Sinar Perak Dari Selatan

SHE ALWAYS IN MY HEART[2]...

THE WANDERFUL CITY

" Si-lah-kan di-mi-num ke-ke " Xian Li berkata dalam bahasa Indonesia patah-patah, aku tersentak, ternyata Sian Li bisa bahasa Indonesia, meski tidak sempurna..aku tersenyum dan mengngguk..
"Pernah ke Indonesia Sian Li..?? " tanyaku...
" Du-lu..per-nah..pertuka-ran mah-siswa-sis-wi.." jelasnya....
Pantas..pikirku.....
Kim Hwa bermain bersama Memey disamping rumah dan aku ngobrol dengan Sian Li dengan asyik, kunikmati kecantikan parasnya, kubikin cerita2 lucu, dan kala kulihat matanya berbinar dengan ceria, aku makin bersemangat....
Tak lama kemudian, kedua ortu Sian Li pulang, Kim Hwa memperkenalkan aku padanya, kedua orang tua Sian Li sangat ramah, mereka ikut ngobrol, tapi kemudian masuk kedalam....
Sian Li bertanya, apakah aku sudah melihat kota air di Shanghai??
Belum jawabku... "Maukah kamu mengantar aku? ", tanyaku dalam bahasa campuran Mandarin dan bahasa Tarzan, "Mau.".jawab Sian Li sambil tertawa..
Kemudian, aku dan Kim Hwa pamit pulang......
Didalam taxi, Kim Hwa mencuri pandang padaku yang sedang tersenyum-senyum sendiri....
" Ihh keke senyum sendiri..." godanya....
" Keke naksir Sian Li yaa?? " tanyanya lagi...
" Naksirr..?? " tanyaku.." Iyalah, dia cantik.. pintar....
Semua yang diinginkan pria, ada padanya...." jawabku....
" Iyaa.. benar.." kata Kim Hwa...
Aku jadi melamun......
Esok paginya, Sian Li telpon, jadi ngga lihat kota air ?
" Jadi .." kataku...
"Oke, tunggu saja disitu ya-acht, ntar ku-jemput..."
"Oke.." jawabku....
Satu jam kemudian Sia Li datang, Kim Hwa ga ikut karena ada tugas dari kampusnya, tertegun aku melihat kecantikan Sian Li, wajahnya hanya berbalut make-up tipis, namun cahayanya menyemarakkan sekelilingnya.
Kupakai setelan santai, kaos dan sweater, Sian Li memakai busana khas Shanghai, semacam long dress dengan belahan dikiri-kanan pahanya, hatiku bergetar karenanya....
Kami segera naik taxi bersama...
Kunikmati perjalanan dengan riang dan terenyuh, membayangkan nenek moyangku yang dulu juga hidup disini....
Satu jam kemudian kami telah sampai....
Kota diatas air, demikian julukannya, bangunan2 berjejer diatas sungai yang luas, beberapa perahu hilir mudik, Sian Li mengajak aku menaiki salah satu perahu wisata, banyak pula para turis dari berbagai negara, menikmati wisata kota air disini, beberapa anak2 berkulit kuning yang berjejer, berdiri melambakan tangannya dengan riang, kubalas dengan lambaian dan teriakn yang sama.. " Ni hau ma..?? " teriakku yang disambut tawa mereka...
Sejenak aku minta berlabuh sebentar, kugendong anak2 yang masih balita, dan kuberi mereka permen dan roti yang kami bawa, Sian Li juga rupanya pecinta anak2, kami berfoto bersama, bagaikan sepasang kekasih, kurangkul dirinya dan groovy bersama anak2 itu...
Sian Li tersenyum gembira, nampak sekali ia bahagia, kelak dikemudian hari, ketika Kim Hwa melihat foto kami, dia berkata, baru kali ini dia melihat Sian Li sangat berbahagia....
Setelah lelah dengan wisata air, kami makan siang di rumah makan "Naga" diatas air, kucoba menu capcay n fuyonghay istimewa disitu, wah, rasanya beda memang, makan masakan China di Shanghai sungguh tak terlupakan, apalagi ditemani gadis secantik Sian Li...
Seorang tukang foto keliling menawarkan untuk difoto berdua, aku dan Sian Li tak menolak, biarlah tukang foto itu mendapat rezekinya pikirku..
Oh My God, kadang masih kupandangi foto itu sampai sekarang, nampak sekali sepasang muda-mudi yang berbahagia tersirat dengan jelas, dengan latar belakang ruangan rumah makan dan kota air khas Shanghai....
Setelah itu, kami meninggalkan kota air, berjalan-jalan di taman kota Shanghai, taman tempat pasangan muda-mudi memadu cinta...
Aku dan Sian Li duduk dibangku taman yang teduh, suasana alam cerah dan ceria, ah aku lupa ngobrol apa saja saat itu, kemudian kami duduk ditepi kolam besar yang banyak ikannya...
Sore telah tiba, kamipun segera pulang.....
Aku mengantar Sian Li pulang dahulu, sesudah itu, barulah aku pulang kerumah Kim Hwa......