SHE ALWAYS IN MY HEART [35]
BYE BALI.........!!
Sebentar lagi pesawat mau take-off, kami sudah berkumpul di bandara Ngurah Rai Denpasar, sepanjang perjalanan dari hotel tadi, aku banyak berdiam diri, meski sebenarnya aku tak begitu percaya pada ramalan Mama Linda Lie, aku sempat heran juga, mengapa beliau bisa tahu mama-papaku sudah tiada..??
Dan saat bertatapan dengannya, kurasakan pandangan matanya sangat tajam, seolah-olah bisa menembus jantungku, dan mengetahui semua isi hatiku..
Dan saat bertatapan dengannya, kurasakan pandangan matanya sangat tajam, seolah-olah bisa menembus jantungku, dan mengetahui semua isi hatiku..
Rupanya Silvia Sally Sung, Julianto Martin Chow, Boy Pansel, Erich Iwong,Johan Lim, Grace Widowati Pulih P, Susan Sinaga dan Andi Yu mengerti dengan kondisiku, mereka juga tak banyak bicara, hanya Bu Susanti dan Pak Gery yang terlihat bingung melihatku...
" Sleepy head.....
Semenjak keluar dari tempat Mama Linda, mukamu sediih terus...
Mengapa..?
Apa Mama LInda mengatakan sesuatu yang buruk tentangmu..?? " tanya Silvia..
Semenjak keluar dari tempat Mama Linda, mukamu sediih terus...
Mengapa..?
Apa Mama LInda mengatakan sesuatu yang buruk tentangmu..?? " tanya Silvia..
Aku menggeleng...
" Ah, ngga kok, aku hanya teringat almarhum papa dan mama..." kataku....
" Ah, ngga kok, aku hanya teringat almarhum papa dan mama..." kataku....
Silvia menggenggam tanganku dengan erat...
" Sleepy head, jangan kuatir....
Aku akan selalu ada untukmu....
Aku bersumpah....! " katanya...
" Sleepy head, jangan kuatir....
Aku akan selalu ada untukmu....
Aku bersumpah....! " katanya...
Aku menatap mata Silvia, Silvia juga menatapku dengan sungguh-sungguh...
Seketika hatiku berdesir...
Ah, Silvia.....!
Seandainya tak ada Xian Li, aku akan bisa mencintaimu dengan sepenuh hati...pikirku....
Tapi, mungkin jika aku jadi suami SIlvia, itu akan terlalu sempurna untukku..!
Seketika hatiku berdesir...
Ah, Silvia.....!
Seandainya tak ada Xian Li, aku akan bisa mencintaimu dengan sepenuh hati...pikirku....
Tapi, mungkin jika aku jadi suami SIlvia, itu akan terlalu sempurna untukku..!
Selain itu, mesti Xian Li akan patah hati, sama saja dengan aku memberi harapan palsu padanya....
Dan aku tak akan sanggup hidup bahagia, sementara ada hati yang terluka karena diriku...
Dan aku tak akan sanggup hidup bahagia, sementara ada hati yang terluka karena diriku...
Tidak, aku bukan tipe pria begitu....!
Aku harus adil..! Itulah yang diajarkan oleh mama dan papaku, dan agamaku...
Aku tersenyum pada SIlvia......
" Oh ya, makasih Silvia....
Entah bagaimana aku harus berterima kasih padamu...
Tanpa dirimu..aku hanya seperti orang yang buta...
Ehh, tadi aku hanya heran saja, kok Mama Linda bisa tahu kalau papa mamaku sudah tiada.." kataku....
Entah bagaimana aku harus berterima kasih padamu...
Tanpa dirimu..aku hanya seperti orang yang buta...
Ehh, tadi aku hanya heran saja, kok Mama Linda bisa tahu kalau papa mamaku sudah tiada.." kataku....
" Hyaa, tadi Mama Linda juga bilang padaku, bahwa aku...
Bahwa kita..akan bersama terus, selamanya.." kata Silvia sambil tertunduk malu.
Bahwa kita..akan bersama terus, selamanya.." kata Silvia sambil tertunduk malu.
" Oh yaa..? " tanyaku...
" Kamu percaya..Silvia..? " tanyaku...
" Kamu percaya..Silvia..? " tanyaku...
Silvia mengangkat wajahnya, matanya menatapku dengan lembut..
" Yaa, aku percaya....
Aku akan berusaha terus bersamamu...
Aku akan melindungimu sleepy head...!
Selama aku bisa..!! " katanya dengan serius...
" Yaa, aku percaya....
Aku akan berusaha terus bersamamu...
Aku akan melindungimu sleepy head...!
Selama aku bisa..!! " katanya dengan serius...
" Lhoo, bukankah yang cowok melindungi yang cewek..? " godaku.....
Muka Silvia jadi merona merah, tahu aku menggodanya..
" Engga tahu ah...
Jangan melihatku seperti itu, Anton...!! "
Silvia menutupi wajahnya dengan tas tangannya...
Aku makin senang menggodanya..
Kuturunkan tas itu, tanganku memegang tangannya..
Silvia akhirnya pasrah wajah merahnya kutatap..bibirnya tersenyum....
" Engga tahu ah...
Jangan melihatku seperti itu, Anton...!! "
Silvia menutupi wajahnya dengan tas tangannya...
Aku makin senang menggodanya..
Kuturunkan tas itu, tanganku memegang tangannya..
Silvia akhirnya pasrah wajah merahnya kutatap..bibirnya tersenyum....
" Hey...guys.!!. Anton sudah ceria kembali niih..!! " kata Martin....
Seketika gank-ku kembali riuh.....
" HIyaa Ton, kalau sedih, jangan lama2 yaa..!!
Entar kitenye bisa nangis semua..!!
Benerr ngga Grace....?? " kata Eric...
Entar kitenye bisa nangis semua..!!
Benerr ngga Grace....?? " kata Eric...
" Benerr...!!! Betulll !!! " kata Grace......
" Ohh, Anton tadi lagi sediih ya..??
Pantesan diam saja tadi..
Kenapa Ton..??
Cerita sama eyke dong...!! " White Port mendadak bergaya ala bencong....
Pantesan diam saja tadi..
Kenapa Ton..??
Cerita sama eyke dong...!! " White Port mendadak bergaya ala bencong....
GRRRR....!!! gank-ku pada ngakak.....
" Ahh, Pak Gery kepooooh...!!" kata Bu Susanti......
GRRRR !!! lagi......
Dalam hati aku terharu campur senang, ternyata para dosen juga bisa bebas bercanda dengan mahasiswanya yaaa...??
Kuedarkan pandanganku berkeliling.....
Kulihat semua wajah telah ceria kembali....!!!
Aku tersenyum...
SIlvia masih erat menggenggam tanganku....
Tak lama kemudian, Attention berbunyi...:
" Perhatian..!! Perhatian..!!
Semua.penumpang jurusan Jakarta, harap menaiki pesawat..!!
Sebentar lagi, pesawat akan berangkat....!! "
Kami segera berjalan, dan menaiki pesawat kami......
Saat pesawat mulai take-off, kulihat melalui jendela, bandara yang mulai terlihat mengecil...
Selamat tinggal Bali nan indah.....!
Selamat tinggal GWK, Trunyan, Ubud, Kuta, Kintamani, Pura Luhur Uluwatu..
Dan, selamat tinggal ......Ratna....!!
[to be continued]
No comments:
Post a Comment