Friday, October 24, 2014

THE BLACK CATS 1


Bu Silvia hidup sendirian setelah bercerai dengan suaminya, alm ayahanda Bu Silvia adalah seorang jendral yang ternama di ibukota...
semenjak kecil Silvia sudah berkelimpahan materi dan sangat dimanja oleh ortunya, hal ini menjadikan dirinya punya ego yang tinggi dan menganggap orang lain tidak sederajat dengan dia...
Akibat dari "salah asuhan" ini, Silvia tak percaya kepada siapapun dan gila hormat, Silvia akan baik dan royal kepada orang yang bisa menjilat dirinya dan akan telengas dan kejam kepada yang mengacuhkannya, Silvia juga Silvia tak segan2 mengeluarkan kata2 yang menyakitkan, ini yang membuat teman2nya menjauh satu-persatu....
Yang jelas karena karakternya yang buruk itu Silvia nyaris tak punya teman yang benar2 dekat dengannya kecuali Nina..


Nina ini sungguh suatu pribadi yang tulus dan suka menolong orang, dan tak pernah merasa sakit hati, jika teman Silvia yang lain sudah pada minggat, maka Nina santai saja menanggapi ocehan Silvia,makanya Silvia tak bisa jauh2 dari Nina...
Dalam berumah tanggapun nyatanya Silvia gagal terus, karena Silvia selalu "memerankan' dirinya sebagai majikan dan orang lain, termasuk suaminya adalah "jongosnya"..
Akibatnya suaminya gusar dan bisa ditebak akhirnya mereka bercerai...

Setelah nikah 3 x dengan 3 pria berbeda, akhirnya Silvia kapok dan memilih "sorangan wae"..
.hehehe...
Dari perkawinannya yang pertama Silvia punya satu orang putra yang telah dewasa dan kini kuliah di Bandung.
Silvia tinggal di rumah yang besar di kawasan Jaksel sendirian, hanya kadang ada pembantu pocokan ( inval ) yang nyuci dan bersih2 rumahnya..

Mudah ditebak bahwa terhadap pembantupun Silvia "semau gue", makanya ga ada pembantu yang betah bekerja disitu..
Kalau kesepian, maka Silvia akan telpon Nina, sayangnya Nina juga sudah berkeluarga, jadi ga bisa setiap saat menemani Silvia.

Pada suatu hari ada seekor kucing hitam yang kelaparan "datang tak diundang" kerumah Silvia pada malam hari,
sang kucing berhasil masuk kedapur dari jendela atas yang terbuka, sang kucing mencium bau makanan, ada daging ayam memang didapur tapi tersimpan di lemari makan,
si kucing berusaha membukanya.
Semetara itu Silvia ga bisa tidur malam itu, mendengar suara klotek2 dari dapurnya, diapun bangkit menghampiri,
dibukanya pintu dapur,
sang kucing ketakutan n ngumpet di pojok...

Sillvia tahu ada kucing yang mau nyolong dagingnya, namun entah mengapa, tiba2 dia merasa iba pada kucing itu...
diambilnya daging ayam itu dan diberinya pada tamunya yang ngumpet dipojok.
Si kucing yang sudah ketakutan tapi malah dikasih daging akhirnya makan dengan lahapnya...

Semenjak saat itu, sikucing rutin menyambangi rumah Silvia, dan Silvia sering memberinya makan..
Pikir Silvia lebih baik bersahabat dengan kucing daripada manusia..
Edoknya kucing hitam itu datang lagi tapi tidak sendiri,, bersama temannya kucing hitam lainnya yang badannya lebih besar, mungkin pasangannya...
Silviapun memberin makan keduanya..
Kali ini kedua kucing itu menetap disitu...
Silviapun tidak keberatan.
Beberapa hari kemudian kucing yang betina melahirkan 6 ekor anak kucing yang lucu2...
Silvia menyiapkan kardus bekas buat tempat tidur sikucing disudut ruangan dibawah tangga.
Kelluarga kucing hitampun hidup dengan damai disitu.

Silvia punya kamar pribadi dan rahasia berkarpet halus dan indah,
dan hanya Silvia yang boleh masuk, bu Ninapun tidak diizinkan masuk.
Keenam anak kucing itu lagi lucu2nya, mereka lari kesana dan kesini..
Bu Silvia ga keberatan, hanya kamar pribadinya ditutup rapat2..

Pada suatu hari bu Silvia dapat telpon bahwa tantenya yang di Surabaya sakit keras dan masuk ICU,
Silviapun berangkat ke Surabaya dengan tergesa-gesa dan lupa mengunci pintu kamarnya..

Seminggu kemudian Silvia pulang....
Namun alangkah kagetnya melihat kondisi rumah yang acak-acakkan dan kotoran kucing berserakan dimana- mana.....
Kamar pribadinyapun sama dengan diruang tamu, bau menyengat menusuk hidungnya...
.tiba2 timbullah amarah yang hebat dalam dirinya..beberapa anak kucing masih berada dalam kamarnya, berlarian kesana kemari...
disudut kamar ada tongkat pemukul kasti/softball..
Diambilnya tongkat itu dwn dengan penuh amarah dipukulnya anak kucing yang ada didepannya..
"Proookk...." pukulannya tepat mengenai kepala anak kucing yang langsung pecah, sikucingpun langsung " kejet"2...
darah membasahi karpetnya yang halus, sikucing langsung tewas...
Kejadian itu dilihat dengan jelas oleh kedua induk kucing dan anaknya yang lain...
Diambilnya bangkai kucing itu dan dibuangnya ketempat sampah.
Kemudian Silvia tidur karena kelelahan.....

to be continued.
 —

No comments:

Post a Comment

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search