Monday, June 6, 2016

TRUE LOVE

EPISODE 7

MONICA

Semenjak Silvia bergabung dengan Empat Sekawan, suasana jadi cerah dan ceria, meski Roy, Susan dan Andi tak bisa melupakan Agnes, namun kehadiran Silvia benar-benar membawa angin segar bagi ketiganya, tingkah Silvia yang kocak, lucu dan tak segan-segan meminta tolong pada ketiga kakak kelasnya membuat mereka jadi terasa dekat dan akrab....

Namun, siang itu saat mereka berkumpul kembali, wajah Silvia muram, tak sumringah seperti biasanya, hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi ketiga kakak kelasnya.....
" Dek, mengapa wajahmu murung?
Ada apa gerangan? " tanya Susan....
"Ach, gapapa kak Susan....." jawab Silvia

" Iya Silvia, jika ada masalah, cerita saja.." ujar Roy dan Andi hampir bersamaan.....

Silvia menarik nafas panjang, seolah-olah berat untuk bercerita.....
" Ini tentang kakakku, Monica...." jawab Silvia.....
" Tunangannya.... meninggal karena kecelakaan 6 bulan yang lalu.....
Dan kini kakak Monica jarang mau makan dan minum...
Kerjanya hanya mengurung diri dikamar.....
Mamak dan papaku kuatir...sepertinya kakak Monica ingin ....menyusul tunangannya...."
Silvia terisak.....

" Maksudmu, kakakmu tak punya semangat hidup lagi..? " tanya Roy....
Silvia mengangguk....
" Saudaramu ada berapa Silvia..? " tanya Andi.....
" Hanya aku dan kakakku..."
Ketiganya berunding...
Kemudian.....
" Well, gimana kalau sore nanti, kita main ke rumahmu Silvia..? " tanya Susan....
" Oh, boleh..." jawab Silvia....

Sore harinya, pkl 15.00 mereka telah berkumpul di rumah Silvia...
" Gimana kakakmu..? " tanya Roy....
" Biasa, mengurung diri dikamar, seharian ini belum mau makan....." jawab Silvia...
" Ohh...." gumam ketiganya...
" Boleh aku menengoknya....? " tanya Susan...
Silvia mengangguk....
Keduanya kemudian masuk kekamar Monica, Roy, dan Andi menunggu diluar...

Satu jam kemudian, Susan dan Silvia keluar kamar....
Susan hanya memberi isyarat dengan menggelengkan kepalanya......
 'Depressi berat' bisiknya.....
Roy dan Andi saling pandang....
Timbul rasa ingin tahu dalam benak Roy, seperti apa sih Monica?
Mengapa dia belum mau menerima kepergian Ferry, tunangannya?

" Boleh aku coba masuk..? " tanya Roy....
Silvia mengangguk,....
Roy membuka pintu kamar Monica, diatas spring bed, seorang gadis tidur miring menghadap dinding, berselimut, di meja tergeletak sepiring nasi beserta lauknya yang belum dsentuh....

" Hello....." Roy menyapa......
Monica diam saja....
" Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan......" ujar Roy....
" Tapi, dengan menyiksa diri sendiri, tak bisa membuat suasana menjadi lebih baik..." kata Roy lagi...

Monica berbalik, dan Roy melihat seraut wajah yang cantik, sayang wajah itu kurus dan pucat, sepertinya air matanya telah habis......
" Kamu siapa..? " tanya Monica....
" Aku Roy, kakak kelasnya Silvia......." jawab Roy....

" Kamu pernah kehilangan orang yang paling kamu sayangi..? " tanya Monica.....
" Belum pernah siii..." jawab Roy.....
" Keluar...!! " timpal Monica....
" Apa...? " tanya Roy.....
Monica telah berbalik lagi, menghadap dinding......
Roy menjadi salah tingkah......
" Kupikir kak Ferry tak menginginkan kamu seperti ini..!! " Roy nyeletuk sendiri...
" Kamu menyiksa dirimu sendiri, juga mamih dan adikmu....!!
Apa kamu ingin Silvia tidak naik kelas, karena memikirkan kakaknya yang sedih terus...?? "
Entah darimana Roy bisa berkata seperti itu, alih-alih menghibur, malah memarahi.......

Dan sebagai jawaban dari Monica, muka Roy ditimpuk bantal......
" PERGIII...!!! " teriak Monica......

Roy tersentak kaget, Monica menutupi mukanya dengan selimut....
Sejenak kemudian, Roy keuar kamar dengan perlahan......
Ketiga sobatnya memandangnya dengan kuatir......
Roy menghela nafas...." Depresi berat..." katanya.....

Mereka duduk diteras, berunding....
Ibu Silvia membawakan minuman....
" Ibu sudah bolak-balik nasehatin Monica anak-anak..." katanya.....
" Gapapa bu, sepertinya Monica butuh teman yang mengerti dirinya..." ujar Roy...
" Hyaa, teman dimana dia bisa curhat, menumpahkan beban dihatinya...! " timpal Andi...
Satu jam kemudian, mereka pamit pulang......
Monica tak juga keluar kamar........

Malamnya, Roy tak bisa tidur, bayangan wajah kurus Monica memenuhi benaknya....
Bisakah aku menolongnya? pikir Roy....
Tuhan, tolonglah dia.....!
Hanya Engkau yang bisa menolongnya.........

Dua hari kemudian Roy datang lagi menjenguk Monica, kali ini sendirian.....
Seerti biasa, Monica memunggunginya....
Roy mulai ngoceh sendirian.....

" Aku memang belum pernah kehilangan seseorang yang paling aku cintai....
Namun aku bisa merasakan jika kita ditinggal jauh darinya...
Orang yang paling aku sayang sekarang berada jauh dinegri sebrang, dan aku tak tahu kapan dia kembali.....
Dan aku sangat...sangat merindukannya...
Sama sepertimu merindukan Ferry saat ini......"
Roy ngoceh sendirian, entah apa saja yang dikatakannya....
2 jam kemudian.....

" Tapi aku mengisi hari-hariku dengan hal-hal yang positif, aku tak mau wajahku murung, sehingga teman-temaku terus kasihan padaku..
Tidak, aku tak mau begitu, Agnes juga pasti tak mau....!! "
Kemudian Roy terdiam.....
Monica tetap tak bereaksi.....
Kemudian Roy keluar.....
Suasana jadi hening....

Tiba-tiba Monica merasakan sesuatu.....yang telah lama tak dirasakannya...
Perutnya terasa lapar......!!
Perlahan dia berbalik.....
Tak ada orang, tak ada Roy....
Di meja, ada nasi beserta lauk pauknya....
Perlahan Monica turun, duduk dan mulai makan......
Pikiannya melayang, merasa aneh.....
Seseorang bicara sendiri tadi, menceritakan isi hatinya, meski Monica tak mau mendengarnya, tokh telinganya menangkap apa yang dicelotehkan pria itu.....
Dan itu membuatnya merasa aneh, geli dan ...kasihan.......!


[bersambung]

No comments:

Post a Comment

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search