Tuesday, March 10, 2015




THE EXECUTOR [1]

HELL OF TANJUNG PRIUK

JAKARTA 2215

Abad Millenium telah berjalan, dunia berubah, zaman berubah, pahlawan2 telah menjadi legenda, tak ada lagi kejahatan yang rapi dan terorganisir, sekarang KTP tak dibutuhkan lagi, begitu bayi lahir, dokter kandungan segera memasang microchip pada tubuh bayi, berisi data2 akurat tentang bayi, struktur DNA, golongan darah, nama ayah, ibu, kelluarga dll, setiap orang dewasa, diberi hp secara cuma2 oleh pemerintah, bukan hp biasa, tapi hp berisi peralatan canggih, dan ada GPS yang telah disempurnakan, jadi pihak kepolisian bisa memonitor setiap penduduk per individu, selain CCTV yang ditempatkan diberbagai pelosok kota...
Tindak kejahatan menurun drastis, setelah setiap penduduk dilengkapi micro chip dan hp karena setiap aksi selalu terdeteksi oleh kepolisian, penataan kota sudah bagus luar biasa, tak ada lagi bangunan kumuh, sungai2 berair jernih, dan pepohonan yang rimbun menghiasi setiap sudut kota, Jakarta berubah total, telah menjadi mega-millenium yang sehat...

Namun, para gembong narkoba, penyelundup dan pelaku tindak kriminal lainnya mengasah otak untuk menghadapi kecanggihan abad ini, maka dibuatlah microchip2 tiruan, hp dari pemerintah , di remake kembali sehingga menjadi produk aspal, asli tapi palsu, sehingga pelaku kejahatan malah semakin sulit dilacak.....

Narkoba, yang telah memakan jutaan jiwa, kembali menggeliat, penyelundupan semakin canggih, karena barang haram itu bisa dikamuflasekan menjadi berbagai macam produk, sehingga lolos dari pabean dan alat deteksi, jika dahulu narkoba diselundupkan dalam perut boneka atau keramik, kini narkoba itu berubah wujud menjadi boneka atau keramik porselein, sehingga selalu lolos pemeriksaan di bandara dan pelabuhan, baru bila telah sampai pada si pembeli/ bandar, boneka2 itu berubah kembali ke wujud aslinya, narkoba.

Malam ini cuaca cerah di kota Jakarta, dipelabuhan Tanjung Priuk, baru saja merapat kapal tongkang raksasa yang membawa ribuan keramik dan boneka mainan dari Tiongkok, China Daratan, barang2 itu sudah diperiksa pabean dan aparat terkait, dan dianggap syah/legal, dan malam ini akan dibongkar oleh awak kapal dan beberapa orang..

Tapi pihak BIN [Badan Intelijen Nasional] yang dipimpin oleh Steven Wong​, justru mendapat info adanya narkoba kelas1 pada tongkang itu, dan jumlahnya mencapai ratusan trilyun rupiah..!!!
Maka Steven mengutus beberapa orang anak buahnya untuk menyelidiki hal itu, penyelidikan dipimpin oleh kasataf mantan kolonel kelas 1 Heriwidodo Budisetiawan​, seorang pria tampan dan berhati jujur...
Team beranggotakan 20 orang dan mereka akan menyamar sebagai porter/kuli bongkar muat barang pada malam itu.

Pukul 21.00 bongkar muat berlangsung lancar, tak ada hal2 yang mencurigakan, team 20 telah berhasil menyusup dan ikut bongkar muat dari tongkang barang dipindah kedalam kotak2 pendingin /compartemen raksasa yang bsa muat ribuan keramik dan boneka....

Heri berfikir, jika hanya keramik dan boneka mainan, mengapa harus dimasukkan kedalam kompartemen berpendingin..??
Kecuali jika barang itu rusak bila kena suhu panas, atau mencair seperti coklat?? maka dengan seksama, Heri segera memeriksa sebuah keramik berbentuk guci yang indah..
Heri memegang keramik itu, terasa licin dan mengkilap bagai keramik biasa, iseng2 dia menyalakan korek gasnya dan memanasi pinggiran guci, apa yang terjadi berikutnya membuat Heri terbelalak, guci itu mencair, ternyata keramik itu hanya lilin yang keras dan mengkilap, namun namanya sekeras-kerasnya lilin, kena panas tetap mencair..

Heri mencium cairan guci itu, segera tercium aroma yang khas dari ........morphin...!!
Heri tercekat namun belum lagi hilang rasa kagetnya, sebuah suara mampir ditelinganya:

" Jangan bergerak..!! Angkat tanganmu, dan tempelkan di kepala..!!" entah dari mana datangnya, seorang pria berbadan tinggi besar menodongkan senjata semi otomatis padanya..Dia menggeledah tubuhnya, mengambil semua senjata dan peralatannya...

" Ayoo jalan..!!" pria itu menyuruhnya berjalan, mereka masuk ke sebuah komparteman yang baru terisi setengahnya, disitu nampak gembong / ketua sudah menunggu, yang mengherankan Heri, semua team '20' telah ditawan semua, mereka terikat dan berdiri berjejer...
Heri didorong untuk bergabung bersama teamnya...

Sang Ketua bicara " Kalian mau menyergap saya, berapa jumlah kalian?? hanya 20 orang..,kami ada 500 lebih di tongkang ini..."
Seketika pucatlah semua wajah team '20' termasuk Heri....
Mereka bagai terpidana yang menunggu eksekusi, dibelakang mereka tembok besi, didepan mereka ratusan orang berwajah beringas, dan masing2 memegang senjata otomatis....

Sang Ketua memberi isyarat dengan jempol menunjuk kebawah, serentak puluhan orang dibagian depan memberondong 20 orang itu dengan senjata otomatis...
" DREDEDEDEDED....!!!...DREDEDEDEDED...!!!! "

Dalam sekejap mata, 2o orang anggota BIN itu, tewas dengan mengenaskan, termasuk Heri

Steven Wong heran, sudah 2 jam tak ada satupun Team 20 yang melapor, tidak juga sang ketua team, Heri, instingnya mengatakan ada yang tidak beres, gps nya melacak sinyal yang lemah di salah satu tempat di pelabuhan Tanjung Priuk..
Steven segera mengajak Kepolisian setempat untu meninjau kesana...
Satu jam kemudian Steven Wong dan teman2nya menemukan mayat Team 20 dalam kompartemen yang kosong, tak ada yang hidup satu orangpun.....


[to be continued}

No comments:

Post a Comment

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search