Sunday, March 29, 2015


Acara besok pagi adalah jalan2 ke museum, taman kota [People's Park] dan Shanghai Aquarium.
Silvia menddak berubah sikapnya, menjauhi aku, tapi aku biasa saja, aku memaklumi perasaannya, kuharap Akai bisa mengambil hatinya, malah aku merasa bebas, bisa berduaan dengan Sian Li tanpa rasa sungkan lagi, rupanya Silvia juga bisa menerima kahadiran Akai, kulihat kerap mereka berduaan.
Memasuki museum Shanghai, serasa memasuki peradaban Tiongkok kuno, ribuan guci dan porselein China yang terkenal dari zaman dinasti Tang, Ming dan Qing, tampak berjejeran menghiasi ruangan dalam museum, juga berbagai patung dan kaligrafi , serta mata uang tail/perak zaman dulu tersimpan rapi dalam auditorium2 berkaca tebal, sengaja aku pura2 bertanya ini dan itu pada Sian Li, agar dia tetap disampingku, Sian Li dengan sabar meladeni aku yang mendadak cerewet...hehehe...
[ Kelak dia mengenang masa2 indah ini samil tersenyum, dikala letih ..]
Kulihat juga Silvia asyik berbincang dengan Akai, hatiku jadi lega...
Menjelang siang, kami makan di pusat kota Shanghai, masakan bersifat internasional, dan ada yang tidak mengandung babi, kuatur nafsu makanku dan hanya menyantap sayuran saja, demikian juga engan Sian Li.

Setelah itu, barulah kami bersantai di taman kota, sungguh suasananya segar, banyak pepohonan rindang, dan bebas dari polusi, anganku melayang, kapan Jakarta punya taman kota seperti ini..?? 
Kemudian, kami mengunjungi Shanghai Aquarium [mirip Sea World nya Ancol], bagus sekali menyaksikan aneka ikan laut dalam bingkai kaca yang tebal...
Menjelang sore, kami menonton air mancur "ajaib" yang bisa menimbulkan seperti gejala alam aurora, beberap teman mengabadikan foto bersama...

Larut malam, setelah makan malam, kamipun pulang ke mess dengan perasaan senang campur letih... 
Besok pagi acara libur sehari, buat persiapan kami membuat klipping...

----------------------------

Jam 09.00 pagi, kamarku diketuk orang, ternyata Sian Li..
" Morning.." katanya riang...
"Morning too honey.." kataku..
Teman sekamarku, Martin, sudah pergi bersama temannya, jadi aku sendirian di kamar, kutarik Sian Li masuk kedalam, dan aku menciumnya dengan hangat...
Sian Li gelagapan..." Keke.." katanya..tapi dia membiarkan aku menciuminya...
" Kangen...moymoy..." bisikku..
"Ihh...keke nakal...mandi dulu sana...nih, Lili bawa sarapan..!!" Sian Li mendorongku...
Aku tertawa dan bergegas ke kamar mandi.....
Selesai mandi, aku tercengang, Sian Li membereskan kamarku sampai rapih semua, padahal tahu sendiri, kamar bujangan biasanya berantakan, kaya kapal pecah, hehehe....
Kemudian kami sarapan bersama, pintu kubiarkan terbuka, habis, takut ada yang salah sangka seeh..
Berkali-kali aku mencuri pandang pada bidadari disampingku sambil tersenyum..
Sian Li hanya menunduk saja...

Selesai sarapan, Silvia dan Akai datang, kulihat pandangan Silvia selalu menghindar dari tatapan mataku, aku membiarkannya saja...
Mereka mengajak jalan2 kembali kataman kota, aku menolak dengan alasan mau membuat klipping dengan dibantu Sian Li, akhirnya Akai pergi berdua dengan Silvia...
Aku mulai membuat klippingku, dari awal perjalanan, sampai kuliah dan perkenalan dua buaya, ada beberapa hal yang kutanyakan, dan Sia LI amat membantu...
AKu teringat masa SMA dulu, waktu aku buat klipping waktu study tour ke Jogja, adik kelasku sangt terkesan dengn klipping yang kubuat....

Siangnya, setelah capek buat klipping, aku dan Sian Li jalan2 ke rumah Kim Hwa, sepupu Sian Li.
Oom San Yu sekeluarga menyambutku dengan ramah, juga Kim Hwa, mereka sudah tahu aku pacaran sama Sian Li, dan mereka merasa gembira...
Aku jadi terkenang saat pertama kali kesini....
Oom dan Tante San Yu berbisik-bisik, terus Kim Hwa berbisik pada Sian Li, seketika wajah Sian Li memerah..aku jadi melongo...
Barulah Kim Hwa memberitahu, kapan aku dan Sian Li akan menikah ?? Oom dan Tante San Yu tanya..
Seketika mukaku ikut menjadi merah, kukuatkan pikiranku dan kukatakan, setelah kami lulus tahun depan..

Tk disangka, Oom dan Tante San Yu bersorak dan bertepuk tangan, Kim Hwa jadi ikut2an, membuatku merasa jengah, tapi melihat kegembiraan mereka, aku jadi terharu, tanpa terasa, aku merangkul Sian Li, sambil menatap matanya...
Sin Li balas menatap mataku, dia tersenyum menenangkan hatiku....
Kim Hwa mendekat dan memeluk kami berdua.....
Kutatap lagi mata Sian Li, dan kulihat samudra cinta  yang sangat menyejukkan,..
Kini aku tahu, tak ada lagi yang bisa memisahkan kami.... 




[to be continued]   

No comments:

Post a Comment

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search