Wednesday, April 15, 2015

SHE ALWAYS IN MY HEART [37]
DAY BY DAY AGAIN....
Kembali kedunia sehari-hari lagi, kuliah, kirim artikel atau cerpen kekoran atau majalah, semua berjalan normal...
Silvia Sally Sung masih kerap bersamaku, Susan Sinaga masih rukun-rukun saja dengan Andi YuGrace Widowati Pulih P masih jadi rebutanJulianto Martin ChowBoy PanselErich Iwong dan Johan Lim...
Pak Gery atau White Port masih rajin mengawal Red Rose atau BuSusanti yang cantik, dan Bu Susanti masih suka mengajakku berdiskusi tentang segala hal...
Tusuk konde emas pemberian Ratna masih tersimpan dalam tas ranselku, kadang-kadang aku memegang dan memandanginya, dan ingatan tentang Ratna kembali memenuhi pikiranku, tapi tak ada hal-hal yang aneh dengan semuanya itu.....
Ikatan persaudaraan dengan rekan2ku juga semakin kuat, kadang kami berdiskusi bersama di rumah Silvia yang besar dan asri...
Kedua ortu Silvia-pun tidak berkeberatan, bahkan yang paling menggembirakan, gank-ku membuat novel bersama-sama dan bekerja sama dengan penerbit kepunyaan ayahanda Silvia sendiri, rencananya juga mau bikin tabloid, bulettin dan majalah...
Siang itu, Bu Susanti mengajak aku berdiskusi di ruangannya..
Anton, kudengar kamu dan rekan2mu mau bikin novel, bulettin, majalah dan tabloid ya..? " tanyanya....
" Iya bu, ini juga didukung dan disponsori oleh Pak Barata, ayahanda Silvia.." jawabku....
" Ya, syukurlah, semoga saja maju dan bisa menghidupi semuanya..." kata Bu Susanti....
" Anton, kudengar kamu mau melamar Xian Li bulan Juli tahun ini yaa? " tanya Bu Susanti lagi....
Aku gelagepan....dari siapa Bu Susanti tahu?
Perasaan aku belum pernah bilang, kecuali pada Xian Li dan om Yap Sin?
Oh, tiba-tiba aku teringat...
Waktu di Bali, di Tanah Lot, saat itu Xian Li telpon, dan saat itulah aku bilang dalam bahasa Inggris, bahwa aku akan melamar Xian Li, bulan Juli tahun ini,
waktu itu kukira aku hanya sendirian, tapi baru kusadari bahwa dibelakangku ada Silvia, Martin dan Johan.....!!
Dan kabar itu cepat beredar diantara para rekanku, dan sampai ketelinga Bu Susanti juga rupanya...
Tapi bagiku tak menjadi masalah, tokh mereka juga akan tahu pada akhirnya bukan??
" Anton...! " Susanti memanggilku lagi...
" Iya bu..." jawabku...." Eh Santi...."
{ Bu Susanti pernah berpesan padaku, jika hanya ada dia dan aku saja, tidak usah memanggil Bu....}
" Hihihik..!, Kamu terlihat nervous sekali.....
It's oke kalau dia memang pilihan hatimu....
Cepat atau lambat, kita harus memilih, dan mengambil keputusan bukan..? "
" Benar Santi.." jawabku...
" Kamu pria baik Anton, dan kudoakan juga hal-hal yang terbaik untukmu..."
" Makasih Santi...."......
Aku pamit dan bergegas kekantin, Silvia pasti telah menungguku.....
Benar saja, gank-ku sudah menunggu...
Aku segera memesan gado-gado kesukaanku..
Kutanya siapa yang belum makan?
Ternyata Silvia, Grace dan Johan belum, jadi kupesankan sekalian buat mereka...
" Entar aku saja yang bayar yaa.." kataku...
" Sleepy head, bu Susanti ngorol apa saja..? " tanya Silvia....
" BIasa....masalah kita sehari-hari.." jawabku....
---------------------------------------------------------------------------------------
Sorenya, Silvia mengajak aku ke Ancol....
Kami duduk ditempat biasa, sambil memandang kearah matahari terbenam....
" Anton, kudengar.. bulan Juli......?" tanya Silvia.....
" Yah..., aku sudah berjanji...." jawabku....
" Aku ikut berbahagia, kalau itu pilihan hatimu.." kata SIlvia..
Aku merengkuh Silvia kedalam pelukanku, Silvia balas memeluk aku..
" Aku tak tahu sebenarnya yang telah terjadi..
Waktu di Shanghai...aku sudah jadian dengannya...
Dan aku sudah berjanji...
Dan janji adalah hutang....
Ia akan terus mengejarmu, sampai kau memenuhi jani itu...." ujarku..
" Yahh, aku tahu...." kata Silvia....
Aku tahu, Silvia berusaha sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tumpah..
" JIka kamu merasa bahagia, akupun akan berbahagia....
Kebahagiaanmu, adalah kebahagiaanku juga...." Silvia berkata perlahan...
" BIarkan aku memelukmu sepuasku Anton, selagi bisa.." ujarnya..
Aku mendekap erat tubuh Silvia...Silvia juga makin erat memeluk diriku...
Akhirnya bendungan air mata itu jebol juga...
Silvia terisak-isak didadaku...
Oh My God, apa yang telah kulakukan..?
Mengapa selalu ada hati yang terluka, disaat orang-orang seharusnya merasa bahagia..?
Aku jadi kembali teringat ramalan Mama Linda Lie....
Mungkin dia benar, aku akan tewas karena kecelakaan...
Semua orang akan menangisi aku, termasuk Ratna...
Lantas, apa lagi yang tersisa..??
[to be continued]

No comments:

Post a Comment

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search