Sunday, March 8, 2015


PUISI YANG BERCERITA
MAMUNA, SILUMAN RAWA HITAM
Petir menggelegar, dan hujan turun dengan deras..
saat kudaku berlari congklang, menembus badai...
dihadapanku kini, terbentang sebuah rawa yang luas..
mereka menyebutnya Rawa Hitam....
Mitos menyebutkan, bahwa ada siluman rawa
Mamuna namanya, pembunuh para pria...
Hujan telah reda, dan hari telah larut...
jadi aku berkemah disitu...
malam gelap tak berbintang, sunyi...
kubuat api unggun, dan secangkir teh....
dan aku melamun....
Ribuan kenangan masa lalu..
melintas bagai desir angin...
meninggalkan luka dan duka...
andaikan waktu bisa terulang...
Lamunanku tersentak....
kala seorang wanita cantik...
menggigil kedinginan, meminta tuk bergabung..
giginya gemeletuk, jarinya bergetar...
kuberikan teh panasku..dia berterima kasih...
Dia menatap tajam mataku..
dan dia tahu...
ada luka yang masih menganga..
dan ada duka yang masih basah...
dia menuang segelas anggur merah...
"Minumlah" bisiknya lembut....
"Agar lukamu sembuh, dan dukamu mengering.."
Kutatap tajam matanya...
dan aku melihat diriku dalam dirinya..
ada luka yang masih basah...
dan ada duka yang abadi....
jadi aku meneguknya...
Tiba2 saja, semua penglihatanku berubah...
malam yang gelap, berubah penuh warna
desir angin bagai simfoni yang harmoni
wanita itu mendekat, bibirnya merah merekah..
"Siapa namamu..?" tanyaku...
"Mamuna.." desahnya......
Serasa aku pernah mendengarnya..
tapi lupa, entah dimana...
Mamuna mendekat, nafasnya hangat, membelai pipiku..
matanya sayu, memancarkan kerinduan yang mendalam..
kupeluk tubuhnya, kubayangkan dialah cintaku...
"Peluklah aku, jangan kau lepaskan" bisiknya...
kulihat matahari, bulan dan bintang....
menyatu dalam nafasnya...
dan kilauan cahaya berlian....
terpancar dari matanya...
Pikiranku jauh mengembara...
aku bagai musafir yang kehausan...
dan Mamuna memberi air yang jernih..
jadi kereguk air itu..
hingga dahagaku hilang sudah....
Fajar telah menyingsing...
tubuhku luluh lantak...
kulihat sekeliling..tak ada Mamuna....
Orang2 merubung diriku...
mereka heran, aku masih hidup..
biasanya tak ada yang tersisa..
jika seorang pria, bermalam disitu...
Aku termenung, sambil memandang Rawa Hitam..
sayup2 kudengar bisikan...Mamuna...
" Pergilah kasih, lanjutkan perjalananmu..
disinilah aku tinggal.....
aku tak akan membunuh lagi...
yang selama ini kucari, telah aku dapatkan....
jika suatu hari ada anak muda yang mencari engkau..
dan membawa pesan dariku...
kau akan tahu siapa dia...
dan kan teringat malam kita bersama....
disini...."
'Mamuna'...aku berbisik...
Matahari telah tinggi...
kukemasi barangku, perjalanan masih panjang..
hari ini, pedangku tak terhunus...
dan aku mulai beranjak, kudaku telah siap...
kita kadang tak tahu kapan berhenti berjalan....
hanya Tuhan yang tahu...
Anda setuju bukan...??

No comments:

Post a Comment

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search