasana gelap membantu mereka..

" DREDEDEDEDED...!!! " bunyi senjata otomatis menghentak keheningan malam...
Keempatnya bergulingan  dan bersembunyi diantara bangunan, sambil terus berlari, ber
lari dan berlari, bagaikan dikejar neraka....
Menjelang fajar menyingsing, mereka sampai ke tepian hutan kembali...
Popeye menjatuhkan dirinya kesebuah rerumputan dan semak2, sambil beristirahat, untunglah GPK itu tidak menyita jam tangannya, karena disitu ada sebuah alat transmitter yang canggih, dan terhubung via satelit.
Dicobanya menghubungi markas pusat......
" Bravo Eagle One...Bravo Eagle One..!!! " kata Popeye...
Untunglah Fransiska sedang on...
" Masuk Eagle Two...!! Eagle One Copy..!! " jawabnya..
" Eagle One, induk pipit terjebak, para pipit cerai berai, serigala mengintai...
Darurat..!! Kemungkinan penetrasi pagi ini..!!
Mohon izin menetralisir..!!
Mohon bantuan dari udara secepatnya...
Koordinat menyusul..!! " Popeye melapor...
" Copy Eagle Two....!! Izin diberikan, hati2 terhadap Serigala Salju, dia sangat berbahaya..!!
5 Fighting Falcon segera take off...
Bebaskan para pipit segera..!! " 
Tak lama, datang transmitter dari Wanda dan Ronald, Popeye segera memberi tahu diama ia bersembunyi..
Setengah jam kemudian mereka sudah bisa berkumpul kembali...

--------------------------------------------

Pkl 08.00 Kamp Karantina Pusat Pulau Sumbawa...
Snowdown memerintahkan 8 orang anggota operasi "catch the rainbow" untuk diikat di-tengah 2 kamp..
Snowdown berpidato, memprovokasi penduduk agar melawan.... 
Para penduduk kamp diberi tahu bahwa ada 8 mata2 pemerintah yang telah ditangkap, ini merupakan bukti bahwa pemerintah tidak punya iktikad baik dan sudah berniat membantai mereka..
Sia2 saja ketua operasi David Lienar menjelaskan, bahwa mereka mau nego, bahkan salah seorang GPK memukul muka David...
Sementara itu, Popeye, Wanda, Ronald dan Aguan, melihat kejadian itu dari tempat tersembunyi..
Snowdown sedang mempersiapkan regu tembak intuk menghabisi ke 8 orang yang terikat di tiang, di tengah2 kamp, di sebuah lapangan yang kosong..
Penduduk makin banyak berdatangan, mereka bergerombol dan rata2 berwajah beringas, mereka sudah terprovokasi...
Situasi benar2 gawat...!!!
Ronald melapor segera, lewat jam tangan transmitternya...

" Bravo Eagle One..!! Negosiasi gagal, nyawa pipit dalam bahaya..!!
Segera kirim elang pemusnah, ulangi...segera kirim elang pemusnah...!!!
Fransiska menjawab :" Bravo Eagle Two...!!
5 Elang dalam perjalanan, double impact dalam 10 menit..
The final countdown...!!!
Koordinat penjemputan ada di ...LU...LS....
Koordinat ..x dan koordinat...y..!!

10 menit...?? mereka akan terlambat, Popeye tiba2 melihat ada tangki bbm di sudut perumahan penduduk..
" LIndungi aku..!! " katanya...
Ronald dan Wanda mengerti maksud Popeye, mereka bersiaga....
Popeye berlari sekencangnya ke arah tangki bbm, beberapa GPK  yang melihatnya, mencoba menghadang, namun Wanda dan Ronald yang mengikuti dari belakang, segera menembaknya dengan pistol rampasan..
" DORR...!!! DORR..!!! DORR..!!! "
Terdengar letusan beberapa kali, para GPK yang mencoba menjatuhkan Popeye, terjungkal...
Setelah tangki itu berada dalam jangkauan tembak, Popeye segera melepaskan beberapa tembakan sambil berguling....

" DORR!!..DORR!! DORR!!...BLARRR...!!! "
Tangki meledak, suasana jadi kacau, para GPK dan penduduk kocar-kacir dikira ada serangan dari pemerintah, Ronald dkk segera membebaskan ke 8 rekan mereka, mereka lari berbaur dengan penduduk...
Sementara itu, Snowdown rupanya sudah mengincar Popeye, dia mengejar Popeye dan mencegatnya..
Lngkah Popeye terhenti, didepannya berdiri Snowdown dengan pandangan bengis...
Popeye berkata :" Sudah selesai Snowdown..!!, 
Sebentar lagi banyak pesawat tempur yang akan kesini..!!
Menyerahlah selagi bisa..!! "  
Snowdown tertawa...
" Terlambat, kini atau nanti, pemerintah akan tetap menumpas..!!
Inilah akhir dari dunia kita...!!! "
Snowdown memberondongkan senjata otomatisnya pada Popeye yang terpaksa bergulingan untuk menghindari, sampai magasen Snowdown kosong, Snowdown membuang senjata itu, dan mencabut pistolnya, Popeye menggunakan kesempatan itu untuk menembak...
" Klik...klik..!! " ternyata pelurunya habis..

Snowdown tertawa, dia menodongkan pstolnya kewajah Popeye, Popeye sudah pasrah...
" Selamat jalan Dr Popeye..!!" kata Snowdown...
Popeye tertegun, mengapa Snowdown mengenalnya..??
Samar2 dia seperti mengenal wajah Snowdown...wajah yang mirip dengan salah satu pasien yang pernah berobat padanya karena menderita siphilys.....
Snowdown menarik pelatuk, Popeye memejamkan matanya...

" CRAAPP...!!! DORR...!!! "

Suasana seketika hening...
Popeye membuka matanya, ternyata dia masih hidup...!!
Tubuh Snowdown terjungkal, pistolnya memang menyalak, tapi menembak udara, sebuah pisau sangkur menancap di punggungnya pada saat yang tepat, dibelakang Snowdown, berdiri Aguan David, sipelempar pisau yang menyelamatkan nyawa Popeye...

Para GPK  memburu kesebelas orang itu bagai kesetanan, mereka berlari, dan terus berlari, sambil sesekali menembak kebelakang....
Sementara itu, di angkasa, 5 pesawat F16 Fighting Falcon, telah sampai ke lokasi target, mereka segera melepaskan rudal beberapa kali....

" GLARRR...!!! GLARRR...!!!
Beberapa anggota GPK roboh, sisanya kocar kacir melarikan diri...
F 16 sengaja menghambat pengejaran GPK, agar anggota operasi catch the rainbow, bisa mencapai titik temu pada waktunya, dimana sebuah heli telah menunggu...
Sementara itu, puluhan batalion TNI mulai merapat ke pulau Sumbawa untuk mengamankan situasi...

Sembilan aggota team berhasil naik heli, dua orang gugur terkena tembakan GPK
Aguan David, Wanda, Popeye, David Lienar dan Agus, tergeletak lemas dilantai heli, mereka baru saja mengalami peristiwa yang tak terlupakan sepanjang hidup mereka...



[to be continued]  

Friday, March 27, 2015


 THE CHAOS [4]

INFILTRATION/PENYUSUPAN

Pesawat terbang dengan kecepatan sedang saja, Steven Sim alias Popeye dan kesepuluh rekannya tenggelam dalam pikiran masing2, sungguh tak disangka, dalam lima tahun terakhir ini, mereka harus mengalami kejadian2 yang tak terduga..
Wanda masih teringat kakaknya, mudah2an ia baik2 saja, hampir setiap jam sekali, Wanda selalu berdoa.
Ronald juga berdoa agar putra sulungnya Aguan David, selamat dan tidak terprovokasi melakukan hal yang aneh2, apalagi melawan hukum..
Agus Sugiono masih teringat akan anak istri yang ditinggalkannya, dia pernah juga dinas di TNI dibawah Letnan Ronald, yang masih terbilang sepupunya, Ronald banyak menolong dirinya ketika dia dikeluarkan dari kesatuan TNI karena menderita kelainan jantung, entah diagnosis doter itu benar apa tidak,
tapi Agus merasa sehat2 saja...
Tiba2, lampu sensor menyala berkedip-kedip, tanda waktunya penerjunan, David segera memberi kode kepada teamnya untuk terjun satu persatu...
Sebelas penerjun turun tanpa berisik, mereka melayang menuju titik pertemuan yang telah ditentukan....

Tiba2... " BLAARRR....!!! "
Pesawat pengangkut mereka meledak diudara, sepertinya terkena rudal...
Rudal, pikir David, berarti persenjataan oknum GPK [Gerombolan Pengacau Keamanan] itu sudah canggih..
Mereka mendarat disebuah bukit, setelah parasut dilipat dan disembunyikan, mereka berkumpul.
David Lienar segera lapor pada Fransiska
" Bravo Eagle One Tango 02, pipit telah mendarat lengkap, tapi elang jatuh, ulangi elang jatuh..!!! "
Fransiska membalas " Bravo Eagle Two, dicopy, teruskan perjalanan pipit, hati2 ular membawa bisa yang berbahaya dan lengkap..."
" Dicopy Eagle One.." balas David....
" Hati2 guys, rupanya kehadiran kita  sudah diduga GPK, saya yakin, ada pihak ketiga yang mensuplai persenjataan canggih pada GPK, berhati-hatilah..!! "

Rombongan bergerak maju tanpa bersuara, semakin mendekati kamp, mereka semakin tegang, dari atas bukit, terlihat bangunan kamp karantina yang besar, dikelilingi tembok setinggi 4m..
David membagi teamnya menjadi 4 team kecil, mereka akan menyusup dari 4 titik dan akan bertemu disalah satu tempat didalam kamp, Ronald menjelaskan bahwa anaknya masih berada didalam dan ia hendak membawanya serta, David meminta foto dan ciri2 Aguan, Ronald memberinya..

Ronald beserta Wanda dan Dr Steven Sim alias Popeye, menyusup dari arah Utara, dengan memakai tambang berkait, satu persatu menaiki benteng dan turun dibagian dalam..
Popeye mengawasi situasi, tampaknya aman2 saja, Ronald yang telah hafal daerah situ, segera memimpin jalan....mereka berjalan dengan hati2...
Didalam kamp, tampak seolah-olah itu adalah suatu kampung yang besar, ada jalan aspal dan ada rumah2 kamp karantina yang berjejer rapi di kanan-kiri mereka.
Tiba2 ada mobil patroli lewat, dengan serentak ketiga orang itu bersembunyi dibalik pondok karantina..

----------------------------------------

Aguan sedang tertidur pulas ketika Ronald dan Wanda menemuinya, suasana jadi haru ketika ketiganya bertemu, Ronald segera memperkenalkan Dr Steven Sim alias Popeye..
Aguan menceritakan bahwa situasi sekarang sudah seperti perang, ada beberapa oran asing yang datang dengan membawa berbagai senjata dan peralatan berat, semua penghuni kamp diwajibkan angkat senjata, yang melawan langsung ditembak..
" Siapa provokatornya..?? " tanya Popeye..
" Seseorang bernama Snowdown, dia tadinya penghuni kamp juga, terus bilang bahwa penghuni kamp ini suatu waktu akan dibunuh semua oleh pemerintah..!! "

Tiba2 terdengar teriakan beberapa orang dan suara2 tapak sepatu mendekat, ketika Popeye, Wanda dan Ronald menoleh, beberapa pucuk senjata telah menodong mereka....
Keempatnya segera digelandang menuju suatu sel...dimana anggota team catch the rainbow lainnya telah ditahan.....!!!




[to be continued]





SHE ALWAYS IN MY HEART [9]

THE DAYS FULL OF HAPPINESS....

Ikut kuliah dan belajar bersama teman2 dari Shanghai sangatlah menyenangkan, banyak hal bisa didapat, pergaulan yang menyenangkan, saling memberi informasi dan belajar bahasa negara masing2, banyak terjadi grr dan kelucuan tatkala para mahasiswa diminta berpidato dalam bahasa negara sahabatnya...
Tak kalah menariknya adalah pertandingan basket antara mahasiswa Indonesia melawan mahasiswa Shanghai, mereka pebasket2 tangguh, untunglah aku dan kawan2 berhasil unggul, walau hanya selisih 1 bola, pertandingan volley bagian putri, mahasiswi Indonesia kalah jauh, team volley mahasiswi Shanghai terlalu tangguh..

Nampaknya ada mahasiswa sastra Shanghai yang ganteng habizz, wajahnya mirip sekali aktor Hong Kong Fu Shen, namanya Liu Sin Kai, teman2nya memanggilnya Akai...
Dan nampaknya Akai menyukai Silvia, sedangkan aku dan Sian LI masih seolah-olah teman biasa saja...
Pada suatu hari, saat kuliah sudah selesai, nampak Akai menghampiri aku yang masih duduk bersama Silvia
" Nanti jalan2 kekota air yuuk..?? " katanya dalam bahasa Indonesia yang fasih [besoknya kuketahui bahwa familinya Akai ada yang tinggal di Surabaya, dan Akai sudah beberapa kali ke Indonesia],
" Saya nanti bawa mobil.." katanya lagi, aku dan Silvia mengangguk tanda setuju,
saat itulah, kulihat Sian Li sedang memandang kearahku, aku pamit pada Akai dan Silvia
dan menghampiri Sian Li....

" Hai Ke-ke..." katanya ramah..
" Hai Moy-moy " jawabku...
Sian Li tersipu dan mempersilahkan aku duduk, aku duduk bersanding dengannya, sempat kulihat juga Akai sedang asyik ngobrol dengan Silvia.....
Sian Li memandangku penuh rasa rindu,... kelak, bertahun-tahun kemudian, seolah-olah aku masih merasakan kehangatan tatapan matanya....

" Happy...?? " tanyanya..aku dan Sian Li kadang berbicara dalam bahasa Inggris..
" Yeah.. " jawabku....
" Wanna it..?? "  tanyanya sambil menyodorkan sejenis permen buah..
Aku menerima pemberiannya dan kami makan bersama..
" Akai..ingin mengajak main ke kota air " kataku..." Ikut yuuk....?? " ajakku...

" Akai..?? dia naksir temanmu, Silvia.." katanya..
" Hyaa..aku tahu.." kataku...

Tak disangka, Kim Hwa yang kuliah di fakultas Ekonomi, datang menghampiriku...
" Keke, gimana kabarnya..?? " katanya dengan ramah sambil memeluk aku..
Kubalas pelukannya, kemudian gantian Kim Hwa memeluk Sian  Li....
Wah, ini seperti reuni keluarga, pikirku dengan senang...

Tak lama kemudian Akai dan Silvia ikut bergabung...suasana jadi meriah....
Setelah rasa kangen itu hilang, mereka pamit pulang dahulu....
Aku pulang bersama Silvia ke mess mahasiswa....

------------------------------------

Pkl 13.00 Akai datang menjemput, aku dan Silvia naik, kemudian kami menjemput Sian Li dan Kim Hwa..
Ternyata, kekasih Kim Hwa, Ahwan juga ikut...
Jadilah kami berenam berangkat....
Akai menyetel radio fm setempat di mobil Lexusnya yang lebar, radio menyiarkan lagu2 mandarin yang ngetop saat itu, celoteh, tertawa dan canda kami menghiasi sepanjang perjalanan....
[ Aku dan Sian Li kerap membuka album  kenangan saat itu sambil terharu.....]...

Satu jam kemudian, kota air yang menawan hati sudah terlihat...
SEperti biasa, anak2 kecil berkulit kuning, berteriak2 dengan ramah sambil tertawa-tawa...
Sian Li memberi aku uang yuan recehan [entah mengapa, Sian Li seperti tahu apa yang aku butuhkan...
dn aku merasa sangat bahagia karenanya....]
Silvia diberi recehan juga oleh Sian Li...
Kami membagi recehan itu, anak2 berebut samai ada yang terjatuh, seorang gadis kecil berusia 4 tahunan..

Kuminta mobil berhenti....
Aku turun dan kugendong dia, kuberikan recehan yang tersisa sambil kubelai rambutnya..
" Siapa namamu..?? " tanyaku dalam bahasa mandarin..
" Achen oom.. "jawabnya dalam bahasa Mandarin Shanghai yang medok..
Sian Li dan Silvia memotret aku yang sedang menggendong Achen
" Ayoo senyum Chen..." kataku...
Achen malah tertawa, manis sekali...gantian kami menggendong dan memotretnya..
Achen mendapat uang receh yang paling banyak, agak jauh dari situ, kulihat ibu Achen sedang memandangku sambil tersenyum..mengucapkan terima kasih..
Aku membalas senyumannya sambil mengangguk...
Achen berlari menghampiri mamanya sambil tertawa....

Seperti biasa, kami naik speed boat menyusuri wisata kota air Shanghai, dan makan siang di Rumah Makan Double Happiness pilihan Akai...[rumah makan ini kerap dipakai untuk resepsi pernikahan kata Akai ]
Menu2nya juga sangat spesial dan istimewa, sayangnya sampai sejauh ini, yang kuhafal hanya capcay, kweetiauw, fuyonghay, ifumie, kekian dan kolo-kie, padahal masakan China ternyata banyak ragamnya...
Kami makan sampai kekenyangan [ sebenarnya aku dan yang lainnya hanya mencoba sedikit-sedikit menu yang dipesan Akai, tapi lama2 kenyang juga ].
Beberapa kali kulihat Akai pdkt terhadap Silvia, aku malah senang, Silvia sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, kalau kelak dia dapat jodoh orang sebaik Akai, tentu aku akan ikut merasa bahagia...
Beberapa kali juga aku berduaan dengan Sian li, Kim Hwa dengan Ahwan....
Pas saat ke toilet, tanpa sengaja aku dan Sian Li bertemu, saat itu sudah agak sore, dan suasananya sepi, entah siapa yang memulai, aku dan Sian Li sudah berciuman dengan hangat, entah sudah berapa lama, sampai kudengar suara deheman seseorang, aku dan Sian Li melepaskan pelukan dengan muka merah, ternyata ia seorang wanita setengah baya, ia tidak marah.. malah tersenyum manis terhadap Sian Li.....

Akai memang tuan rumah yang baik, dia juga memang terkenal sebagai mahasiswa yang kaya...
Sorenya, kami pulang dengan perasaan yang luar biasa, puas, senang, kenyang, gratis lagi...uuppss......
Aku terbangun pkl 21.08, segera mandi dan duduk di teras mess..
Tak lama Silvia muncul...

" Hi sleepy head.." sapanya...
" Hello..." kataku...
Silvia duduk disampingku...
" Weleeh, asyiiik, yang lagi pacaran..." godanya.....
" Kamu kalee...sama Akai...?" kataku sambil tersenyum..
Silvia juga tersenyum.....
" Hyaa, dia bilang suka padaku..." katanya....
" Dia orang yang baik.." kataku...
" Jadi kamu merestuinya sleepy head...??
Kamu tidak .....cemburu..?? "

Aku menghela nafas....
" Kalau dahulu.. mungkin aku cemburu...pada siapa-pun yang mendekatimu...
Tapi seiring berjalannya waktu, perasaanku berubah, rasanya aku lebih berbahagia menjadi kakakmu saja, bukannya aku tidak sayang padamu, sebagai kakak, aku hanya memikirkan kebahagiaanmu saja.." entah mengapa, tiba2 saja aku bisa mengatakan hal itu...

" Oh ya.." kata Silvia.." Jadi siapa yang kamu cintai, sebagai kekasih sleepy head..?? " tanyanya...

" Hyaa, aku harus berterus terang padamu dek, saat liburanku tiga bulan yang lalu, aku bertemu dengan seseorang....dan semenjak itu, dia selalu berada dalam pikiranku, siang dan malam. sampai aku pulang ke Indonesia, dan rupanya, aku tak bertepuk sebelah tangan, dia juga punya perasaan yang sama..." kataku..

" Dan dia adalah......." gumam Silvia...

" Hyaa, tadi dia bersama kita ke wisata kota air Shanghai, dialah ....Sian Li...
Aku tak tahu, begitu berjumpa dengannya, aku tak bisa lagi melupakannya...."

Aku terdiam, Silvia juga terdiam.....

Dua tetes air mata Silvia mengalir turun....
" Pantas kamu sepulang dari Shanghai itu....kamu berubah,
serasa menjauh dariku..." katanya....

Aku hanya diam, Silvia juga diam....
Percuma saat ini berkata apa2 padanya, Silvia seperti baru menerima pukulan....
Tapi aku tahu, berterus terang adalah hal yang terbaik..
Suatu hari kelak, Silvia akan mengerti, dan berterima kasih padaku, karena aku tetap menjadi sahabat dan kakak yang baik baginya....


[to be continued]

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search