Wednesday, November 23, 2016

RENDEZVOUZ (2)

HATI YANG TERLUKA

Roy terduduk lesu di kursinya, impiannya untuk makan malam bersama Sonya musnah sudah..
'Meski dibayar 1 juta pun Sonya tak mau makan malam bersamaku' pikirnya sedih, padahal sudah 2 bulan lebih dia merencanakan moment ini, namun, nampaknya dia belum beruntung....
Dua tetes air mata tak kuasa lagi untuk ditahannya, mengalir turun membasahi pipinya...
'Sonya, tahukah engkau, bahwa aku sangat mencintaimu' bisiknya dalam hati...

Seorang anak tanggung berusia kurang lebih 14 tahun, berjalan menghampirinya.....
"Pah...." sapanya....

Roy, mengusap matanya dengan sapu tangan, dia tak mau anaknya melihatnya menangis...
'Mengapa cinta selalu mendatangkan air mata..?' pikirnya....

"Hey..champ....!" jawab Roy.....

"Mamah mana..?" tanya anak itu....

"Dia lagi sibuk Ben...
Kita biarkan dulu yaa....?
Yuk, kita makan dulu boy....!" jawab Roy....

Ben mengangguk, kemudian duduk didepan Roy, dan mereka mulai menyantap hidangan yang telah tersaji...
"Mamahmu wanita yang hebat Ben..." ujar Roy...

Ben diam saja....
"Hanya dia sedang mencari jati dirinya..." sambung Roy....
Ben mengangguk....

Roy memandang Ben dengan terharu...
'Ben sangat mengerti perasaanku' pikir Roy..
Meski baru berusia 14 tahun, namun pikiran Ben seperti pria dewasa, sering dia memergoki papahnya menangis, namun Ben diam saja, Ben tahu papahnya memendam luka hati yang parah, entah telah berapa tahun, Ben ingin bilang bahwa papahnya tak usah sedih, masih ada Ben......!

"Hey, mamah sedang gembira, kita juga tak buleh berduka...
Ayoo senyum..... " ujar Roy....

Ben mencoba tersenyum....
Roy memancingnya dengan tersenyum lebar.....
Melihat Ben dengan senyum yang dipaksakan, membuat Roy tertawa tanpa terasa...
Ben jadi ikutan tertawa.....

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Malamnya, hp Roy berbunyi, ternyata Marni yang telpon...

"Abang Roy, katanya mau ajak Marni makan di restoran Jepang, mana janjinya?"

"Oh iya, entar minggu yaa, aku masih di Jakarta" jawab Roy...

"Oke..." jawab Marni....

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Sonya melamun dikamar kostnya, tak disangkanya yang mengajaknya ketemuan, adalah mantan suaminya, yang ingin dibuang dari ingatannya..
Baginya Roy telah menjadi bagian dari masa lalu..
Hyaa...Roy yang dahulunya rajin, tiba-tiba mejadi pemalas yang manja, kerjanya asal-asalan, tak bisa mencukupi dapur dan kosmetik buat istrinya, ini yang menyebabkan Sonya pergi meninggalkannya, Sonya masih muda dan masih ingin mempunyai ini dan itu, ingin bepergian kesini dan kesitu.
Dan itu tentu butuh biaya yang tidak sedikit, dan Roy tak bisa mencukupinya.....

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Seminggu kemudian, Ben sudah masuk sekolah kembali, dan Roy balik ke Surabaya, wilayah kerjanya sekarang, Marni adalah janda muda teman barunya, dan Roy adalah 'duda' yang belum terima hitam diatas putih yang mencoba move-on....

Di minggu ini, mereka ketemuan di PTC, mall yang dipilih Roy untuk makan siang bersama di hok-ben, setelah pisah ranjang dengan Sonya, Roy mencoba menjalin hubungan dengan beberapa wanita, namun selalu tak bertahan lama, bukan karena mereka tak cantik, tapi ada dalam diri Sonya yang Roy tak bisa melupakannya, entah apa itu, Roy juga tak bisa mengerti...

Marni sudah berdandan secantik mungkin, sejenak Roy memandangnya dengan kagum, sampai Marni tersipu, mereka bercanda dan makan siang dengan penuh keakraban...
Mereka sangat berbahagia.....!!

Namun, kilatan bayangan Sonya menghapus semuanya, Sonya seperti seseorang yang belum cukup kuat, tapi dipaksa terjun kehutan rimba yang buas, dan berjalan hanya memakai nalurinya....
Sayangnya Sonya punya sifat yang keras kepala, tak bisa diomongin kalau sudah punya kehendak, itu yang membuat mereka sering bertengkar dan saling melukai, dan akhinya menyebabkan keduanya terluka, dan akhirnya. Sonya pergi meninggalkan Roy......

(bersambung)

RENDEZVOUZ.....(1)
Sonya bergegas lari melintasi hujan gerimis yang turun sejak sore itu..
Memasuki halaman depan Mc D Pasaraya Manggarai...
Jam menunjukkan pkl.19.00...
Seorang pria misterius mengajaknya untuk bertemu dengannya via sms, penting, katanya, dan ada kejutan untuknya, tulis pria itu...!
Kejutan..??
Kejutan apa?
'Ada hadiah khusus untukmu, datanglah pkl 19.00 di Mc D Pasaraya' tulis pria itu lagi..
Tadinya Sonya hendak mengacuhkan sms itu, namun seolah-olah ada sesuatu yang aneh dengan pesan tersebut, seolah-olah si penulis pesan itu sangat mengenalnya..
Siapa yaa..??
Sonya berusaha mengingat-ingat, nomor HP sipengirim sms itu nomor baru, tak ada di daftar nomor customernya...
Mc D Pasaraya Manggarai agak rame malam itu, meski gerimis belum juga reda, Sonya menatap sekeliling ruangan...
Tak ada orang yang dikenalnya, tak ada pula yang menyambutnya....
Sonya mencari meja yang masih kosong, kebetulan ada satu, ia segera duduk dikursi disitu dan menunggu....
Satu menit... sepuluh menit...
Setengah jam....
Tak ada juga yang menegurnya..
Sonya mulai gerah...
Hpnya sudah mulai membosankannya ...
"Sonya...."
Seseorang memangglnya dengan lembut....
Sonya menoleh....
Wajahnya yang tadinya sumringah, berubah menjadi kecut...
"Ngapain kamu disini.. ?"
Tanyanya dengan dingin...
"Aku kebetulan mampir saja..."
jawab pria itu...
'Duh, ngapain dia disini..?
Bikin kacau saja...' pikir Sonya..
"Boleh aku duduk disini..?"
Tanya pria itu...
"Aku ada janji, tapi bukan dengan kamu Roy..!!" kata Sonya...
"Yaa, aku mengerti...
Tapi dia belum datang kan ?
Aku mau makan, bagaimana bila kupesankan juga untukmu?"
Tanya Roy..
"Ga usah...!!" jawab Sonya...
Namun Roy sudah beranjak pergi..
Beberapa saat kemudian, dia kembali sambil membawa baki penuh makanan, minuman dan kentang goreng...!
Sonya langsung bangkit dan hendak pergi....
"Sonya, duduklah dulu, dan sabarlah, sebenarnya...." kata Roy..
"Sabar apa...?" tanya Sonya, rasanya ia ingin terbang saja dari situ ..
"Sebenarnya...
Akulah yang memanggilmu...
Aku hanya ingin mengobrol denganmu...
Hanya satu jam saja..
Setelah itu kamu boleh pergi...
Tapi aku tetap akan membayarmu...
Satu juta rupiah...!" kata Roy lagi...
Sonya terhenyak dikursinya...
"Kamu gila....!!" ujarnya....
Kemudian, ia bangkit, meninggalkan Roy yang melongo....
Diluar,hujan gerimis masih juga turun......!!!
(bersambung)

Friday, August 26, 2016

SURAT DARI LAUT [4]

MEMENANGKAN CINTA.......

"Happy ending..? " tanya Neneng.....
" Sepertinya iya...tapi ini masih ada 5 lembar surat lagi......" jawab Pipih...
" Kita baca entar habis sarapan saja yaa? Bareng sama yang lain...." timpal Neneng..
Mereka kemudian berjalan-jalan di pantai...

Pukul 09.15, pembacaan surat berlanjut, kali ini Nunung Rohmuldiyati dapat giliran membaca....

SURAT KEENAM

" Surabaya, 29 Juni 1985
Susan yang baik,aku telah menikah dengan Lin Xia, dan darinya aku mempunyai seorang putri, Shasa namanya, sekarang usianya baru 1,5 tahun, dan sedang lucu-lucunya..
Aku berfikir, mungkin saat ini seharusnya aku merasa bahagia, namun terkadang aku terkenang akan dirimu, dan bayanganmu tak pernah lepas dari mimpi-mimpiku....

Namun, beberapa hari ini, aku mecium hal-hal yang aneh dari Lin Xia, menurut asisten rumah tanggaku, Lin Xia suka pergi keluar rumah, meninggalkan Shasa pada mbak Septi, baby-sitternya...
Pada awalnya, aku tak curiga, mungkin Lin Xia kesepian di rumah dan butuh hiburan...
Namun dugaanku meleset, ternyata aku memergoki sendiri Lin Xia ketemuan dengan seorang pemuda seumuran dirinya, di Royal Plaza...

Malamnya, kutanyakan pada Lin Xia,  tadi siang bertemu dengan siapa?
Awalnya Lin Xia mengelak, tapi setelah aku desak, sambil menangis Lin Xia berterus terang, bahwa sebenarnya, sebelum menerima cintaku, Lin Xia sudah mempunyai pacar, Ahuan, yaitu pemuda yang kutahu ketemuan bersamanya..
Lin Xia bilang bahwa ia terpaksa menerima aku, karena tak mau hidup sengsara, demi mamanya....
Sedang cintanya hanya milik Ahuan....!!

Duh Tuhan....!!
Seketika hancurlah hatiku.......
Jadi, selama ini, Lin Xia hanya berpura-pura mencintaiku......
Namun, kini ada Shasa......aku tak mau menyerah..!!
Akan aku lakukan apapun juga, agar Lin Xia tetap disampingku.....
Tapi, apakah aku ayah kandung Shasa?
Jangan-jangan Shasa bukan anakku....!!

Jadi aku menyentuh pundaknya dan berkata dengan lembut :
" Aku mengerti perasaanmu saat ini moy, tapi kuminta kejujuranmu, sekali ini saja....
Apakah aku ayah kandung Shasa?
Atau...Ahuan ayah kandungnya..? "

" Kamu ayah kandungnya...." jawab Lin Xia...

Serrr....!!!

Seketika..plong lah hatiku, tak meleset memang pilihanku....
Lin Xia memang bukan type peselingkuh, wajah Shasa memang mirip banget dengan wajahku...
Terima kasih Tuhan, bisikku...

" Oke moy, aku mau bercerita, sebenarnya aku juga punya pacar pertama yang sangat sulit aku lupakan, dia sangat baik padaku, tapi aku telah menyia-nyiakan cintanya...
Dia sangat kecewa, dan sakit hati tentunya..
Dan aku merasa sangat bersalah padanya...
Tapi setelah bertemu denganmu, hatiku berbisik, bahwa kamulah orang yang akan bisa menemani aku, disisa usiaku, jadi aku sedikit demi sedikit mulai mengikis semua perasaan di masa laluku..
Apalagi kini ada Shasa, aku ingin memberikan keluarga yang utuh padanya, aku sangat mencintai Shasa, dan mau melakukan apa saja, asal dia tetap bahagia...." kataku....

" Jadi, kalau kau tetap tak bisa meneruskan hubungan kita, kuminta agar engkau berterus terang, jangan sembunyi-sembunyi, aku tak akan ragu menceraikanmu, jika itu maumu, dan kamu bisa melanjutkan hubunganmu dengan Ahuan...
Tapi jika engkau mau mendengarkan kata-kataku....mungkin saat ini sulit bagimu mencintai aku, namun kamu bisa mencoba belajar untuk mengasihiku, sebulan, dua bulan, setahun, dua tahun...
Aku akan sabar menunggu...." kataku dengan pasrah.....
Lin Xia hanya terdiam.....

" Papah...mamah...? " tiba-tiba Shasa terbangun...
Aku memeluknya dan mengajaknya tidur bersama..
Shasa berbaring diantara aku dan mamanya...
Kupeluk tubuh mungilnya dengan erat, dan tanpa terasa, air mataku menetes.....
Kubisikkan betapa aku sangat menyayanginya....

Esoknya, aku merasa hidupku menjadi hampa, aku tak berani menatap Lin Xia, betapapun aku ingin sekali, aku pergi kekantor dengan lesu...tanpa pamit padanya, aku hanya pamit pada Shasa...
Sorenya, aku juga mendiamkan Lin Xia, namun Lin Xia juga nampaknya tidak peduli...
Beberapa kali kulihat dia seperti sedang berfikir......
Aku jadi lebih suka berlama-lama di kantor, tapi aku juga takut jika suatu hari, Lin Xia akan pergi bersama Shasa meninggalkan aku....
Aku merasa jadi zombie kini.......

5 hari kemudian....
Aku terlambat pulang malam ini....
Tapi tak apalah, tokh hanya Shasa yang kangen padaku...
Saat aku membuka pintu rumah, aku merasa suasana tak seperti biasanya, ada harum aroma masakan chinesse food...
Siapa yang masak?
Lin Xia tak pernah memasak..!!
Ternyata ada mamah mertua dan adik-adik iparku..
Ada apa yaach ? pikirku....

Lin Xia menyambutku..tumben dia memakai gaun yang sangat anggun, dia tersenyum manis, diambilnya tas kerjaku...
"Koko sudah pulang..!.." katanya...
Lin Xia menggandeng tanganku ke meja makan.....
" Malam ini mama yang masak " katanya...
Aku tersenyum dan menyapa mertua dan adik-adik iparku, dan memeluk Shasa yang sudah ribut dari tadi...

Kami mengobrol dengan ramah,
kemudian, setelah membasuh tanganku, kami makan bersama...
Wow, luar biasa sedapnya masakan mertuaku.....

Malamnya, saat semua tamu telah terlelap, aku tidur dengan saling memunggungi dengan Lin Xia....
Entah, setelah Lin Xia mengaku ketemuan dengan Ahuan, aku jadi enggan menyentuhnya lagi,
meski aku tahu waktu malam pertama, Lin Xia masih suci.....

' Koko...' bisik Lin Xia..
" Aku mau bicara..." katanya...

Oh...pikirku dengan getir, inilah saatnya Lin Xia akan minta cerai padaku...

" Iya..." jawabku.....

"Tadi aku sudah ketemu dengan Ahuan " kata Lin Xia lagi...

" Iya..." jawabku lagi dengan hati dagdigdug......

" Aku bilang padanya, bahwa aku tetap sayang padanya....." kata Lin Xia...

Hatiku bagai diiris-iris.........

" Tapi, hanya sebagai kakak...! " lanjut Lin Xia...

" Haah...? " aku melongo....

" Kukatakan bahwa aku sudah syah menikah, dan hubungan dengannya adalah masa lalu yang sebaiknya dilupakan, karena.. aku teramat sayang pada suamiku....!" kata Lin Xia sambil tersenyum manis.....

" Ooo..." jawabku...

Lin Xia menatap mataku....
Aku balas menatapnya....dan kulihat danau biru yang teramat sejuuk dimatanya....

" Koko...kangen...!" katanya manja....

" Koko juga...!" jawabku.....

Segera kupeluk erat tubuhnya...Lin Xia tertawa bahagia....


[bersambung]

Thursday, August 25, 2016

SURAT DARI LAUT [3]

Pagi itu, Neneng Moel terjaga pukul 04,20...
Teman sekamarnya, Pipih masih lelap tertidur, sayup-sayup terdengar adzan subuh, Neneng segera bangkit, teringat kewajibannya sebagai umat muslim, dia menggoyang tubuh Pipih sambil berbisik :
'Pih, atos subuh....'...
Pipih membuka matanya, rasa kantuk masih menyergapnya, namun saat adzan subuh makin jelas terdengar, iapun segera bangkit, dan wudhu bersama Neneng.......

Selesai sholat subuh, kantukpun hilang, keduanya keluar kamar dan menuju lobby khusus untuk rombongan mereka, tak ada seorangpun di lobby, surat-surat dalam botol itu masih tergeletak disana, diatas meja bundar.....
Tiba-tiba Neneng tertarik, ia dan Pipih duduk di sofa didepan meja bundar itu, Neneng mengambil surat misterus itu, dan mulai membacanya bersama Pipih....

SURAT KELIMA

"Bandung, 30 April 1983

Dear Susan.....
Aku bisa menerima keputusanmu untuk bercerai denganku secara resmi, aku tahu, hubungan kita tak bisa dipertahankan lagi, aku memang mudah tergoda oleh wanita, aku akan meleleh jika mendengar wanita mengeluh, atau meneeskan air mata, aku tak tahu mengapa bisa begini, mungkin karena semenjak kecil, aku diasuh oleh ibuku, ayahku meninggal ketika aku masih berusia 3 tahun, dan ibu membanting tulang untuk menghidupiku..
Kini hidupku terasa sepi....
Sianti dan Leni telah mendapatkan pria yang lebih baik dari aku, dan mesti engkau memutuskan untuk tak menikah lagi, kau juga memutuskan tak bisa menerima aku kembali....

Meski aku masih bekerja ditempat yang sama namun kesunyian selalu menemani aku, bawahan dan teman kantorku yang wanita, ketakutan jika bertemu denganku, mereka menciptakan tembok yang tak bisa aku tembus, mereka tahu bagaiman kisah asmaraku dengan Leni, dan mereka menyalahkan aku, menganggap aku sosok yang tidak baik, yang harus dijauhi.....
Aku terima semua itu...

Hiburanku saat ini hanya jalan-jalan ke mall setelah pulang kerja, menikmati masakan Jepang seperti kebiasaan kita dahulu, mencari film-film vcd, dan menontonnya sampai pagi di rumah....
Aku punya langganan, counter vcd disebuah mall, Cinematrix namanya, dan ada Lin Xia yang suka menawarkan film-film bagus untukku..
Awalnya aku tak tertarik dengan Lin Xia, tapi sikapnya yang ramah membuat aku merasa mempunyai seorang sahabat, setiap minggu aku mampir ke gerainya, menanyakan kalau ada film-film vcd yang baru, dan membeli semua yang ditawarkannya..
Lama kelamaan, aku merasa dekat dengannya..
Lin Xia seorang gadis yang cantik, dari keluarga sederhana, dia bekerja disitu untuk membiayai hidupnya sendiri, dia mau mandiri, tak mau bergantung pada siapapun juga....
Suatu hari aku mengajaknya makan siang, tapi Lin Xia menolak dengan halus, jadi kubelikan paket hokben untuknya, sambil aku beli vcd terbaru....

"Oom, ini ga ada apa-apanya khan? " tanyanya saat menerima masakan jepun itu...
"Engga dong, tak usah kuatir Lin..." jawabku....
Lin Xia mengucapkan terima kasih, entah mengapa, aku merasa bahagia melihat matanya berbinar..

Semenjak itu, setiap minggu aku memberinya berbagai aneka makanan, awalnya Lin Xia sungkan, namun lama-lama menjadi terbiasa...
Akhirnya, pada suatu siang, ia tak menolak saat kuajak makan di gerai chinesse food..
Kami makan sambil mengobrol, Lin Xia bercerita mengapa dia tak kuliah, dan mengapa dia bekerja disitu...
Kemudian giliranku berkisah, kuceritakan bahwa aku duda yang kesepian...
" Ooh..." begitu katanya...

" Lin Xia, maukah kamu menjadi kekasihku...?" tayaku tiba-tiba, setelah selesai makan...
Lin Xia terbelalak kaget, dan untuk sesaat dia tak bisa menjawab...
" Usia kita beda jauh Oom...' jawabnya.....
" Apa bedanya.? " kataku...
" Kau dan aku sudah dewasa, dan aku merasa cocok denganmu...." kataku melancarkan rayuan maut..

Lin Xia menunduk......
" Aku...perlu berfikir...." jawabnya sambil menunduk....

Kugenggam jemarinya yang lembut, dan kutembakkan peluru terakhirku...
" Aku mencintaimu, dan ingin menikah denganmu...." kataku....

Lin Xia terdiam beberapa saat, kemudian menarik tangan lembutnya..
Lin Xia kemudian berdiri, dan meninggalkan aku, tanpa sepatah katapun keluar dari bibirnya...
Aku memandanginya, sampai bayagannya lenyap dibalik tembok...

Minggu depannya, saat aku mampir lagi ke Cinematrix, Lin Xia sudah tak nampak lagi disana, karyawan yang lainnya bilang bahwa Lin Xia sudah keluar dari situ, dan tak tahu pindah kerja dimana, akupun pergi dengan kecewa, aku tak tahu, bahwa saat itu, Lin Xia sedang mengamatiku dari jauh, ia tahu bahwa pada jam itu aku berkunjung ke gerainya...

Dengan lesu, aku berbalik dan pergi dari situ, karyawati yang lainnya mencoba merayuku dengan film-film baru, namun aku tak tertarik....
Aku mampir di chinesse food tempatku terakhir bertemu dengan Lin Xia, memesan masakan yang persis sama dengan seminggu yang lalu, melamun dan mereka-reka ulahku yang menyebabkan dia pergi dari situ....

Tiba-tiba ada seseorang berdiri didepanku, terkejut aku dibuatnya...

"Lin Xia...? " tanyaku....

Hyaa, dia adalah Lin Xia, pakaiannya beda sekali, memakai rok panjang yang anggun, make up tipis menghias wajahnya, menambah cantik paras orientalnya...
Terpesona aku melihatnya, dengan gugup aku berkata :
" Eeh, silahkan duduk...."

Lin Xia duduk sambil tersenyum....
" Aku sudah pesan masakan...
Kita makan siang yaa? " tanyaku
Lin Xia mengangguk sambil tersenyum..

" Eeh, kamu ngga kerja disitu lagi..? " tanyaku....

Senyum Lin Xia makin lebar, dia menggeleng...
" Takut dirayu sama oom-oom..' jawabnya jenaka...

Aku menatap lekat matanya, Lin Xia balas menatapku....
Oh my God, tahulah aku sudah. Lin Xia menerima cintaku...

" Aku..ingin tahu rumahmu..." kataku....
 " Boleh..?" tanyaku..

Lin Xia mengangguk....
" Nanti kita kerumah, mama sudah menunggu..." jawabnya....

Oh my......."


[bersambung]


SURAT DARI LAUT [2]

SURAT KEDUA

" Tasikmalaya, 25 Juli 1981

To my wife dear Susan........
Akhirnya kita menikah juga, terima kasih telah mempercayai aku sebagai suamimu, terima kasih juga telah memaafkan semua kesalahanku, kini aku bisa mencintaimu sepenuh hatiku....
Berkat do'amu, karirku melesat di perusahaan tempatku bekerja, sekarang aku adalah Kepala Pemasaran Nasional, dengan wewenang yang luas...

Oh ya sayang, tugasku juga semakin bertambah, saat ini ada Kastaf SPG baru untuk wilayah Jabar, dan aku menjadi trainer khususnya, Leni nama Kastaf SPG itu, orangnya masih lugu dan manja....
Dan dalam acara training itu, kami pergi bersama keluar kota selama beberapa hari, dengan 3 orang staf lagi tentunya...

Dalam beberapa hari, Leni dan aku sudah akrab, meski lugu, Leni ternyata pandai merayu konsumen, dan hal itu emang diperlukan dalam perusahaan kita...

Eh, maafkan aku Susan, pada suatu hari, disaat staff lainnya sedang rehat, tiba-tiba Leni masuk kekamarku dan sambil menangis memeluk diriku, aku tentu saja kaget, namun sebagai lelaki normal, aku juga merasakan gairah yang timbul secara tiba-tiba...
Sumpah Susan, sebenarnya au tak bermaksud selingkuh lagi...
Leni bercerita kalau baru saja ditelpon ayahnya untuk segera menikah dengan pria sahabat ayahandanya yang Leni tidak tahu rupanya.......

Entah, setan apa yang menguasai aku dan Leni saat itu Susan, tahu-tahu semuanya telah terjadi....
Maaf......."

Ali berhenti membaca......

" Maaf..? " tanya Ena....
"Iyah, hanya itu, selesai..." jawab Ali....

Semua menghela nafas....

"Siapa seeh, nama si pembuat surat ini..? " tanya Steven

Ali memeriksa lembaran-lembaran surat ditangannya....

"Tak ada nama atau inisial......
Sepertinya si penulis sudah yakin bahwa Susan akan mengenalinya..."

" Sepertinya isinya hanya kisah selingkuhnya suami Susan ini...
Dasar cowok ganjen..." gerutu Rini...

" Iyah, tapi mengapa dia menulis surat, kemudian memasukkannya kebotol, dan membuangnya kelaut...?? " tanya Ana...

" Mungkin dia merasa bersalah jika dosanya dipendam terus, karena pusing, dia menuliskan semuanya, tetapi mungkin berharap Susan tidak akan pernah membacanya juga..." kata Bram...

" Aneh...." gumam Dudi....

"Eeh teman-teman, baikan kita makan siang dulu yuuk?,
Tuh sudah disiapin sama si akang-akang..! " ajak Euis...

Serempak para Remako itupun berdiri dan berkumpul di meja makan yang besar,
untuk sejenak, mereka melupakan surat dari laut itu....
Setelah itu, mereka beristirahat di kamar masing-masing....

Pukul 16.00, rombongan berjalan-jalan di pantai....
Suasana segar dan asri, angin berhembus perlahan, ombak laut tenang dan pasir putih tak lagi panas...

" Oh, aku terkenang akan dia..." gumam Steven sendu.....

"Lilis yah Stev...? " tanya Pipih...
Steven mengangguk.....
" Kurasa Lilis sudah bahagia di sorga, mungkin dia sedang memandangi kita saat ini sambil tersenyum.." timpal Nunung....

" Juga Dadam..." kata Dani....

" Dan Iman...dan Pa Parjo..." timpal Ratna....

" Yah, usia ...siapa yang bisa menentukan....
Aku punya teman fb yang kerja di Kemenlu, masih muda, paling baru 36, terus dia tugas di Mozambique, tahu-tahu meninggal pada suatu malam, tanpa sebab yang jelas.." kata Steven...

"Hyaa, siap tidak siap, kita harus siap jika suatu waktu kita yang dipanggil.." kata Iis...

------------------------------------------

Pukul 19.15, setelah makan malam bersama, pembacaan surat dilanjutkan, kali ini Rini yang kebagian membaca....

Pendek sekali isi surat ini...

SURAT KETIGA

Tasikmalaya 5 September 1982

" My dear Susan...
Aku bisa mengerti jika kamu minta break dulu atas hubungan kita, Leni hamil dan menuntut tanggung jawabku...
Maaf, aku sudah mencoba membujuknya untuk menggugurkan bayi itu, tapi Leni tak mau, dan mengancam akan bunuh diri jika aku meninggalkannya...
Maafkan aku Susan....
Aku yang terjebak nafsu...."

" Wow...." gumam Ana....

" Lanjut deh, surat keempat..." pinta Agus.....

Rini membaca surat yang keempat....

SURAT KEEMPAT

" Bandung, 15 Mei 1983

Susan yang baik...
Bayiku meninggal saat dilahirkan, dan Leni pergi begitu saja, dia merasa tak berjodoh denganku...
Dan aku dilanda kesepian dan aku terpuruk atas dosa-dosa yang kuperbuat padamu..
Meski aku masih bisa bekerja, aku seperti tak punya gairah hidup lagi......
Susan, maukah kau kembali padaku..??
Belenggulah aku, agar tak bisa tergoda lagi dengan wanita manapun....."

Kali ini teman-teman Agus tak ada yang berkomentar, satu persatu mereka bangkit dan masuk kekamar masing-masing...hanya tinggal Rini, Ali dan Steven di lobby itu...

Sayup-sayup terdengar lagu Bunga Krisan Berguguran....
Entah siapa yang memutarnya....
Ketiganya lantas bangkit dan meninggalkan lobby......


[bersambung]

Wednesday, August 24, 2016

SURAT DARI LAUT [!]

in memoriam : Lilis Subianto
Dadam
Iman Budiman

Sekelompok ABG tuek alumni SMAN 1 Majalengka mengadakan suatu reuni yang cukup menarik, mereka merencanakan reuni dengan berlibur di pantai Selatan Pangandaran selama 1 minggu penuh, mereka adalah lulusan SMAN Majalengka 1981, berarti sudah 36 tahun yang lalu, namun meski demikian, fisik mereka masih nampak segar dan penuh semangat, meski beberapa sahabat mereka ada yang telah meninggalkan dunia....

Para ABG tuek itu telah berusia k.l 54 tahun-an, berjumlah k.l 20 orang, diantaranya adalah Sri, Agus, Steven, Rini, Euis, Pipih, Ali, Evi, Bram, Dadang, Ade, Samsu, Lilis, Neneng, Ena, Dani, Bram, Abdul, Ana, Nunung, Entin, Dedi dan Beni.......
Entah siapa yang awalnya mempunyai ide itu, namun mereka menyambutnya dengan gembira.
Kebanyakan dari mereka sudah sukses daam hidupnya, ada yang menjadi polisi, pengusaha, dokter, marketing, dosen dan guru dan anggota majelis gereja...
Hotel telah dibooking untuk seminggu penuh, bus exlusive juga telah dipesan buat antar jemput para abg tuek itu [saya tulis tuek, darpada tua, xixixi...]

Pada hari H, rombongan telah berkumpul semua di aula SMAN Majalengka yang cukup luas, lihatlah tingkah mereka yang lucu dan jenaka bak abg betulan....
Para siswa kelas 1 - 3 terbengong-bengong melihat para kakek dan nenek itu bergaya bagai remaja, tapi setelah tahu bahwa para ortu bangkotan itu dulunya juga siswa disitu, anak-anak SMA itu memandangnya dengan hormat, terharu dan kagum...
Ali Ramadhan, Ketua Osis periode 1979-1980, menjadi panitia, dan Rini, menjadi wakilnya.
Setelah berdoa dan sarapan pagi bersama dengan penuh canda, tepat pkl 10.00 pagi, rombongan berangkat dengan restu Kepsek dan para guru setempat.

Meski perjalanan lumayan cukup jauh, para anggota tetap ceria, berbagai candaan terlontar silih berganti, mengisi udara dalam bus exclusive yang melaju dengan tenang...
4 jam kemudian, rombongan sampai di kota Tasikmalaya, sejenak mereka beristirahat sambil makan siang, satu jam kemudian, bus melanjutkan perjalanan, menuju pantai selatan Pangandaran yang asri dan telah menanti......
Pkl 21.16, rombongan tiba di hotel Nyiur Indah, dan langsung check-in di kamar yang telah disediakan, satu kamar diisi oleh 2 orang [inget dulu waktu study-tour ke Jakarta, 1 kamar diisi 20 orang, kaya di barak/bedeng...(>_<)...!!! ]...

Esoknya, pkl 08.00 pagi, rombongan sarapan bersama, setelah itu acara bebas meninjau lokasi wisata pantai Pangandaran..
Agus, mengajak teman-temannya menyewa perahu, untuk melihat pasir puth dan biota laut, beberapa temannya ikut, termasuk Steven, Ratna dan Evi....
Sesaat kemudian, perahu bertenaga motor diesel itu melaju menyusuri laut pasir putih, membawa para 'remako [remaja kolot' yang merasa masih muda..]
Ombak mengalun dengan tenang, Agus, Steven dan Ratna, terbawa situasi dan melamun, membayangkan masa muda mereka dahulu yang penuh dengan gejolak.....

"Eeh, lihat itu, kayanya ada botol yang terapung deh.." kata Ratna tiba-tiba..
Yang lain menoleh kearah yang ditunjuk Ratna, hyaa, sebuah botol, nampak terapung, bergoyang-goyang dipermainkan ombak, didalamnya, nampak sehelai kertas...
Mereka tertarik, mereka pernah mendengar ada peta harta karun dalam sebuah botol yang terapung di laut lepas, jangan-jangan botol itu berisi peta harta..??
Siapa tahu.......??
Agus kemudian meminta si akang tukang perahu, untuk mendekati botol itu, setelah dekat, Steven kemudian mengambilnya...
Benar, ada selembar kertas didalam botol itu, dan penuh tulisan, Agus dkk memutuskan untuk membuka botol itu di hotel, bersama yang lain....

Sesampainya di hotel, mereka berkumpul di lobby, dan Evi menceritakan bahwa mereka menemukan botol yang aneh.....
Kemudian mereka memerksa botol itu...
Mulut botol tertutup rapat dan dilakban agar kedap air, Ali segera membuka lakbannya...
Isi botol segera dikeluarkan, ternyata kertas yang ada didalam botol, bukan hanya satu lembar, tetapi banyak, ada kira-kira 10 lembar seukuran kertas folio, sepertinya itu sebuah surat....!!
Ali segera membaca salah satu surat itu yang lain menyimak dengan seksama.......
Tulisan surat itu berasal dari mesin ketik yang cukup rapi, terlihat pengetiknya tahu cara-cara mengetik surat yang rapi......

SURAT PERTAMA

" For my dear Susan.....

[Jika Tuhan mengizinkan engkau membaca surat ini, aku sangat bersyukur, jika ada juga yang menemukan surat ini, tolong sampaikan pada Susan Margaretha, alamatnya di jl Mitra Batik no 189 Tasikmalaya].

Dear Susan....
Sangat sulit rasanya aku mengatakan hal ini padamu, sedangkan jika aku tak meluapkan isi hatiku, aku tak pernah bisa tidur nyenyak, aku tak punya waktu lagi...
Aku tahu hubungan kita semakin memburuk akhir-akhir ini, untuk kesekian kalinya, aku membuatmu sakit hati lagi, meski itu bukan maksudku..
Percayalah, Sianti itu tak berarti apa-apa bagiku, kami memang terjebak cinta kilat yang tak bisa kucegah, datang begitu saja, namun sekarang telah berakhir, ketahuilah, Sianti itu sebenarnya telah menikah, dan mempunyai anak satu.
Tetapi entah mengapa, dia bilang, saat bertemu denganku, tiba-tiba saja dia ingin bersamaku terus, meski aku blang bahwa aku sudah punya tunangan, dia tetap nekat, dan mengancam bunuh diri jika aku meninggalkannya, jadi aku menemaninya selama satu minggu di apartemennya, dan percayalah, meski tidur satu kamar, aku tak berbuat apa-apa dengannya, kamu boleh percaya, atau tidak....
Dan kini, dia telah kembali pada suaminya, meninggalkan aku begitu saja, kala tahu aku tak bisa hidup bersamanya terus...
Susan, maafkan aku......"

Ali menarik nafas panjang, mereka saling pandang......
" Sepertinya si pembuat surat itu mengaku selingkuh yaa..?? " tanya Nunung....
" Hyaa benar..
Dan dia takut untuk berterus terang, jadi dia membuat surat ini.." timpal Sri...
" Itulah kalau cowok kegantengan....jadi macem-macem...." jawab Evi....
" Terus, surat yang kedua bagaimana..? " tanya Ena.....

Ali mengambil lembar yang kedua......


(bersambung)

Sunday, June 12, 2016

BACK FROM THE DEAD [1]

' Aku sekarat......'
Demikian bunyi status terakhir Fuad, dibuat pkl 23.12 tgl 13 April..lalu
Semenjak itu, Fuad tak pernah posting apa-apa lagi dari akun fb nya..
Indra tadinya mengira bahwa status itu hanya curhat karena kelelahan saja..

Monday, June 6, 2016

TRUE LOVE

EPISODE 8

MASA DEPAN TAK BISA DIPREDIKSI

Dua hari kemudian, Roy datang lagi, dan kembali menghadapi punggung Monica.....
Namun, kali ini Roy membawa sebuah gitar.....
" Hai, kuharap keadaanmu semakin baik, mungkin ada baiknya kamu begini terus, jadi aku bisa curhat sepuas hatiku, entah kamu mau mendengarnya atau tidak, tak jadi masalah bagiku....
Tokh aku juga tak akan bisa mengatakannya pada teman-temanku....
Kali ini aku akan bercerita tentang Agnes dan mengapa aku sangat mencintainya...

Baiklah, sepertinya juga Ferry adalah cinta matimu, bagiku demikian pula dengan Agnes, bagiku, Agnes adalah sosok wanita yang sempurna, dan aku jatuh cinta saat pertama kali menatapnya...
Dan rupanya Agnes juga memyukai aku......kamipun jadian....
Tapi, rupanya ortunya Agnes tidak setuju dengan hubungan kami.....jadi dia berusaha memisahkan kami, dia memindahkan Agnes ke Caifornia USA.....
Dan aku tak kuasa mencegahnya, apa dayaku?
Aku hanyalah anak remaja kelas II SMA, kata-kataku tak akan didengar meski aku ingin mencegahnya pergi dariku....
Semenjak itu, aku belajar bahwa tidak semua apa yang kita inginkan, tak selalu terwujud, karena itu kita harus siap untuk menerima semua kenyataan yang bakal terjadi....
Tapi yang jadi pegangan hatiku adalah, aku sudah berusaha berbuat yang terbaik untuknya, jadi jika aku kelak tak berjumpa lagi dengannya, dia akan tahu, bahwa aku selalu baik untuknya....."
Roy terdiam.......
Monica tetap tak bergerak.....
Kemudian, Roy mulai memetik gitarnya, dan menyanyikan sebuah lagu kesukaannya : bed of roses dari John Bon Jovy.....

BED OF ROSES
RANJANG MAWAR

Sitting here wasted and wounded
Duduk di sini terbuang dan terluka
At this old piano
Pada piano tua ini
Trying hard to capture
Berusaha keras untuk memahami
The moment this morning I don't know
Moment pagi ini yang tak ku mengerti
'Cause a bottle of vodka
Karena sebotol vodka
Is still lodged in my head
Masih bersarang di kepalaku
And some blonde gave me nightmares
Dan beberapa gadis pirang memberiku mimpi buruk
I think that she's still in my bed
Kukira saat ini dia masih di tempat tidurku
As I dream about movies
Saat aku bermimpi tentang film
They won't make of me when I'm dead
Mereka tidak akan membuat aku ketika aku mati.

With an ironclad fist I wake up and
Dengan tangan mengepal aku bangun dan
French kiss the morning
Ciuman pagi hari
While some marching band keeps
Sementara beberapa marching band terus
Its own beat in my head
Berdetuk di kepalaku
While we're talking
Sementara kita berbicara
About all of the things that I long to believe
Tentang semua hal yang aku ingin percaya
About love and the truth and
Tentang cinta dan kebenaran dan
What you mean to me
Apa yang kau maksud denganku
And the truth is baby you're all that I need
Dan kebenarannya adalah sayang kaulah yang aku butuhkan
***
I want to lay you down in a bed of roses
Aku ingin baringkanmu di ranjang mawar
For tonight I sleep on a bed of nails
Untuk malam ini aku tidur di tempat tidur paku
I want to be just as close as the Holy Ghost is
Aku ingin menjadi sedekat Roh Kudus
And lay you down on a bed of roses
Dan baringkanmu di atas ranjang mawar

Well I'm so far away
Yah aku begitu jauh
That each step that I take is on my way home
Bahwa setiap langkah yang aku ambil adalah perjalanan pulangku
A king's ransom in dimes I'd given each night
Tebusan raja receh akan aku berikan setiap malam
Just to see through this payphone
Hanya untuk melihat melalui telepon umum ini
Still I run out of time
Masih aku kehabisan waktu
Or it's hard to get through
Atau sulit untuk melalui
Till the bird on the wire flies me back to you
Hingga burung pada kawat terbang kembali padamu
I'll just close my eyes and whisper,
Aku hanya akan menutup mata dan berbisik,
Baby blind love is true
Sayang cinta buta nyata
****
I want to lay you down in a bed of roses
Aku ingin baringkanmu di ranjang mawar
For tonight I sleep on a bed of nails
Untuk malam ini aku tidur di tempat tidur paku
I want to be just as close as the Holy Ghost is
Aku ingin menjadi sedekat Roh Kudus
And lay you down on a bed of roses
Dan baringkanmu di atas ranjang mawar
*****
The hotel bar hangover whiskey's gone dry
Wiski Bar hotel yang memabukkan mengering
The barkeeper's wig's crooked
Wig pelayan bar ini bengkok
And she's giving me the eye
Dan dia memberiku kedipan
I might have said yeah
Aku mungkin mengatakan ya
But I laughed so hard I think I died
Tapi aku tertawa begitu keras kupikir aku mati

Now as you close your eyes
Sekarang kau menutup matamu
Know I'll be thinking about you
Ketahuilah aku akan berpikir tentangmu
While my mistress she calls me
Sementara nyonyaku dia memanggilku
To stand in her spotlight again
Berdiri di sorotannya lagi
Tonight I won't be alone
Malam ini aku tidak akan sendirian
But you know that don't
Tetapi kau tahu bahwa tidak
Mean I'm not lonely I've got nothing to prove
Berarti aku tidak kesepian Aku tak punya apa-apa untuk membuktikan
For it's you that I'd die to defend
Untukmu aku akan rela mati untuk membelanya

Sampai lagu selesai Monica tetap tak bergerak, namun dua minggu kemudian, Monica bilang, bahwa dia sangat terharu saat Roy menyanyikan lagu itu...........
" Well, Monica, kurasa aku sudah cukup mengganggumu, kuharap apa yang kau dengar itu menjadi rahasia kita berdua, jujur saja aku padamu, tak selamanya hatiku kuat, terkadang aku merasa rapuh....sangat rapuh.....
Selamat sore....."
Monica masih terdiam.....
Dengan perlahan, Roy bangkit, terus berjalan kepintu......

Beberapa hari kemudian, Roy, Susan dan Andi, tak pernah mendengar kabar tentang Monica lagi, Silvia sudah ramah seperti biasa lagi...
Merekapun enggan bertanya lagi, takut Silvia terluka....
Sampai suatu hari.....

Siang itu, saat mereka berkumpul lagi, dibawah 2 batang pohon beringin yang besar dan rimbun itu, sesosok tubuh wanita cantik datang menghampiri mereka....

" Kak Monic...." Silvia menyambut dengan gembira...

Seorang gadis cantik, nampaknya seorang mahasiswi, memeluk Silvia dengan senyum riang.....
Roy, Andi dan Susan kaget, ternyata didepan mereka telah berdiri Monica dengan anggunnya...
Tak nampak lagikesedihan diwajahnya, sekarang tubuhnya lebih padat berisi, pipinya merona merah, menambah ayu wajahnya....

Monica menjabat tangan mereka satu persatu.........
" Wow, kalian sungguh luar biasa, terutama Roy......
Terima kasih telah menyadarkan aku dari rasa khilafku..." kata Monica....

" Eeeh, kami hanya berusaha sebisa kami sis...." jawab Roy dengan sedikit malu....
" Ngga Roy, kata-katamu benar, aku harus move-on...
Aku selama ini hanya memandang dari sudut diriku saja, padahal aku masih punya mamih dan adikku tersayang Silvia....
Kini aku sudah kuliah lagi, mengejar yang kemarin tertinggal..."
jawab Monica sambil menatap Roy......

" Dan lagu bed of roses itu, menyadarkan aku, bahwa masih banyak yang bisa aku kerjakan untuk dunia.......
Roy, thank you...."
Monica kemudian mendekati Roy, memeluknya dan mencium kedua belah pipinya.....
Tentu saja Roy hanya bisa bengong dan pasrah mendapat 'serangan mendadak' ini.....
Sementara itu, Andi, Susan dan Silvia  hanya bisa terpana......

" Syukurlah..." kata Andi dan Susan......

" Masa depan, memang tak bisa diprediksi...
Mari kita bersyukur atas berkat Tuhan pada hari ini...
Untuk Empat Sekawan yang berhati mulia.....!!! " kata Monica......


[bersambung]
TRUE LOVE

EPISODE 7

MONICA

Semenjak Silvia bergabung dengan Empat Sekawan, suasana jadi cerah dan ceria, meski Roy, Susan dan Andi tak bisa melupakan Agnes, namun kehadiran Silvia benar-benar membawa angin segar bagi ketiganya, tingkah Silvia yang kocak, lucu dan tak segan-segan meminta tolong pada ketiga kakak kelasnya membuat mereka jadi terasa dekat dan akrab....

Namun, siang itu saat mereka berkumpul kembali, wajah Silvia muram, tak sumringah seperti biasanya, hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi ketiga kakak kelasnya.....
" Dek, mengapa wajahmu murung?
Ada apa gerangan? " tanya Susan....
"Ach, gapapa kak Susan....." jawab Silvia

" Iya Silvia, jika ada masalah, cerita saja.." ujar Roy dan Andi hampir bersamaan.....

Silvia menarik nafas panjang, seolah-olah berat untuk bercerita.....
" Ini tentang kakakku, Monica...." jawab Silvia.....
" Tunangannya.... meninggal karena kecelakaan 6 bulan yang lalu.....
Dan kini kakak Monica jarang mau makan dan minum...
Kerjanya hanya mengurung diri dikamar.....
Mamak dan papaku kuatir...sepertinya kakak Monica ingin ....menyusul tunangannya...."
Silvia terisak.....

" Maksudmu, kakakmu tak punya semangat hidup lagi..? " tanya Roy....
Silvia mengangguk....
" Saudaramu ada berapa Silvia..? " tanya Andi.....
" Hanya aku dan kakakku..."
Ketiganya berunding...
Kemudian.....
" Well, gimana kalau sore nanti, kita main ke rumahmu Silvia..? " tanya Susan....
" Oh, boleh..." jawab Silvia....

Sore harinya, pkl 15.00 mereka telah berkumpul di rumah Silvia...
" Gimana kakakmu..? " tanya Roy....
" Biasa, mengurung diri dikamar, seharian ini belum mau makan....." jawab Silvia...
" Ohh...." gumam ketiganya...
" Boleh aku menengoknya....? " tanya Susan...
Silvia mengangguk....
Keduanya kemudian masuk kekamar Monica, Roy, dan Andi menunggu diluar...

Satu jam kemudian, Susan dan Silvia keluar kamar....
Susan hanya memberi isyarat dengan menggelengkan kepalanya......
 'Depressi berat' bisiknya.....
Roy dan Andi saling pandang....
Timbul rasa ingin tahu dalam benak Roy, seperti apa sih Monica?
Mengapa dia belum mau menerima kepergian Ferry, tunangannya?

" Boleh aku coba masuk..? " tanya Roy....
Silvia mengangguk,....
Roy membuka pintu kamar Monica, diatas spring bed, seorang gadis tidur miring menghadap dinding, berselimut, di meja tergeletak sepiring nasi beserta lauknya yang belum dsentuh....

" Hello....." Roy menyapa......
Monica diam saja....
" Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan......" ujar Roy....
" Tapi, dengan menyiksa diri sendiri, tak bisa membuat suasana menjadi lebih baik..." kata Roy lagi...

Monica berbalik, dan Roy melihat seraut wajah yang cantik, sayang wajah itu kurus dan pucat, sepertinya air matanya telah habis......
" Kamu siapa..? " tanya Monica....
" Aku Roy, kakak kelasnya Silvia......." jawab Roy....

" Kamu pernah kehilangan orang yang paling kamu sayangi..? " tanya Monica.....
" Belum pernah siii..." jawab Roy.....
" Keluar...!! " timpal Monica....
" Apa...? " tanya Roy.....
Monica telah berbalik lagi, menghadap dinding......
Roy menjadi salah tingkah......
" Kupikir kak Ferry tak menginginkan kamu seperti ini..!! " Roy nyeletuk sendiri...
" Kamu menyiksa dirimu sendiri, juga mamih dan adikmu....!!
Apa kamu ingin Silvia tidak naik kelas, karena memikirkan kakaknya yang sedih terus...?? "
Entah darimana Roy bisa berkata seperti itu, alih-alih menghibur, malah memarahi.......

Dan sebagai jawaban dari Monica, muka Roy ditimpuk bantal......
" PERGIII...!!! " teriak Monica......

Roy tersentak kaget, Monica menutupi mukanya dengan selimut....
Sejenak kemudian, Roy keuar kamar dengan perlahan......
Ketiga sobatnya memandangnya dengan kuatir......
Roy menghela nafas...." Depresi berat..." katanya.....

Mereka duduk diteras, berunding....
Ibu Silvia membawakan minuman....
" Ibu sudah bolak-balik nasehatin Monica anak-anak..." katanya.....
" Gapapa bu, sepertinya Monica butuh teman yang mengerti dirinya..." ujar Roy...
" Hyaa, teman dimana dia bisa curhat, menumpahkan beban dihatinya...! " timpal Andi...
Satu jam kemudian, mereka pamit pulang......
Monica tak juga keluar kamar........

Malamnya, Roy tak bisa tidur, bayangan wajah kurus Monica memenuhi benaknya....
Bisakah aku menolongnya? pikir Roy....
Tuhan, tolonglah dia.....!
Hanya Engkau yang bisa menolongnya.........

Dua hari kemudian Roy datang lagi menjenguk Monica, kali ini sendirian.....
Seerti biasa, Monica memunggunginya....
Roy mulai ngoceh sendirian.....

" Aku memang belum pernah kehilangan seseorang yang paling aku cintai....
Namun aku bisa merasakan jika kita ditinggal jauh darinya...
Orang yang paling aku sayang sekarang berada jauh dinegri sebrang, dan aku tak tahu kapan dia kembali.....
Dan aku sangat...sangat merindukannya...
Sama sepertimu merindukan Ferry saat ini......"
Roy ngoceh sendirian, entah apa saja yang dikatakannya....
2 jam kemudian.....

" Tapi aku mengisi hari-hariku dengan hal-hal yang positif, aku tak mau wajahku murung, sehingga teman-temaku terus kasihan padaku..
Tidak, aku tak mau begitu, Agnes juga pasti tak mau....!! "
Kemudian Roy terdiam.....
Monica tetap tak bereaksi.....
Kemudian Roy keluar.....
Suasana jadi hening....

Tiba-tiba Monica merasakan sesuatu.....yang telah lama tak dirasakannya...
Perutnya terasa lapar......!!
Perlahan dia berbalik.....
Tak ada orang, tak ada Roy....
Di meja, ada nasi beserta lauk pauknya....
Perlahan Monica turun, duduk dan mulai makan......
Pikiannya melayang, merasa aneh.....
Seseorang bicara sendiri tadi, menceritakan isi hatinya, meski Monica tak mau mendengarnya, tokh telinganya menangkap apa yang dicelotehkan pria itu.....
Dan itu membuatnya merasa aneh, geli dan ...kasihan.......!


[bersambung]

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search