LEDAKAN DI RUANG PRAKTIKUM....
Mayat Sanen segera dibawa ke RSUP Majalengka kota..
Polisi olah TKP, namun tak menemukan jejak yang berarti..
Diketahui Sanen tewas kl pkl. 14.00 saat sekolah sudah sepi, para guru dan siswa sudah pulang semua....
Anak2 siswa kelas 2 IPA dan IPS menduga Sanen dibunuh oleh seorang Scanners (penyidik) yang telah bisa menggunakan kemampuan otaknya lebih dari 50%...
Jadi si penyidik menggunakan gelombang elektromagnetik nya untuk menghancurkan otak Sanen....
Pembunuhan yang sempurna, karena tak ditemukan alat untuk membunuh dan tak ada kontak fisik, tak ada sidik jari....
Angela Zoe Gassanova, David Lienar dan Murni Muetz menduga Sanen jadi kelinci percobaannya Maria Boru Situmeang yang pernah mendemokan kekuatan gelombang elektromagnetik otaknya, semenjak itu, mereka bertiga takut jika bertemu dengan Maria...
----------
Pagi itu guru kimia ibu Fransiska Ningsih tampak sibuk menerangkan reaksi kimia pada anak kelas dua...
" Anak2, seperti kita ketahui, rumus kimia air adalah H2O yang berarti molekulnya terdiri dari 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen, sifat dasar atom hidrogen adalah mudah terbakar, sedang pembakaran membutuhkan media oksigen sebagai bahan bakunya,
para ilmuwan telah berhasil membuat bom dari hidrogen yang mempunyai daya ledak tinggi...
Tapi kita tidak akan membahas itu,
belum waktunya.....
Sekarang coba kalian bikin rumus senyawa dengan memakai H2O "
Sementara itu, bu Rina, karyawati TU sekolah itu, menerima sms misterius di hp nya
" Urgent, temui saya jam 14.00 di ruang praktikum kimia, tolong jangan hubungi siapa pun, nyawa saya terancam, saya tahu siapa pembunuh Sanen"
Bu Rina berniat melaporkan sms itu pada kepsek, tapi dia takut jangan2 sipengirim sms benar sedang terancam nyawanya....
Bu Rina berpikir, mengapa sipengirim sms memilih dirinya bukannya kepsek sendiri??
apa dia takut kepsek juga terlibat pembunuhan?
apa maksud semuanya ini??
Akhirnya Bu Rina memberanikan dirinya untuk menemui si pengirim sms sendirian.
Jam 14.00 ruang praktikum kimia sudah sepi, untung bu Rina sebagai staff TU sekolah itu, mempunyai kunci cadangan untuk membuka ruangannya...
Gelas dan tabung percobaan tampak berjajar diatas meja praktikum, dimeja guru nampak ada segelas air putih yang masih penuh, tanda belum diminum, mungkin bu Fransiska saking semangatnya sampai lupa minum, pikirnya,
Bu Rina duduk di meja guru dan menunggu..
Sudah hampir 30 menit Bu Rina menunggu, namun tak ada orang yang masuk kesitu,
bu Rina berpikir, apa sipengirim sms tidak jadi menemuinya, atau ia hanya korban dari orang iseng??
Udara terasa panas karena AC dimatikan, Bu Rina melirik kearah segelas air putih itu, yang pastinya segar....
45 menit telah lewat, tapi tak ada seorang pun yang datang, akhirnya habislah kesabaran bu Rina, diminumnya air putih itu...
Terasa segar didadanya..
Tapi beberapa saat kemudian, Bu Rina merasa isi perutnya panas dan sakit sekali, seolah-olah perutnya mau meledak....
" BLAARRR....!!! "
Perut Bu Rina benar2 meledak....isi dada dan perutnya berhamburan keluar, meja2 dan botol praktikum pecah berantakan,
demikian pula dengan dinding kaca dan sebagian atap hancur...
Kobaran api timbul disetiap sudut ruangan..
suasana berubah menjadi mencekam..
Tak lama kemudian, security berdatangan ke lokasi kebakaran diikuti OB dan penduduk yang tahu ledakan itu.....
( to be continued )
—Polisi olah TKP, namun tak menemukan jejak yang berarti..
Diketahui Sanen tewas kl pkl. 14.00 saat sekolah sudah sepi, para guru dan siswa sudah pulang semua....
Anak2 siswa kelas 2 IPA dan IPS menduga Sanen dibunuh oleh seorang Scanners (penyidik) yang telah bisa menggunakan kemampuan otaknya lebih dari 50%...
Jadi si penyidik menggunakan gelombang elektromagnetik nya untuk menghancurkan otak Sanen....
Pembunuhan yang sempurna, karena tak ditemukan alat untuk membunuh dan tak ada kontak fisik, tak ada sidik jari....
Angela Zoe Gassanova, David Lienar dan Murni Muetz menduga Sanen jadi kelinci percobaannya Maria Boru Situmeang yang pernah mendemokan kekuatan gelombang elektromagnetik otaknya, semenjak itu, mereka bertiga takut jika bertemu dengan Maria...
----------
Pagi itu guru kimia ibu Fransiska Ningsih tampak sibuk menerangkan reaksi kimia pada anak kelas dua...
" Anak2, seperti kita ketahui, rumus kimia air adalah H2O yang berarti molekulnya terdiri dari 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen, sifat dasar atom hidrogen adalah mudah terbakar, sedang pembakaran membutuhkan media oksigen sebagai bahan bakunya,
para ilmuwan telah berhasil membuat bom dari hidrogen yang mempunyai daya ledak tinggi...
Tapi kita tidak akan membahas itu,
belum waktunya.....
Sekarang coba kalian bikin rumus senyawa dengan memakai H2O "
Sementara itu, bu Rina, karyawati TU sekolah itu, menerima sms misterius di hp nya
" Urgent, temui saya jam 14.00 di ruang praktikum kimia, tolong jangan hubungi siapa pun, nyawa saya terancam, saya tahu siapa pembunuh Sanen"
Bu Rina berniat melaporkan sms itu pada kepsek, tapi dia takut jangan2 sipengirim sms benar sedang terancam nyawanya....
Bu Rina berpikir, mengapa sipengirim sms memilih dirinya bukannya kepsek sendiri??
apa dia takut kepsek juga terlibat pembunuhan?
apa maksud semuanya ini??
Akhirnya Bu Rina memberanikan dirinya untuk menemui si pengirim sms sendirian.
Jam 14.00 ruang praktikum kimia sudah sepi, untung bu Rina sebagai staff TU sekolah itu, mempunyai kunci cadangan untuk membuka ruangannya...
Gelas dan tabung percobaan tampak berjajar diatas meja praktikum, dimeja guru nampak ada segelas air putih yang masih penuh, tanda belum diminum, mungkin bu Fransiska saking semangatnya sampai lupa minum, pikirnya,
Bu Rina duduk di meja guru dan menunggu..
Sudah hampir 30 menit Bu Rina menunggu, namun tak ada orang yang masuk kesitu,
bu Rina berpikir, apa sipengirim sms tidak jadi menemuinya, atau ia hanya korban dari orang iseng??
Udara terasa panas karena AC dimatikan, Bu Rina melirik kearah segelas air putih itu, yang pastinya segar....
45 menit telah lewat, tapi tak ada seorang pun yang datang, akhirnya habislah kesabaran bu Rina, diminumnya air putih itu...
Terasa segar didadanya..
Tapi beberapa saat kemudian, Bu Rina merasa isi perutnya panas dan sakit sekali, seolah-olah perutnya mau meledak....
" BLAARRR....!!! "
Perut Bu Rina benar2 meledak....isi dada dan perutnya berhamburan keluar, meja2 dan botol praktikum pecah berantakan,
demikian pula dengan dinding kaca dan sebagian atap hancur...
Kobaran api timbul disetiap sudut ruangan..
suasana berubah menjadi mencekam..
Tak lama kemudian, security berdatangan ke lokasi kebakaran diikuti OB dan penduduk yang tahu ledakan itu.....
( to be continued )
No comments:
Post a Comment