Friday, August 26, 2016

SURAT DARI LAUT [4]

MEMENANGKAN CINTA.......

"Happy ending..? " tanya Neneng.....
" Sepertinya iya...tapi ini masih ada 5 lembar surat lagi......" jawab Pipih...
" Kita baca entar habis sarapan saja yaa? Bareng sama yang lain...." timpal Neneng..
Mereka kemudian berjalan-jalan di pantai...

Pukul 09.15, pembacaan surat berlanjut, kali ini Nunung Rohmuldiyati dapat giliran membaca....

SURAT KEENAM

" Surabaya, 29 Juni 1985
Susan yang baik,aku telah menikah dengan Lin Xia, dan darinya aku mempunyai seorang putri, Shasa namanya, sekarang usianya baru 1,5 tahun, dan sedang lucu-lucunya..
Aku berfikir, mungkin saat ini seharusnya aku merasa bahagia, namun terkadang aku terkenang akan dirimu, dan bayanganmu tak pernah lepas dari mimpi-mimpiku....

Namun, beberapa hari ini, aku mecium hal-hal yang aneh dari Lin Xia, menurut asisten rumah tanggaku, Lin Xia suka pergi keluar rumah, meninggalkan Shasa pada mbak Septi, baby-sitternya...
Pada awalnya, aku tak curiga, mungkin Lin Xia kesepian di rumah dan butuh hiburan...
Namun dugaanku meleset, ternyata aku memergoki sendiri Lin Xia ketemuan dengan seorang pemuda seumuran dirinya, di Royal Plaza...

Malamnya, kutanyakan pada Lin Xia,  tadi siang bertemu dengan siapa?
Awalnya Lin Xia mengelak, tapi setelah aku desak, sambil menangis Lin Xia berterus terang, bahwa sebenarnya, sebelum menerima cintaku, Lin Xia sudah mempunyai pacar, Ahuan, yaitu pemuda yang kutahu ketemuan bersamanya..
Lin Xia bilang bahwa ia terpaksa menerima aku, karena tak mau hidup sengsara, demi mamanya....
Sedang cintanya hanya milik Ahuan....!!

Duh Tuhan....!!
Seketika hancurlah hatiku.......
Jadi, selama ini, Lin Xia hanya berpura-pura mencintaiku......
Namun, kini ada Shasa......aku tak mau menyerah..!!
Akan aku lakukan apapun juga, agar Lin Xia tetap disampingku.....
Tapi, apakah aku ayah kandung Shasa?
Jangan-jangan Shasa bukan anakku....!!

Jadi aku menyentuh pundaknya dan berkata dengan lembut :
" Aku mengerti perasaanmu saat ini moy, tapi kuminta kejujuranmu, sekali ini saja....
Apakah aku ayah kandung Shasa?
Atau...Ahuan ayah kandungnya..? "

" Kamu ayah kandungnya...." jawab Lin Xia...

Serrr....!!!

Seketika..plong lah hatiku, tak meleset memang pilihanku....
Lin Xia memang bukan type peselingkuh, wajah Shasa memang mirip banget dengan wajahku...
Terima kasih Tuhan, bisikku...

" Oke moy, aku mau bercerita, sebenarnya aku juga punya pacar pertama yang sangat sulit aku lupakan, dia sangat baik padaku, tapi aku telah menyia-nyiakan cintanya...
Dia sangat kecewa, dan sakit hati tentunya..
Dan aku merasa sangat bersalah padanya...
Tapi setelah bertemu denganmu, hatiku berbisik, bahwa kamulah orang yang akan bisa menemani aku, disisa usiaku, jadi aku sedikit demi sedikit mulai mengikis semua perasaan di masa laluku..
Apalagi kini ada Shasa, aku ingin memberikan keluarga yang utuh padanya, aku sangat mencintai Shasa, dan mau melakukan apa saja, asal dia tetap bahagia...." kataku....

" Jadi, kalau kau tetap tak bisa meneruskan hubungan kita, kuminta agar engkau berterus terang, jangan sembunyi-sembunyi, aku tak akan ragu menceraikanmu, jika itu maumu, dan kamu bisa melanjutkan hubunganmu dengan Ahuan...
Tapi jika engkau mau mendengarkan kata-kataku....mungkin saat ini sulit bagimu mencintai aku, namun kamu bisa mencoba belajar untuk mengasihiku, sebulan, dua bulan, setahun, dua tahun...
Aku akan sabar menunggu...." kataku dengan pasrah.....
Lin Xia hanya terdiam.....

" Papah...mamah...? " tiba-tiba Shasa terbangun...
Aku memeluknya dan mengajaknya tidur bersama..
Shasa berbaring diantara aku dan mamanya...
Kupeluk tubuh mungilnya dengan erat, dan tanpa terasa, air mataku menetes.....
Kubisikkan betapa aku sangat menyayanginya....

Esoknya, aku merasa hidupku menjadi hampa, aku tak berani menatap Lin Xia, betapapun aku ingin sekali, aku pergi kekantor dengan lesu...tanpa pamit padanya, aku hanya pamit pada Shasa...
Sorenya, aku juga mendiamkan Lin Xia, namun Lin Xia juga nampaknya tidak peduli...
Beberapa kali kulihat dia seperti sedang berfikir......
Aku jadi lebih suka berlama-lama di kantor, tapi aku juga takut jika suatu hari, Lin Xia akan pergi bersama Shasa meninggalkan aku....
Aku merasa jadi zombie kini.......

5 hari kemudian....
Aku terlambat pulang malam ini....
Tapi tak apalah, tokh hanya Shasa yang kangen padaku...
Saat aku membuka pintu rumah, aku merasa suasana tak seperti biasanya, ada harum aroma masakan chinesse food...
Siapa yang masak?
Lin Xia tak pernah memasak..!!
Ternyata ada mamah mertua dan adik-adik iparku..
Ada apa yaach ? pikirku....

Lin Xia menyambutku..tumben dia memakai gaun yang sangat anggun, dia tersenyum manis, diambilnya tas kerjaku...
"Koko sudah pulang..!.." katanya...
Lin Xia menggandeng tanganku ke meja makan.....
" Malam ini mama yang masak " katanya...
Aku tersenyum dan menyapa mertua dan adik-adik iparku, dan memeluk Shasa yang sudah ribut dari tadi...

Kami mengobrol dengan ramah,
kemudian, setelah membasuh tanganku, kami makan bersama...
Wow, luar biasa sedapnya masakan mertuaku.....

Malamnya, saat semua tamu telah terlelap, aku tidur dengan saling memunggungi dengan Lin Xia....
Entah, setelah Lin Xia mengaku ketemuan dengan Ahuan, aku jadi enggan menyentuhnya lagi,
meski aku tahu waktu malam pertama, Lin Xia masih suci.....

' Koko...' bisik Lin Xia..
" Aku mau bicara..." katanya...

Oh...pikirku dengan getir, inilah saatnya Lin Xia akan minta cerai padaku...

" Iya..." jawabku.....

"Tadi aku sudah ketemu dengan Ahuan " kata Lin Xia lagi...

" Iya..." jawabku lagi dengan hati dagdigdug......

" Aku bilang padanya, bahwa aku tetap sayang padanya....." kata Lin Xia...

Hatiku bagai diiris-iris.........

" Tapi, hanya sebagai kakak...! " lanjut Lin Xia...

" Haah...? " aku melongo....

" Kukatakan bahwa aku sudah syah menikah, dan hubungan dengannya adalah masa lalu yang sebaiknya dilupakan, karena.. aku teramat sayang pada suamiku....!" kata Lin Xia sambil tersenyum manis.....

" Ooo..." jawabku...

Lin Xia menatap mataku....
Aku balas menatapnya....dan kulihat danau biru yang teramat sejuuk dimatanya....

" Koko...kangen...!" katanya manja....

" Koko juga...!" jawabku.....

Segera kupeluk erat tubuhnya...Lin Xia tertawa bahagia....


[bersambung]

Thursday, August 25, 2016

SURAT DARI LAUT [3]

Pagi itu, Neneng Moel terjaga pukul 04,20...
Teman sekamarnya, Pipih masih lelap tertidur, sayup-sayup terdengar adzan subuh, Neneng segera bangkit, teringat kewajibannya sebagai umat muslim, dia menggoyang tubuh Pipih sambil berbisik :
'Pih, atos subuh....'...
Pipih membuka matanya, rasa kantuk masih menyergapnya, namun saat adzan subuh makin jelas terdengar, iapun segera bangkit, dan wudhu bersama Neneng.......

Selesai sholat subuh, kantukpun hilang, keduanya keluar kamar dan menuju lobby khusus untuk rombongan mereka, tak ada seorangpun di lobby, surat-surat dalam botol itu masih tergeletak disana, diatas meja bundar.....
Tiba-tiba Neneng tertarik, ia dan Pipih duduk di sofa didepan meja bundar itu, Neneng mengambil surat misterus itu, dan mulai membacanya bersama Pipih....

SURAT KELIMA

"Bandung, 30 April 1983

Dear Susan.....
Aku bisa menerima keputusanmu untuk bercerai denganku secara resmi, aku tahu, hubungan kita tak bisa dipertahankan lagi, aku memang mudah tergoda oleh wanita, aku akan meleleh jika mendengar wanita mengeluh, atau meneeskan air mata, aku tak tahu mengapa bisa begini, mungkin karena semenjak kecil, aku diasuh oleh ibuku, ayahku meninggal ketika aku masih berusia 3 tahun, dan ibu membanting tulang untuk menghidupiku..
Kini hidupku terasa sepi....
Sianti dan Leni telah mendapatkan pria yang lebih baik dari aku, dan mesti engkau memutuskan untuk tak menikah lagi, kau juga memutuskan tak bisa menerima aku kembali....

Meski aku masih bekerja ditempat yang sama namun kesunyian selalu menemani aku, bawahan dan teman kantorku yang wanita, ketakutan jika bertemu denganku, mereka menciptakan tembok yang tak bisa aku tembus, mereka tahu bagaiman kisah asmaraku dengan Leni, dan mereka menyalahkan aku, menganggap aku sosok yang tidak baik, yang harus dijauhi.....
Aku terima semua itu...

Hiburanku saat ini hanya jalan-jalan ke mall setelah pulang kerja, menikmati masakan Jepang seperti kebiasaan kita dahulu, mencari film-film vcd, dan menontonnya sampai pagi di rumah....
Aku punya langganan, counter vcd disebuah mall, Cinematrix namanya, dan ada Lin Xia yang suka menawarkan film-film bagus untukku..
Awalnya aku tak tertarik dengan Lin Xia, tapi sikapnya yang ramah membuat aku merasa mempunyai seorang sahabat, setiap minggu aku mampir ke gerainya, menanyakan kalau ada film-film vcd yang baru, dan membeli semua yang ditawarkannya..
Lama kelamaan, aku merasa dekat dengannya..
Lin Xia seorang gadis yang cantik, dari keluarga sederhana, dia bekerja disitu untuk membiayai hidupnya sendiri, dia mau mandiri, tak mau bergantung pada siapapun juga....
Suatu hari aku mengajaknya makan siang, tapi Lin Xia menolak dengan halus, jadi kubelikan paket hokben untuknya, sambil aku beli vcd terbaru....

"Oom, ini ga ada apa-apanya khan? " tanyanya saat menerima masakan jepun itu...
"Engga dong, tak usah kuatir Lin..." jawabku....
Lin Xia mengucapkan terima kasih, entah mengapa, aku merasa bahagia melihat matanya berbinar..

Semenjak itu, setiap minggu aku memberinya berbagai aneka makanan, awalnya Lin Xia sungkan, namun lama-lama menjadi terbiasa...
Akhirnya, pada suatu siang, ia tak menolak saat kuajak makan di gerai chinesse food..
Kami makan sambil mengobrol, Lin Xia bercerita mengapa dia tak kuliah, dan mengapa dia bekerja disitu...
Kemudian giliranku berkisah, kuceritakan bahwa aku duda yang kesepian...
" Ooh..." begitu katanya...

" Lin Xia, maukah kamu menjadi kekasihku...?" tayaku tiba-tiba, setelah selesai makan...
Lin Xia terbelalak kaget, dan untuk sesaat dia tak bisa menjawab...
" Usia kita beda jauh Oom...' jawabnya.....
" Apa bedanya.? " kataku...
" Kau dan aku sudah dewasa, dan aku merasa cocok denganmu...." kataku melancarkan rayuan maut..

Lin Xia menunduk......
" Aku...perlu berfikir...." jawabnya sambil menunduk....

Kugenggam jemarinya yang lembut, dan kutembakkan peluru terakhirku...
" Aku mencintaimu, dan ingin menikah denganmu...." kataku....

Lin Xia terdiam beberapa saat, kemudian menarik tangan lembutnya..
Lin Xia kemudian berdiri, dan meninggalkan aku, tanpa sepatah katapun keluar dari bibirnya...
Aku memandanginya, sampai bayagannya lenyap dibalik tembok...

Minggu depannya, saat aku mampir lagi ke Cinematrix, Lin Xia sudah tak nampak lagi disana, karyawan yang lainnya bilang bahwa Lin Xia sudah keluar dari situ, dan tak tahu pindah kerja dimana, akupun pergi dengan kecewa, aku tak tahu, bahwa saat itu, Lin Xia sedang mengamatiku dari jauh, ia tahu bahwa pada jam itu aku berkunjung ke gerainya...

Dengan lesu, aku berbalik dan pergi dari situ, karyawati yang lainnya mencoba merayuku dengan film-film baru, namun aku tak tertarik....
Aku mampir di chinesse food tempatku terakhir bertemu dengan Lin Xia, memesan masakan yang persis sama dengan seminggu yang lalu, melamun dan mereka-reka ulahku yang menyebabkan dia pergi dari situ....

Tiba-tiba ada seseorang berdiri didepanku, terkejut aku dibuatnya...

"Lin Xia...? " tanyaku....

Hyaa, dia adalah Lin Xia, pakaiannya beda sekali, memakai rok panjang yang anggun, make up tipis menghias wajahnya, menambah cantik paras orientalnya...
Terpesona aku melihatnya, dengan gugup aku berkata :
" Eeh, silahkan duduk...."

Lin Xia duduk sambil tersenyum....
" Aku sudah pesan masakan...
Kita makan siang yaa? " tanyaku
Lin Xia mengangguk sambil tersenyum..

" Eeh, kamu ngga kerja disitu lagi..? " tanyaku....

Senyum Lin Xia makin lebar, dia menggeleng...
" Takut dirayu sama oom-oom..' jawabnya jenaka...

Aku menatap lekat matanya, Lin Xia balas menatapku....
Oh my God, tahulah aku sudah. Lin Xia menerima cintaku...

" Aku..ingin tahu rumahmu..." kataku....
 " Boleh..?" tanyaku..

Lin Xia mengangguk....
" Nanti kita kerumah, mama sudah menunggu..." jawabnya....

Oh my......."


[bersambung]


SURAT DARI LAUT [2]

SURAT KEDUA

" Tasikmalaya, 25 Juli 1981

To my wife dear Susan........
Akhirnya kita menikah juga, terima kasih telah mempercayai aku sebagai suamimu, terima kasih juga telah memaafkan semua kesalahanku, kini aku bisa mencintaimu sepenuh hatiku....
Berkat do'amu, karirku melesat di perusahaan tempatku bekerja, sekarang aku adalah Kepala Pemasaran Nasional, dengan wewenang yang luas...

Oh ya sayang, tugasku juga semakin bertambah, saat ini ada Kastaf SPG baru untuk wilayah Jabar, dan aku menjadi trainer khususnya, Leni nama Kastaf SPG itu, orangnya masih lugu dan manja....
Dan dalam acara training itu, kami pergi bersama keluar kota selama beberapa hari, dengan 3 orang staf lagi tentunya...

Dalam beberapa hari, Leni dan aku sudah akrab, meski lugu, Leni ternyata pandai merayu konsumen, dan hal itu emang diperlukan dalam perusahaan kita...

Eh, maafkan aku Susan, pada suatu hari, disaat staff lainnya sedang rehat, tiba-tiba Leni masuk kekamarku dan sambil menangis memeluk diriku, aku tentu saja kaget, namun sebagai lelaki normal, aku juga merasakan gairah yang timbul secara tiba-tiba...
Sumpah Susan, sebenarnya au tak bermaksud selingkuh lagi...
Leni bercerita kalau baru saja ditelpon ayahnya untuk segera menikah dengan pria sahabat ayahandanya yang Leni tidak tahu rupanya.......

Entah, setan apa yang menguasai aku dan Leni saat itu Susan, tahu-tahu semuanya telah terjadi....
Maaf......."

Ali berhenti membaca......

" Maaf..? " tanya Ena....
"Iyah, hanya itu, selesai..." jawab Ali....

Semua menghela nafas....

"Siapa seeh, nama si pembuat surat ini..? " tanya Steven

Ali memeriksa lembaran-lembaran surat ditangannya....

"Tak ada nama atau inisial......
Sepertinya si penulis sudah yakin bahwa Susan akan mengenalinya..."

" Sepertinya isinya hanya kisah selingkuhnya suami Susan ini...
Dasar cowok ganjen..." gerutu Rini...

" Iyah, tapi mengapa dia menulis surat, kemudian memasukkannya kebotol, dan membuangnya kelaut...?? " tanya Ana...

" Mungkin dia merasa bersalah jika dosanya dipendam terus, karena pusing, dia menuliskan semuanya, tetapi mungkin berharap Susan tidak akan pernah membacanya juga..." kata Bram...

" Aneh...." gumam Dudi....

"Eeh teman-teman, baikan kita makan siang dulu yuuk?,
Tuh sudah disiapin sama si akang-akang..! " ajak Euis...

Serempak para Remako itupun berdiri dan berkumpul di meja makan yang besar,
untuk sejenak, mereka melupakan surat dari laut itu....
Setelah itu, mereka beristirahat di kamar masing-masing....

Pukul 16.00, rombongan berjalan-jalan di pantai....
Suasana segar dan asri, angin berhembus perlahan, ombak laut tenang dan pasir putih tak lagi panas...

" Oh, aku terkenang akan dia..." gumam Steven sendu.....

"Lilis yah Stev...? " tanya Pipih...
Steven mengangguk.....
" Kurasa Lilis sudah bahagia di sorga, mungkin dia sedang memandangi kita saat ini sambil tersenyum.." timpal Nunung....

" Juga Dadam..." kata Dani....

" Dan Iman...dan Pa Parjo..." timpal Ratna....

" Yah, usia ...siapa yang bisa menentukan....
Aku punya teman fb yang kerja di Kemenlu, masih muda, paling baru 36, terus dia tugas di Mozambique, tahu-tahu meninggal pada suatu malam, tanpa sebab yang jelas.." kata Steven...

"Hyaa, siap tidak siap, kita harus siap jika suatu waktu kita yang dipanggil.." kata Iis...

------------------------------------------

Pukul 19.15, setelah makan malam bersama, pembacaan surat dilanjutkan, kali ini Rini yang kebagian membaca....

Pendek sekali isi surat ini...

SURAT KETIGA

Tasikmalaya 5 September 1982

" My dear Susan...
Aku bisa mengerti jika kamu minta break dulu atas hubungan kita, Leni hamil dan menuntut tanggung jawabku...
Maaf, aku sudah mencoba membujuknya untuk menggugurkan bayi itu, tapi Leni tak mau, dan mengancam akan bunuh diri jika aku meninggalkannya...
Maafkan aku Susan....
Aku yang terjebak nafsu...."

" Wow...." gumam Ana....

" Lanjut deh, surat keempat..." pinta Agus.....

Rini membaca surat yang keempat....

SURAT KEEMPAT

" Bandung, 15 Mei 1983

Susan yang baik...
Bayiku meninggal saat dilahirkan, dan Leni pergi begitu saja, dia merasa tak berjodoh denganku...
Dan aku dilanda kesepian dan aku terpuruk atas dosa-dosa yang kuperbuat padamu..
Meski aku masih bisa bekerja, aku seperti tak punya gairah hidup lagi......
Susan, maukah kau kembali padaku..??
Belenggulah aku, agar tak bisa tergoda lagi dengan wanita manapun....."

Kali ini teman-teman Agus tak ada yang berkomentar, satu persatu mereka bangkit dan masuk kekamar masing-masing...hanya tinggal Rini, Ali dan Steven di lobby itu...

Sayup-sayup terdengar lagu Bunga Krisan Berguguran....
Entah siapa yang memutarnya....
Ketiganya lantas bangkit dan meninggalkan lobby......


[bersambung]

Wednesday, August 24, 2016

SURAT DARI LAUT [!]

in memoriam : Lilis Subianto
Dadam
Iman Budiman

Sekelompok ABG tuek alumni SMAN 1 Majalengka mengadakan suatu reuni yang cukup menarik, mereka merencanakan reuni dengan berlibur di pantai Selatan Pangandaran selama 1 minggu penuh, mereka adalah lulusan SMAN Majalengka 1981, berarti sudah 36 tahun yang lalu, namun meski demikian, fisik mereka masih nampak segar dan penuh semangat, meski beberapa sahabat mereka ada yang telah meninggalkan dunia....

Para ABG tuek itu telah berusia k.l 54 tahun-an, berjumlah k.l 20 orang, diantaranya adalah Sri, Agus, Steven, Rini, Euis, Pipih, Ali, Evi, Bram, Dadang, Ade, Samsu, Lilis, Neneng, Ena, Dani, Bram, Abdul, Ana, Nunung, Entin, Dedi dan Beni.......
Entah siapa yang awalnya mempunyai ide itu, namun mereka menyambutnya dengan gembira.
Kebanyakan dari mereka sudah sukses daam hidupnya, ada yang menjadi polisi, pengusaha, dokter, marketing, dosen dan guru dan anggota majelis gereja...
Hotel telah dibooking untuk seminggu penuh, bus exlusive juga telah dipesan buat antar jemput para abg tuek itu [saya tulis tuek, darpada tua, xixixi...]

Pada hari H, rombongan telah berkumpul semua di aula SMAN Majalengka yang cukup luas, lihatlah tingkah mereka yang lucu dan jenaka bak abg betulan....
Para siswa kelas 1 - 3 terbengong-bengong melihat para kakek dan nenek itu bergaya bagai remaja, tapi setelah tahu bahwa para ortu bangkotan itu dulunya juga siswa disitu, anak-anak SMA itu memandangnya dengan hormat, terharu dan kagum...
Ali Ramadhan, Ketua Osis periode 1979-1980, menjadi panitia, dan Rini, menjadi wakilnya.
Setelah berdoa dan sarapan pagi bersama dengan penuh canda, tepat pkl 10.00 pagi, rombongan berangkat dengan restu Kepsek dan para guru setempat.

Meski perjalanan lumayan cukup jauh, para anggota tetap ceria, berbagai candaan terlontar silih berganti, mengisi udara dalam bus exclusive yang melaju dengan tenang...
4 jam kemudian, rombongan sampai di kota Tasikmalaya, sejenak mereka beristirahat sambil makan siang, satu jam kemudian, bus melanjutkan perjalanan, menuju pantai selatan Pangandaran yang asri dan telah menanti......
Pkl 21.16, rombongan tiba di hotel Nyiur Indah, dan langsung check-in di kamar yang telah disediakan, satu kamar diisi oleh 2 orang [inget dulu waktu study-tour ke Jakarta, 1 kamar diisi 20 orang, kaya di barak/bedeng...(>_<)...!!! ]...

Esoknya, pkl 08.00 pagi, rombongan sarapan bersama, setelah itu acara bebas meninjau lokasi wisata pantai Pangandaran..
Agus, mengajak teman-temannya menyewa perahu, untuk melihat pasir puth dan biota laut, beberapa temannya ikut, termasuk Steven, Ratna dan Evi....
Sesaat kemudian, perahu bertenaga motor diesel itu melaju menyusuri laut pasir putih, membawa para 'remako [remaja kolot' yang merasa masih muda..]
Ombak mengalun dengan tenang, Agus, Steven dan Ratna, terbawa situasi dan melamun, membayangkan masa muda mereka dahulu yang penuh dengan gejolak.....

"Eeh, lihat itu, kayanya ada botol yang terapung deh.." kata Ratna tiba-tiba..
Yang lain menoleh kearah yang ditunjuk Ratna, hyaa, sebuah botol, nampak terapung, bergoyang-goyang dipermainkan ombak, didalamnya, nampak sehelai kertas...
Mereka tertarik, mereka pernah mendengar ada peta harta karun dalam sebuah botol yang terapung di laut lepas, jangan-jangan botol itu berisi peta harta..??
Siapa tahu.......??
Agus kemudian meminta si akang tukang perahu, untuk mendekati botol itu, setelah dekat, Steven kemudian mengambilnya...
Benar, ada selembar kertas didalam botol itu, dan penuh tulisan, Agus dkk memutuskan untuk membuka botol itu di hotel, bersama yang lain....

Sesampainya di hotel, mereka berkumpul di lobby, dan Evi menceritakan bahwa mereka menemukan botol yang aneh.....
Kemudian mereka memerksa botol itu...
Mulut botol tertutup rapat dan dilakban agar kedap air, Ali segera membuka lakbannya...
Isi botol segera dikeluarkan, ternyata kertas yang ada didalam botol, bukan hanya satu lembar, tetapi banyak, ada kira-kira 10 lembar seukuran kertas folio, sepertinya itu sebuah surat....!!
Ali segera membaca salah satu surat itu yang lain menyimak dengan seksama.......
Tulisan surat itu berasal dari mesin ketik yang cukup rapi, terlihat pengetiknya tahu cara-cara mengetik surat yang rapi......

SURAT PERTAMA

" For my dear Susan.....

[Jika Tuhan mengizinkan engkau membaca surat ini, aku sangat bersyukur, jika ada juga yang menemukan surat ini, tolong sampaikan pada Susan Margaretha, alamatnya di jl Mitra Batik no 189 Tasikmalaya].

Dear Susan....
Sangat sulit rasanya aku mengatakan hal ini padamu, sedangkan jika aku tak meluapkan isi hatiku, aku tak pernah bisa tidur nyenyak, aku tak punya waktu lagi...
Aku tahu hubungan kita semakin memburuk akhir-akhir ini, untuk kesekian kalinya, aku membuatmu sakit hati lagi, meski itu bukan maksudku..
Percayalah, Sianti itu tak berarti apa-apa bagiku, kami memang terjebak cinta kilat yang tak bisa kucegah, datang begitu saja, namun sekarang telah berakhir, ketahuilah, Sianti itu sebenarnya telah menikah, dan mempunyai anak satu.
Tetapi entah mengapa, dia bilang, saat bertemu denganku, tiba-tiba saja dia ingin bersamaku terus, meski aku blang bahwa aku sudah punya tunangan, dia tetap nekat, dan mengancam bunuh diri jika aku meninggalkannya, jadi aku menemaninya selama satu minggu di apartemennya, dan percayalah, meski tidur satu kamar, aku tak berbuat apa-apa dengannya, kamu boleh percaya, atau tidak....
Dan kini, dia telah kembali pada suaminya, meninggalkan aku begitu saja, kala tahu aku tak bisa hidup bersamanya terus...
Susan, maafkan aku......"

Ali menarik nafas panjang, mereka saling pandang......
" Sepertinya si pembuat surat itu mengaku selingkuh yaa..?? " tanya Nunung....
" Hyaa benar..
Dan dia takut untuk berterus terang, jadi dia membuat surat ini.." timpal Sri...
" Itulah kalau cowok kegantengan....jadi macem-macem...." jawab Evi....
" Terus, surat yang kedua bagaimana..? " tanya Ena.....

Ali mengambil lembar yang kedua......


(bersambung)

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search