Monday, December 25, 2017


 THE LAST CHRISTMAS [2]

Ruth sedang bingung dengan peristiwa yang dialaminya, berita jatuhnya pesawat yang ditumpangi oleh Ryan membuatnya tak bisa tenang..
2 hari kemudian, sebuah paket kecil datang ke alamat rumahnya, dikirim oleh Ryan Jagasrana, dari Timika, Papua....
Ruth membuka paketnya, sebuah kotak biru kecil, ketika dibukanya, ada sepasang cincin yang berkilauan, ada ornamen salib berwarna kuning didepannya, itu persis dengan cincin yang diberikan oleh Ryan kepadanya...
Hanya ada tulisan singkat disitu, dalam secarik kertas :
"Buat Ruth, kekasihku yang baik...."

Malam itu Ruth tak bisa tidur, perasaannya jelas kacau, sementara berita di TV masih berusaha mengevakuasi para korban....
Ruth duduk melamun di kamarnya....

'Ruth....' tiba-tiba ada yang memanggilnya dengan suara lirih...
Suara yang sangat dikenalnya.....suara Ryan....!!

"Ruth, aku tahu kau sedang bingung....." kembali suara Ryan terdengar...
"Ryan, dimana kau..?" tanya Ruth....

'Aku disampingmu Ruth....' jawab Ryan...

"Tapi...aku tak melihatmu disini..." kata Ruth....

'Aku mau pamit Ruth...Bapa telah menungguku...
Sebenarnya, pesawat yang aku tumpangi, jatuh karena dihempas cuaca buruk, saat itulah aku berdoa pada Bapa agar bisa merayakan natal yang terakhir bersamamu..
Karena aku sangat mencintaimu....' suara Ryan terdengar jauh, namun terdengar jelas oleh telinga Ruth...

'Dan Tuhan mengabulkan doaku...
Benar, akulah yang datang malam itu, aku ingin merayakan kelahiran Yesus bersamamu...
Jngan sedih karena kepergianku Ruth, karena aku sudah bersama Bapa sekarang....
Teruslah hidup demi aku dan demi orang-orang yang mengasihimu
Bersaksilah demi namaNya, bawalah kabar keselamatan bagi semua manusia, agar pengorbananNya di kayu salib tidak sia-sia....' suara Ryan semakin menjauh..

Ruth menangis tersedu-sedu, berbagai perasaan berkecamuk dalam dadanya....
Sesih, kehilangan..namun bahagia mengetahui Ryan telah disambut dengan suka cita oleh Tuhan.....

'Tuhan Yesus, kuatkan hatiku...' bisiknya dalam derai air mata.......

Esoknya, Ruth pergi ke gereja, seorang diri....

Pendeta Yohanes menyambutnya....
Wajah Ruth masih sembab oleh air mata, namun ada suatu pancaran cahaya keimanan dari matanya..

"Pagi Ruth...." sapa pendeta Yohanes...

"Pagi pak Yohanes..." jawab Ruth...

"Saya mau memberi kesaksian..." lanjut Ruth.....


S E L E S A I.......

No comments:

Post a Comment

Mengenai Saya

My photo
Penulis dapat dihubungi di: Email: kresnagugah@gmail.com sunjaya73@gmail.com FB: https://www.facebook.com/kresna.gugah.77 BB: 7E749FBD

Search